Publik Australia Skeptis terhadap Dana Rehabilitasi Karang Penghalang Besar
Satu-satunya cara menyelamatkan Karang Penghalang Besar ialah dengan menurunkan emisi. Akan tetapi, Pemerintah Australia enggan melakukannya dengan alasan menjaga komoditas ekspor utama.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
CANBERRA, JUMAT — Pemerintah Australia berjanji mengucurkan dana sebesar 1 miliar dollar Australia untuk program rehabilitas Karang Penghalang Besar atau Great Barrier Reef selama 9 tahun ke depan. Akan tetapi, kebijakan itu dikritik publik karena gagal menangani akar permasalahan, yakni pemanasan air laut akibat perubahan iklim. Langkah itu juga dituding sebagai upaya Perdana Menteri Scott Morrison mendongkrak citranya demi menghadapi pemilihan umum yang akan datang.
”Ini adalah bukti keseriusan pemerintah melakukan konservasi Karang Penghalang Besar. Kita juga akan terus mengembangkan pariwisata yang ramah lingkungan agar upaya pelestarian tetap mendatangkan pemberdayaan masyarakat,” kata Morrison di Canberra, Jumat (28/1/2022).
Ia menjabarkan, dana sebesar 1 miliar dollar Australia itu separuhnya akan dipakai untuk menangani pengikisan wilayah pesisir pantai dan mengurangi pencemaran akibat limbah pertanian ataupun perindustrian yang mengalir ke laut. Karang Penghalang Besar memiliki panjang 2.300 kilometer di sebelah utara Benua Australia. Struktur biota laut terbesar di dunia ini terdiri dari 3.000 terumbu karang.
Sisa dari dana tersebut akan dipakai untuk memperkuat program pelestarian terumbu karang dan pencegahan penangkapan ikan secara ilegal serta mengembangkan program pariwisata ramah alam. Karang Penghalang Besar menyumbang pendapatan sebesar 6,4 miliar dollar Australia setiap tahun. Ada 65.000 lapangan pekerjaan di sektor pariwisata yang bergantung pada kelestariannya.
Pengumuman Morrison ini disambut skeptis masyarakat Australia, terutama dari kalangan oposisi politik dan pemerhati isu lingkungan. Pasalnya, keputusan ini dikeluarkan tidak sampai sepekan setelah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) meminta Australia menyerahkan laporan mengenai konservasi Karang Penghalang Besar. Berkas itu harus disetor ke markas UNESCO di Paris, Perancis, per 1 Februari.
Karang Penghalang Besar masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Dunia Unesco. Akan tetapi, statusnya nyaris dikeluarkan dari daftar karena kondisi yang rusak parah. Sebagai gambaran, pada November 2021 Universitas James Cook menerbitkan laporan bahwa 98 persen terumbu karang pernah mengalami pemutihan (bleaching) akibat kenaikan suhu air laut ataupun pencemaran. Ini mengakibatkan terumbu karang menjadi rentan rusak dan tidak bisa menampung kehidupan berbagai makhluk laut yang mencari makan di terumbu itu.
”Selama 30 tahun terakhir, setengah dari Karang Penghalang Besar rusak parah. Bahkan, di titik paling jauh sekalipun, terumbu karangnya pernah mengalami pemutihan minimal satu kali. Butuh waktu bertahun-tahun bagi terumbu karang untuk pulih, dengan syarat faktor-faktor yang menyebabkan pemutihan dikurangi secara drastis,” kata ketua tim peneliti, Terry Hughes.
Guna mencegah Karang Penghalang besar didepak dari daftar UNESCO dan dikategorikan terancam punah, Pemerintah Australia melakukan berbagai lobi politik. Pendekatan ini berhasil karena pada Juli 2021 UNESCO tidak jadi mengeluarkan Karang Penghalang Besar dari daftarnya. Akan tetapi, rakyat Australia menganggap cara pemerintah mereka menangani masalah tersebut memalukan karena kotor dan tidak membereskan persoalan pencegahan dampak krisis iklim.
Direktur Kampanye Greenpecae Australia dan Pasifik untuk Isu Iklim Martin Zavar, seperti dilansir oleh Bloomberg, mengkritik keras kebijakan Morrison. Satu-satunya cara efektif menyelamatkan Karang Penghalang Besar dan keanekaragaman hayati ialah dengan menekan laju perubahan iklim. Australia harus mampu mengurangi emisi.
Perhitungan yang ideal ialah Australia harus bisa mengurangi emisi sebanyak 43 persen pada 2030. Akan tetapi, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 tentang Perubahan Iklim (COP 26) di Glasgow, Skotlandia, November 2021, Australia hanya menargetkan pengurangan emisi sebanyak 26-28 persen pada tahun 2030. Ini karena Australia tidak mau mengurangi industri batubara yang merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar mereka.
”Kalau terus begini keadaannya, Karang Penghalang Besar tidak hanya dihapus dari daftar UNESCO, tetapi benar-benar punah apabila suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius,” kata Zavar. (AP/REUTERS)