logo Kompas.id
EkonomiIroni Kemiskinan di Sentra...
Iklan

Ironi Kemiskinan di Sentra Nikel, Pekerjaan Rumah Pemerintah Menumpuk

Pemerintah mengakui hilirisasi belum mampu menyejahterakan masyarakat dan perlu dibenahi. Namun, itu butuh waktu.

Oleh
AGNES THEODORA
· 4 menit baca
Pekerja melintas di jalan depan kawasan industri PT IMIP, di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023). Puluhan ribu pekerja ditampung di perusahan nikel terbesar di Sulawesi Tengah ini.
KOMPAS/RENY SRI AYU ARMAN

Pekerja melintas di jalan depan kawasan industri PT IMIP, di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (28/12/2023). Puluhan ribu pekerja ditampung di perusahan nikel terbesar di Sulawesi Tengah ini.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengakui angka kemiskinan di kawasan sentra hilirisasi nikel masih tinggi, tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi ”dua digit” yang dicapai. Ada pekerjaan rumah menumpuk yang harus segera diatasi agar hilirisasi lebih berkeadilan. Tidak hanya menguntungkan segelintir pengusaha dan penguasa, tetapi juga seluruh warga.

Maluku Utara (Malut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) adalah dua sentra pengolahan nikel terbesar di Indonesia saat ini. Sepanjang tahun 2023, menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), kedua wilayah itu merekam angka pertumbuhan ekonomi yang fantastis, tertinggi secara nasional.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000