Pintu Terbuka Lebar di Dubai Expo
Suasana Paviliun Indonesia yang senantiasa meriah menarik para pengunjung. Beragam potensi di Tanah Air diperkenalkan untuk menggaet investasi asing ke Indonesia.
Sepanjang diselenggarakan sejak 1 Oktober 2021, hampir 700.000 pengunjung telah mendatangi Paviliun Indonesia di Dubai Expo, Uni Emirat Arab. Suasana paviliun yang senantiasa meriah menarik para pengunjung. Beragam potensi di Tanah Air diperkenalkan untuk menggaet investasi asing ke Indonesia dan meningkatkan neraca perdagangan dengan mancanegara. Dubai Expo masih berlangsung hingga 31 Maret 2022 sehingga pintu masih terbuka lebar untuk meraih lebih banyak pengunjung dan investor.
Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis, melalui telepon, Selasa (18/1/2022), mengungkapkan, Paviliun Indonesia seluas 438 hektar selalu menampilkan pertunjukan tarian dan nyanyian. Ini tentu menarik minat para pengunjung.
Pada November 2021, Husin pernah menuturkan dalam wawancara tertulis bahwa saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Abu Dhabi dan Dubai, telah berhasil diraih komitmen investasi dari UEA sebesar 32,7 miliar dollar AS. Investasi terdiri atas beberapa sektor, di antaranya infrastruktur, seperti pelabuhan dan energi terbarukan.
Sektor infrastruktur ini meliputi penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World Dubai terkait rencana kerja sama pengembangan pelabuhan laut di Indonesia untuk beberapa tahun ke depan dengan nilai total 7,5 miliar dollar AS. Penandatanganan komitmen investasi dilaksanakan di Paviliun Indonesia pada 31 Oktober 2021.
Baca juga : Indonesia Berburu Investor di Dubai Expo
Dalam forum Dubai Expo, Paviliun Indonesia pun terus berusaha memperkenalkan potensi bangsa melalui beragam kegiatan forum bisnis yang memperkenalkan produk investasi dan memamerkan aneka produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap ekspor di kancah global.
Paviliun diisi dengan berbagai kegiatan instansi terkait yang aktif memperkenalkan program masing-masing kepada pengunjung dan calon investor. Sebut saja presentasi dan pameran oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Ketenagakerjaan, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Bappenas pada 3-9 Desember 2021 mengisi Paviliun Indonesia dengan sejumlah forum bisnis, pertemuan tatap muka (one-on-one meeting), serta tampilan konten digital untuk memperkenalkan proyek strategis, seperti pemindahan ibu kota negara baru, Visi Indonesia 2045, Komitmen Indonesia untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta serangkaian produk investasi dan sistem one single submission (OSS) yang dapat memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
BKPM memiliki enam sektor prioritas untuk mendorong percepatan investasi di dalam negeri, mulai dari pariwisata, energi terbarukan, infrastruktur, manufaktur, hingga pertambangan. Pada tahun 2022 ini, Kementerian Investasi/BKPM menargetkan realisasi investasi agar dapat mencapai Rp 1.200 triliun. Target tersebut ditetapkan sebagai salah satu upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4-6 persen tahun depan.
Baca juga : Kala Presiden Kenalkan Indonesia sebagai Surga Pariwisata di Dubai Expo 2020
Inovatif
”Indonesia saat ini memiliki target investasi yang meningkat di setiap tahun. Maka dari itu, Indonesia juga ditargetkan untuk melakukan berbagai gerakan yang inovatif. Salah satunya berkaitan dengan enam sektor prioritas, termasuk energi terbarukan dan manufaktur yang menjadi peluang pasar di Timur Tengah. Dubai Expo 2020 adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperkenalkan inovasi-inovasi tersebut. Kesempatan ini juga sekaligus dapat menarik investor demi meningkatkan potensi investasi,” tutur Nurul Ichwan, Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM.
Adapun LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional juga turut mendukung partisipasi Indonesia pada Dubai Expo 2020. Setidaknya 13 usaha kecil menengah (UKM) dari berbagai sektor telah ikut serta dalam Kemenkeu Week Dubai Expo 2020 pada 17-23 Desember 2021.
Corporate Secretary Indonesia Eximbank Agus Windiarto mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki setidaknya tiga program utama jasa konsultasi untuk meningkatkan kapasitas UKM, yaitu Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang merupakan program pelatihan selama satu tahun untuk menciptakan eksportir baru, Marketing Handholding yang merupakan program percepatan ekspor dengan memberikan askes global marketplace kepada UKM, dan Desa Devisa yang merupakan program pengembangan komunitas suatu wilayah berbasis komoditas.
Sementara itu, Kemenkominfo yang mengembangkan infrastruktur telekomunikas, ingin membuka peluang investasi teknologi baru di Indonesia. Pada 24 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022, Kemenkominfo memeriahkan Paviliun Indonesia dengan memamerkan pencapaian terkini pembangunan digital. Melalui tema ”Indonesia Digital Opportunity”, Kemenkominfo membuka peluang investasi sektor teknologi digital di Indonesia.
Direktur Jenderal SDPPI Kemenkominfo Ismail menyatakan, semua spektrum frekuensi jaringan 5G yang tersedia pada akhir tahun 2021 diperkirakan akan memacu pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia menjadi Rp 2.874 triliun dan mencapai Rp 3.549 triliun pada tahun 2035. ”Peningkatan produktivitas bisa mencapai Rp 9,7 juta per kapita di tahun 2030 dan sebesar Rp 11,6 juta per kapita tahun 2035,” ujarnya.
Bahkan, menurut Ismail, implementasi jaringan 5G di Indonesia diperkirakan bisa meningkatkan investasi sebesar Rp 591 triliun tahun 2030 dan meningkat menjadi Rp 719 triliun di tahun 2035. Melihat peluang ekonomi dan dampak implementasi 5G, Ismail mengajak sektor swasta di Uni Emirat Arab dan global meningkatkan investasi di Indonesia.
”Dengan demikian, diperkirakan ada penambahan peluang lapangan kerja sebanyak 4,6 juta pada tahun 2030 dan 5,1 juta peluang kerja pada tahun 2035,” ungkapnya.
Baca juga : Tantangan Indonesia di Dubai Expo
Ekonomi syariah
Pada 17-23 Desember 2021, Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan dalam forum Dubai Expo juga telah memperkenalkan potensi perdagangan dan peluang investasi yang relevan di kancah internasional, khususnya di pasar Timur Tengah. Temanya terkait dengan ekonomi syariah. Seperti diketahui, Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia yang mencapai 87,18 persen dari total penduduk Indonesia.
Keterlibatan Kementerian Ketenagakerjaan di ajang Dubai Expo merupakan komitmen dalam mendukung Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. Dalam ajang Dubai Expo 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui siaran pers, Kamis (16/12/2021), mengatakan, kementerian mengusung tema ”Masa Depan Tenaga Kerja Indonesia”. ”Oleh karenanya, potensi sumber daya manusia ini harus ditonjolkan kepada dunia. Harapannya, potensi ini akan menarik minat dunia untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya investasi dalam pembangunan SDM,” katanya.
Pada 10-16 Desember 2021, Kemendikbudristek memperkenalkan pula bahasa, pendidikan, seni, dan budaya Indonesia melalui pementasan berbagai karya tarian, musik, dan bahasa. Indonesia memiliki visi besar, yaitu menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-5 di dunia. ”Sebagai Kementerian yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, termasuk di dalamnya bahasa Indonesia, kami mempunyai misi untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan memperkenalkan seni budaya Indonesia yang begitu kaya dan beragam kepada warga dunia,” kata Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.
Gelaran Dubai Expo 2020 merupakan momentum yang luar biasa karena ajang ini dapat menjadi jendela untuk memperkenalkan pendidikan, kebudayaan, dan bahasa Indonesia ke mata dunia. Dubai Expo 2020 adalah ajang internasional bagian dari World Expo. Ajang yang digelar setiap lima tahun ini memberikan kesempatan bagi setiap negara peserta untuk bisa mempromosikan dan memperkenalkan keunikan negaranya kepada dunia, seperti kebudayaan, contohnya pakaian tradisional, musik, kuliner, sejarah, kondisi ekonomi, dan rencana masa depan tiap negara.
Baca juga : Indonesia Tampilkan Keberagaman Budaya pada Acara National Day Dubai Expo 2020
Digelar selama enam bulan mulai 1 Oktober 2021 sampai dengan 31 Maret 2022, acara ini diikuti oleh 192 negara, mulai dari Benua Eropa, Amerika, Asia, hingga Afrika. Setiap negara membuat paviliun untuk menampilkan keberagaman budaya negaranya. Total luas pameran ini 1.080 hektar atau 4,37 juta meter persegi, yang setara dengan lebih dari 24 kali lipat luas ajang Pekan Raya Jakarta. Acara ini ditargetkan akan menggaet pengunjung hingga 9 juta orang. Dilansir dari situs resmi acara, setiap hari rata-rata 50.000 pengunjung hadir di lokasi. Dengan acara berskala sebesar ini, diharapkan sorotan yang diberikan kepada Indonesia pun bisa semakin besar.
Indonesia dalam forum Dubai Expo tidak hanya menarget peningkatan hubungan bilateral perdagangan Indonesia-UEA, tetapi juga meningkatkan potensi Indonesia di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata ke seluruh dunia. Hal itu selaras dengan tema yang diusung Indonesia dalam forum Dubai Expo, yaitu ”Creating the Future, From Indonesia to The World”.
Puncak kehadiran Indonesia dalam acara ini ditandai dengan partisipasi dalam acara National Day di Al Wasl Plaza, ikon baru kota Dubai, pada 4 November 2021. Setiap hari ada satu negara yang tampil di pentas National Day. Maka, setiap negara yang pentas dalam ajang ini akan tampil maksimal dan habis-habisan untuk unjuk gigi kepada hadirin yang datang dari seluruh dunia.