Berjalan 8.000 Langkah Sehari Kurangi Risiko Kematian Dini
Berjalan 8.000 langkah sehari bermanfaat untuk mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Studi terbaru oleh peneliti dari Universitas Granada, Spanyol, semakin memperkuat manfaat kesehatan yang didapat dari berjalan kaki. Studi tersebut menunjukkan, berjalan sekitar 8.000 langkah sehari dapat memberikan manfaat yang optimal untuk mengurangi berbagai risiko kematian dini secara signifikan.
Penelitian itu mengungkapkan, berjalan 8.800 per hari dapat mengurangi risiko kematian dini. Sementara terkait risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, manfaat berjalan kaki akan terlihat dengan berjalan 7.200 langkah per hari. Manfaat tambahan bisa didapatkan dengan berjalan lebih cepat.
Secara tradisional, banyak orang berpikir harus berjalan sekitar 10.000 langkah sehari untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Namun, itu tidak memiliki dasar ilmiah.
Studi tersebut telah diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology Edisi 15 pada 10 Oktober 2023. Penelitian tersebut sekaligus mampu mengidentifikasi jumlah langkah yang optimal yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi sebagian besar orang.
”Secara tradisional, banyak orang berpikir harus berjalan sekitar 10.000 langkah sehari untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Namun, itu tidak memiliki dasar ilmiah,” ujar Francisco B Ortega, penulis utama studi tersebut yang juga profesor di Departemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga Universitas Granada.
Berjalan sebanyak 8.000 langkah sehari setara dengan berjalan sekitar 6,4 kilometer sehari. Hal itu didasarkan pada rata-rata panjang langkah manusia yang 76 sentimeter untuk pria dan 67 sentimeter untuk perempuan.
Dalam studi tersebut disebutkan pula semakin banyak langkah yang dilakukan akan semakin baik. Sementara itu, tidak ada jumlah langkah yang berlebihan yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Akan tetapi, jumlah langkah yang dinilai masuk akal untuk tujuan kesehatan sekitar 7.000-9.000 langkah dalam sehari.
”Lebih banyak langkah tidak buruk. Penelitian kami menunjukkan sekalipun berjalan 16.000 langkah sehari tidak menimbulkan risiko. Sebaliknya, ada manfaat tambahan dibandingkan berjalan 7.000-9.000 langkah sehari, meskipun penurunan risikonya tidak tidak berbeda jauh,” kata Francisco.
Ia menambahkan, target langkah perlu disesuaikan dengan usia. Seseorang dengan usia yang lebih muda dapat menetapkan target yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang berusia lebih tua.
Target
Dikutip dari Sciencedaily, penulis lain dalam studi tersebut, Esmee Bakker menyampaikan, penelitian ini untuk pertama kalinya menetapkan target langkah yang jelas. Hal itu yang akhirnya menjadi pembeda dari penelitian ataupun gagasan sebelumnya.
Disebutkan pula bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Penggunaan alat untuk menghitung langkah pun tidak berpengaruh. ”Tidak masalah bagaimana cara yang digunakan untuk menghitung langkah. Apakah itu memakai jam tangan pintar, pelacak aktivitas berbasis pergelangan tangan, atau ponsel cerdas di saku. Target langkahnya sama,” katanya.
Studi tersebut mengungkap, setiap peningkatan jumlah langkah per hari dapat meningkatkan manfaat yang didapatkan. Pada orang yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah, setiap penambahan 500 langkah dapat meningkatkan manfaat kesehatan bagi mereka.
Dengan menetapkan target kecil yang dapat dicapai dan secara bertahap meningkatkan jumlah langkah per hari, itu diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.
Merujuk pada rekomendasi aktivitas fisik internasional, orang usia dewasa disarankan untuk berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya selama 150-300 menit per minggu atau sekitar 30 menit per hari. Namun, banyak orang yang tidak paham mengenai jenis olahraga dengan intensitas sedang sehingga kepatuhan untuk menjalankan olahraga yang sesuai dan rutin menjadi sulit dilakukan.
Penulis dalam studi menyampaikan, ”menghitung langkah jauh lebih sederhana, terutama karena sebagian besar orang saat ini memiliki ponsel cerdas atau jam tangan pintar. Itulah pentingnya penelitian kami, yakni memberikan target sederhana dan konkret mengenai jumlah langkah harian yang dapat diukur dengan mudah.”