Kala Presiden Kenalkan Indonesia sebagai Surga Pariwisata di Dubai Expo 2020
”Indonesia the Land of Majesty, tanah yang kaya akan alam dan budaya. Indonesia The Land of Opportunity yang akan terus membuka peluang baru. Inilah kami, Indonesia, The Land of Diversity,” kata Presiden Jokowi.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
Lawatan perdana Presiden Joko Widodo ke luar negeri di masa pandemi Covid-19 berakhir sudah. Kepala Negara tiba di Tanah Air pada Jumat (5/11/2021) pagi dan kini tengah menjalani karantina mandiri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara terakhir yang dikunjungi dalam rangkaian lawatan yang dimulai pada Jumat (29/11/2021). Sebelum berkunjung ke UEA, Kepala Negara mengikuti KTT G-20 di Roma, Italia, dan Konferensi Para Pihak (COP 26) di Glasglow, Skotlandia.
Abu Dhabi menjadi tujuan pertama Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke UEA tersebut. Agenda utama dalam kunjungan itu adalah melakukan pembicaraan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Dari Abu Dhabi, Kepala Negara terbang ke Dubai, UEA, untuk meninjau langsung perhelatan Dubai Expo 2020 yang diikuti 191 negara. Tiba di lokasi pameran di Al Wasl Plaza sekitar pukul 18.40 waktu setempat, Presiden mengawali kunjungan di Dubai Expo dengan melihat Paviliun Indonesia sebelum kemudian menuju Paviliun UEA.
Kesempatan itu dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk mengenalkan Indonesia sebagai surga pariwisata. ”Kami memiliki banyak destinasi pariwisata, Bali, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Candi Borobudur, Likupang, dan masih banyak lagi yang terus kami kembangkan. Oleh karena itu, Indonesia dikenal sebagai surga pariwisata,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan di Dubai Expo pada Kamis, (4/11/2021).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menjelaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang dikaruniai kekayaan dan keanekaragaman budaya, serta dikenal akan keindahan alamnya. Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi dipastikan pemanfaatan potensi itu dilakukan secara terukur, terkendali, dan terjamin keberlanjutannya untuk kebaikan bangsa dan generasi selanjutnya.
Kami memiliki banyak destinasi pariwisata, Bali, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Candi Borobudur, Likupang, dan masih banyak lagi yang terus kami kembangkan. Oleh karena itu, Indonesia dikenal sebagai surga pariwisata.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini makin banyak peluang untuk bekerja sama dan berkontribusi nyata bagi kemajuan dunia. Untuk itu, Presiden mengajak untuk terus berakselerasi, mempererat kerja sama, solidaritas, dan persahabatan, untuk kehidupan yang lebih baik bagi seluruh bangsa.
”Indonesia The Land of Majesty, tanah yang kaya akan alam dan budaya. Indonesia The Land of Opportunity yang akan terus membuka peluang dan kesempatan baru. Indonesia The Land of Innovation yang akan terus berinovasi untuk generasi yang akan datang. Inilah kami, Indonesia, The Land of Diversity,” ucapnya di hadapan para hadir.
Selama berada di Paviliun Indonesia, Presiden Jokowi disuguhi pameran yang terbagi atas tiga zona waktu, yakni ”Indonesia Yesterday” di lantai 1, ”Indonesia Today” di lantai 2, dan ”Indonesia Tomorrow” di lantai 3. Setelah berkeliling di tiga zona waktu tersebut, Presiden kemudian meninjau area ”Pasar Malam”.
Seusai meninjau Paviliun Indonesia, Presiden menuju Paviliun UEA. Namun, saat akan meninggalkan Paviliun UEA, pengelola paviliun meminta Jokowi meninjau pameran di lantai 2. Saat berada di lantai 2 itulah, Presiden melihat Sheikh Mohammed.
Presiden Jokowi yang sebelumnya bertemu di Abu Dhabi pun langsung menghampiri dan sempat berbincang-bincang dengan Sheikh Mohammed. Keduanya kemudian bersama-sama menyaksikan pertunjukan film yang memperlihatkan perkembangan peradaban UEA. Tak hanya itu, kedua pemimpin juga menyaksikan pertunjukan cerita rakyat budaya Indonesia bertajuk ”Land of Diversity” di Teater Utama. Dalam pertunjukan tersebut ditampilkan juga sejumlah tarian daerah yang menggambarkan keragaman Indonesia.
Kekuatan Indonesia
Selama menonton pertunjukan budaya, Presiden Jokowi dan Sheikh Mohammed mengobrol dengan intens tetapi hangat. Setelah menyaksikan pertunjukan budaya, keduanya berjalan kaki menuju Leadership Pavilion. Presiden lalu mengisi dan menandatangani buku tamu disaksikan Pangeran Sheikh Mohammed serta menuliskan pesan, ”Great vision, great action” dalam buku tersebut.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa Paviliun Indonesia yang menampilkan tiga zona waktu ”Yesterday, Today, and Tomorrow” akan membuka mata dunia untuk melihat kekuatan masa lalu, sekarang, dan masa depan Indonesia sebagai kekuatan global.
”Izinkan kami menyambut semua orang dari berbagai penjuru dunia di Paviliun Indonesia. Kami berharap dunia akan menyaksikan dan mengakui kepulauan kita sebagai peluang untuk berdagang, berinvestasi, dan berkunjung,” kata Lutfi.
Pada perhelatan Dubai Expo ini, terdapat tiga sektor utama yang ditonjolkan dari Indonesia, yakni dari perdagangan, investasi, dan pariwisata. Lutfi menjelaskan, penting untuk memastikan Paviliun Indonesia dapat merepresentasikan potensi dan keunggulan Tanah Air di mata dunia. Paviliun ini akan menjadi sarana utama bagi Indonesia untuk memasarkan citra bangsa kepada calon mitra strategis dari seluruh dunia.
Seusai acara, Presiden berpamitan pada Sheikh Mohammed. Keduanya kemudian saling memberi hormat. Putra Mahkota Abu Dhabi itu juga turut mengantar Presiden Jokowi hingga ke mobil yang akan membawanya menuju Bandara Internasional Al Maktoum untuk kemudian lepas landas menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA-1.