Dalam dua bulan terakhir, Trump menolak mengaku kalah dan menuding pemilu dicurangi. Setelah kerusuhan Rabu, ia mengaku kalah dan menjamin peralihan kekuasaan akan lancar.
Oleh
Kris Mada
·4 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin terisolasi setelah sejumlah pejabat di pemerintahan mundur. Sementara sejumlah pihak mendesak ia dimakzulkan. Isolasi dan tekanan itu dampak pendudukan pendukung Trump terhadap kantor parlemen AS pada Rabu (6/1/2021).
Hingga Kamis (7/1/2021) malam waktu Washington atau Jumat pagi WIB, Menteri Pendidikan Besty DeVos dan Menteri Perhubungan Eliane Chao mengundurkan diri. Selain kedua menteri itu, Wakil Menteri Kesehatan Elinore F McCance-Katz, Kepala Staf Ibu Negara AS Stephanie Grisham, dan Kepala Urusan Sosial Gedung Putih Anna Cristina Niceta juga mengundurkan diri setelah insiden Rabu.
Chao menuding Trump bertanggung jawab pada insiden Rabu. ”Tidak salah lagi, retorika Anda (Trump) berdampak pada insiden kemarin dan itu menjadi titik balik bagi saya,” kata Chao.
Suami Chao, Ketua fraksi Republiken di Senat AS Mitch McConnell, terperangkap di Capitol kala gedung parlemen itu dikepung, lalu diduduki pendukung Trump. McConnel dan para senator serta anggota DPR AS sedang menghadiri sidang paripurna Kongres AS dengan agenda pengesahan hasil pemilu 2020. Sidang itu tertunda akibat Capitol diduduki pendukung Trump.
Dalam sidang itu, McConnell termasuk bagian dari 42 senator Republiken yang menyetujui penetapan Joe Biden sebagai pemenang pemilu. Sementara 11 senator Republiken menolak mengesahkan kemenangan Biden. Padahal, McConnell dikenal sebagai sosok memungkinkan Senat terus membela Trump. Kala Trump menghadapi ancaman pemakzulan pada akhir 2019, McConnell menyelamatkannya. Kini, setelah bertahun-tahun terus membela Trump, McConnell mengubah sikap.
Selain DeVos dan Chao, sejumlah pejabat di pemerintahan Trump juga mengundurkan diri setelah insiden Rabu. Adapun sejumlah anggota DPR dan petinggi Republiken bergabung dengan politisi Demokrat mendesak Trump dimakzulkan. Mereka menggunakan amandemen ke-25 pada konstitusi AS. Dalam konstitusi AS, anggota kabinet dapat memakzulkan presiden jika dianggap sudah tidak mampu bertugas.
Meski masa jabatannya hanya tersisa beberapa hari, pemakzulan tetap berdampak bagi Trump. Jika sampai dimakzulkan, ia tidak akan bisa menduduki jabatan publik apa pun pada masa mendatang.
Melunak
Pengunduran diri sejumlah pejabat dan desakan sejumlah politisi membuat Trump melunak. Untuk pertama kali, ia mengakui kalah pada pemilu 2020. ”Pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari 2020,” ujarnya dalam video yang disiarkan pada Kamis malam waktu Washington.
Sejak pemilu selesai pada 3 November 2020 dan rangkaian penghitungan suara rampung pada 14 Desember 2020, Trump menolak mengaku kalah. Ia terus menuding pemilu dicurangi dan tudingan itu diamini pendukungnya. Keyakinan pemilu telah dicurangi menjadi salah satu penyebab ribuan pendukung Trump menyerbu Capitol.
Kini, Trump telah mengaku kalah dan menjamin peralihan kekuasaan yang lancar. ”Fokus saya sekarang memastikan peralihan kekuasaan yang lancar, tertib, dan mulus,” ujarnya.
Bahkan, ia mengecam kerusuhan di Capitol, gedung parlemen AS. ”Bagi yang terlibat kekerasan dan perusakan, Anda tidak mewakili negara kita. Siapa pun yang melanggar hukum, akan menanggung dampaknya,” ujarnya.
Meski demikian, ia tetap menunjukkan simpati kepada pendukungnya. Ia memahami kekecewaan para pengunjuk rasa. Pesan senada disampaikannya di tengah kerusuhan Rabu. Kala itu, ia mengatakan memahami kekecewaan orang-orang yang merasa pemilu 2020 dicurangi. Pernyataan pada Rabu itu membuat ia dikecam sejumlah pihak.
Insiden pada Rabu telah menewaskan sedikitnya 4 warga dan 1 polisi. Sebagian warga tertembak dan sebagian lain cedera. Sementara polisi yang tewas mengalami cedera dan dinyatakan meninggal pada Kamis malam. Penanganan insiden itu juga dinilai menunjukkan standar ganda dan sikap rasisme.
”Kala orang kulit hitam berunjuk rasa demi hidupnya, kami menghadapi Garda Nasional atau polisi yang dilengkapi senapan serbu, perisai, gas air mata. Kala orang kulit putih mencoba kudeta, mereka hanya dihadapi sangat sedikit aparat yang tidak mampu bertindak,” demikian pernyataan Black Lives Matter Global Network Foundation.
Presiden Color for Change Rashad Robinson menyebut penanganan insiden pada Rabu sebagai contoh jelas rasisme. ”Bukti nyata ada perbedaan aturan berdasarkan ras,” ujarnya.
Biden pun mengakui standar gandar itu. Ia menerima kiriman foto dari cucunya yang menunjukkan aparat dengan perlengkapan penuh selama rangkaian protes BLM. Cucunya membandingkan jumlah aparat di unjuk rasa BLM dan insiden pada Rabu lalu menyebutnya sebagai tidak adil.
”Tidak ada yang bisa mengatakan kepada saya, seandainya kelompok Black Lives Matter yang berunjuk rasa, mereka akan diperlakukan secara berbeda, sangat berbeda dari gerombolan penjahat yang menyerbu Capitol,” ujarnya. (AP/REUTERS)