Tiba di Juanda, Ratusan Pekerja Migran dari Malaysia Harus Lalui 10 Tahapan Pemeriksaan
Sebanyak 131 PPLN yang mayoritas pekerja migran tiba di Bandara Juanda Surabaya, Sabtu (22/1/2022). Ini merupakan kedatangan perdana menyusul dioperasikannya Bandara Juanda sebagai pintu internasional.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 131 pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN yang mayoritas pekerja migran tiba di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022). Ini merupakan kedatangan perdana menyusul dioperasikannya Bandara Juanda sebagai pintu internasional untuk moda transportasi udara.
Ratusan pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Surabaya ini berasal dari Malaysia. Pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines MH-871 yang membawa para pelaku perjalanan mendarat di Bandara Juanda pukul 12.08. Kedatangan tersebut mengalami keterlambatan dari jadwal semula pukul 11.40 waktu setempat.
Setibanya di Bandara Juanda, sebanyak 131 penumpang yang terdiri dari 129 pekerja migran dan 2 warga negara asing ini langsung disambut dan dilayani oleh petugas dari Satgas Repatriasi. Persiapan penyambutan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri ini dilakukan di Terminal 2 atau terminal khusus penerbangan internasional. Tak kurang dari 100 personel yang terlibat, mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Imigrasi Juanda, Angkasa Pura, hingga TNI dan Polri.
Untuk mengantisipasi sebaran Covid-19, terutama varian Omicron, para pelaku perjalanan luar negeri ini harus mengikuti 10 tahapan pemeriksaan sebelum meninggalkan Bandara Juanda untuk menuju lokasi karantina. Adapun tahapan itu, antara lain, adalah pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan penyelidikan endemi, pengambilan sampel untuk uji usap dengan metode PCR. Selain itu, ada pemeriksaan administrasi, seperti Imigrasi serta Bea dan Cukai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jatim Budi Santoso mengatakan, meski telah dinyatakan lolos pemeriksaan administratif, untuk bisa keluar dari pintu terminal, para penumpang harus menunggu hasil pemeriksaan RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19.
”Para pekerja migran yang dinyatakan negatif ini akan dibawa ke Asrama Haji Surabaya untuk menjalani masa karantina selama tujuh hari. Satgas Covid-19 Jatim sudah menyiapkan kendaraan bus yang membawa mereka,” ujar Budi saat ditemui di Bandara Juanda.
Karantina
Bagi pelaku perjalanan luar negeri yang dinyatakan positif Covid-19 langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan. Saat ini, rumah sakit rujukan disiapkan di RSUD dr Soetomo Surabaya. Mereka dibawa dengan ambulans. Adapun bagi warga negara asing bisa menjalani karantina mandiri di hotel yang disediakan oleh pemerintah.
Budi menambahkan, pelaku perjalanan yang dalam kondisi sakit juga disediakan kendaraan sendiri. Berdasarkan pantauan Kompas, ada empat penumpang yang sakit karena stroke dan kecelakaan kerja.
Kepala Penerangan Puspenerbal Juanda Letnan Kolonel Laut Wahyu Kurniawan menambahkan, pemeriksaan uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase dilakukan langsung di bandara karena sudah ada fasilitas laboratorium PCR. Adapun hasil pemeriksaan diperoleh dalam waktu 1-2 jam.
”Prosedur kekarantinaan yang diterapkan secara ketat di Bandara Juanda ini semata untuk mencegah sebaran Covid-19,” kata Wahyu.
Kedatangan pekerja migran ini juga mendapat perhatian dari masyarakat, terutama keluarga dekat. Sejumlah orang yang mengaku anak dan kerabat dari pekerja migran mendatangi Terminal 2 Juanda. Mereka berharap bisa langsung bertemu dan membawa pekerja migran tersebut pulang ke rumah.
Salah satu keluarga itu adalah Yuli (35) asal Banyuwangi. Bersama dengan suami serta sejumlah kerabat dekat, ia sengaja datang ke bandara. Dia ingin menjemput Juminem (50), ibundanya, yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia sejak empat tahun lalu.
”Ibu sakit stroke sejak seminggu yang lalu. Ingin pulang ke kampung, tetapi tidak bisa karena tidak ada penerbangan. Baru sekarang ini bisa pulang,” ucap Yuli.
Yuli mengatakan, pihak keluarga menerima informasi kepulangan Jumimen ini dari majikan tempat dia bekerja. Namun, Yuli tidak tahu apabila ada larangan untuk menjemput ibunya. Dia berharap bisa bertemu walau sebentar, setidaknya memberikan obat pesanan ibunya.
Menyikapi keinginan keluarga pelaku perjalanan luar negeri tersebut, Wahyu mengatakan, pihaknya tidak berniat menghalangi. Namun, prosedur karantina mengharuskan pelaku perjalanan tidak melakukan kontak erat dengan keluarga lebih dulu hingga masa karantina selesai.
”Apabila pelaku perjalanan ini diperbolehkan bertemu dengan keluarganya sekarang, berarti tujuan mencegah sebaran Covid-19 tidak tercapai,” ucap Wahyu.
Untuk pintu masuk udara adalah Bandara Soekarno-Hatta di Banten, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara, dan Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. Untuk pelabuhan laut melalui Batam, Tanjung Pinang, dan Nunukan. Adapun pos lintas batas negara melalui Aruk dan Entikong di Kalimantan Barat serta Motaain di Nusa Tenggara Timur.