logo Kompas.id
EkonomiPeluang Pasar Udang Perlu...
Iklan

Peluang Pasar Udang Perlu Digenjot di Tengah Ketatnya Persaingan

Peluang pasar udang masih terbuka. Indonesia dinilai perlu melakukan pembenahan produksi dan memperluas pasar, termasuk diversifikasi pasar.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
· 2 menit baca
Para pekerja sedang menyiapkan bibit udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan tambak yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 175 miliar ini. Tambak ini memiliki 149 petak dan ditargetkan mampu menghasilkan udang vaname minimal 40 ton per hektar per tahun.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Para pekerja sedang menyiapkan bibit udang vaname di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan tambak yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 175 miliar ini. Tambak ini memiliki 149 petak dan ditargetkan mampu menghasilkan udang vaname minimal 40 ton per hektar per tahun.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dinilai bisa memanfaatkan peluang pasar ke Arab Saudi, menyusul kebijakan negara itu melarang sementara udang yang diimpor dari India. Saat ini, persaingan pasar udang di tingkat global semakin ketat dengan negara-negara produsen pesaing, seperti Ekuador, Vietnam, dan India.

Berdasarkan laman seafoodsource.com, Arab Saudi memberlakukan larangan sementara terhadap udang yang diimpor dari India, karena terdeteksi penyakit bintik putih (white spot syndrome virus/WSSV) pada produk udang beku yang diimpor dari India.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000