Pemerintah diharapkan tidak lengah memantau harga pangan pada H-1 Lebaran hingga selama beberapa hari setelah Lebaran. Kenaikan harga sejumlah pangan pokok masih terjadi.
Oleh
Hendriyo Widi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga sejumlah pangan pokok, seperti beras, daging sapi, cabai, minyak goreng, serta daging dan telur ayam ras, kembali naik pada H-1 Lebaran 2023. Pemerintah diminta tidak lengah dan tetap memonitor kenaikan harga pangan yang juga berpotensi terjadi setelah Lebaran.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, per 21 April 2023, harga rata-rata nasional beras medium Rp 11.940 per kilogram (kg). Harga tersebut naik 0,17 persen sejak H-2 Lebaran setelah bertahan sepekan di Rp 11.900 per kg.
Harga rata-rata nasional daging sapi murni tembus Rp 144.410 per kg, naik 0,99 persen dalam sepekan. Sehari sebelumnya atau pada H-2 Lebaran, harganya mencapai Rp 142.990 per kg.
Begitu juga harga daging ayam ras yang naik 1,88 persen menjadi Rp 36.930 per kg dan telur ayam ras naik 0,65 persen menjadi Rp 29.900 per kg dalam sepekan. Pada H-2, harga daging dan telur ayam ras itu masing-masing Rp 36,250 per kg dan Rp 29.010 per kg.
Adapun harga rata-rata nasional minyak goreng curah dan kemasan sederhana masing-masing Rp 15.050 per liter dan Rp 18.160 per liter. Dalam sepekan, harga minyak goreng curah naik 0,33 persen dan minyak goreng kemasan sederhana 0,28 persen. Sehari sebelumnya, harga minyak goreng curah tercatat Rp 15.000 per liter dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 18.110 per liter.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, Jumat (21/4/2023), mengatakan, meski sempat turun, harga sejumlah pangan pokok di pasar-pasar tradisional kembali naik sepekan atau beberapa hari sebelum Lebaran. Hal ini merupakan pola rutin kenaikan harga pangan menjelang Lebaran.
Harga pangan diperkirakan masih akan bertahan tinggi selama beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri. Hal ini terjadi lantaran banyak pedagang pasar tradisional yang tidak berjualan lantaran mudik atau pulang kampung.
”Kami berharap pemerintah tidak lengah dan terus monitor pergerakan harga pangan. Dengan begitu, jika ada kenaikan harga atau keterbatasan stok, pemerintah bisa segera mengintervensinya,” ujarnya ketika dihubungi dari Jakarta.
Kami berharap pemerintah tidak lengah dan terus monitor pergerakan harga pangan.
Bantuan pangan
Untuk menstabilkan harga pangan dan menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menggencarkan penyaluran bantuan pangan berupa beras, daging ayam, dan telur ayam. Pemerintah juga menggulirkan minyak goreng kemasan botol merek Minyakita.
NFA mencatat, per 17 April 2023, Perum Bulog telah menyalurkan bantuan beras tahap pertama 131.271.300 kg atau sekitar 61 persen dari total penyaluran 213.530.000 kg. Beras itu telah disalurkan kepada 13,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 38 provinsi.
Bantuan daging dan telur ayam juga sudah digulirkan BUMN pangan ID Food sejak 15 April 2023. Untuk tahap awal atau sebelum Lebaran, bantuan itu akan disalurkan kepada 78.000 keluarga risiko stunting (KRS) di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat.
ID Food juga telah mendistribusikan 1.500 liter minyak goreng kemasan botol kapasitas 1 liter dan 2 liter merek Minyakita ke sejumlah pasar tradisional. Harga minyak goreng itu mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000 per liter.
”Berbagai upaya itu dilakukan dalam rangka mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi melalui siaran pers di Jakarta.