logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiKetidakadilan Jejak Karbon di ...
Iklan

Ketidakadilan Jejak Karbon di Balik COP 26

Perjuangan menjaga penambahan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat celsius tak terhambat konsumsi kebanyakan orang di planet ini, tetapi oleh emisi berlebihan dari gaya hidup dan investasi orang-orang terkaya dunia.

Oleh
Ahmad Arif
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pfl_bAguiawMxPkcmEk8So8j8Lc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FAP21302508091242_1635911151.jpg
Kompas

Aktivis iklim Greta Thunberg, tengah, berdemonstrasi bersama yang lain di depan Standard and Chartered Bank selama protes iklim di London, Inggris, Jumat, 29 Oktober 2021. Orang-orang memprotes di London menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26 ), yang dimulai hari Minggu di Glasgow, Skotlandia.

Pemanasan global menjadi ujian paling nyata bagi kemanusiaan kita. Sekalipun setiap orang di Bumi berkontribusi dengan pemanasan global, jejak karbon per kapita bisa sangat timpang. Sebaliknya, mereka yang paling miskin bakal menanggung dampak terberat dari perubahan iklim.

Dengan gaya hidup mewah seperti bepergian dengan pesawat jet atau kapal pesiar pribadi, sebanyak 1 persen dari populasi di Bumi yang masuk kategori terkaya rata-rata melepaskan 70 ton karbon dioksida (CO2) per orang per tahun. Secara total orang-orang kaya ini akan menyumbang 16 persen dari total emisi global pada tahun 2030, naik dari 13 persen emisi pada tahun 1990.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000