Penemuan Cadangan Baru Migas di Blok Mahakam Setelah 10 Tahun
Hasil uji kandungan lapisan pertama sumur eksplorasi Manpatu-1x di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, mengeluarkan hidrokarbon berupa minyak dan gas, dengan rata-rata terukur 600 BOPD dan gas 15 MMSCFD.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas bersama Kontraktor Kerja Sama PT Pertamina Hulu Mahakam, Rabu (5/1/2022), mengumumkan penemuan cadangan baru minyak dan gas bumi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Penemuan ini adalah hasil dari mengebor sumur eksplorasi Manpatu-1x.
Sumur Manpatu-1x (MPT-1x) merupakan sumur eksplorasi Pertamina Hulu Mahakam yang ditajak sejak 20 Oktober 2021 dan kedalaman mencapai 4.188 meter. Sumur tersebut memiliki target pada formasi Mentawir dan formasi Tanjung Batu. Struktur Manpatu memiliki sumber daya P50 sebesar 84,81 miliar kaki kubik gas dan 2,4 juta barel minyak.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, pihaknya sudah menyetujui dilakukan uji kandungan lapisan pada dua interval, yaitu uji pertama (DST-1) pada formasi Batupasir Mentawir (kedalaman 3.630 meter), dan uji kedua (DST-2) pada formasi Batupasir Tanjung Batu (kedalaman 2.240 meter). Hasil uji pertama mengeluarkan hidrokarbon berupa minyak dan gas, dengan rata-rata terukur 600 barel minyak per hari dan gas bumi sebanyak 15 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
”Operasi ini masih berlangsung untuk terus melihat kemampuan reservoir dari bagian Delta Mahakam ini,” ujar Fatar melalui siaran pers.
Fatar menambahkan, penemuan cadangan baru migas tersebut terbilang positif. Pasalnya, selama 10 tahun terakhir belum pernah ditemukan lagi cadangan migas yang baru di wilayah Blok Mahakam. SKK Migas menilai jenis gas yang ditemukan tersebut tergolong bersih.
Strategi
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia-Regional 3 Kalimantan Chalid Said Salim mengatakan, penemuan gas dari sumur eksplorasi MPT-1x merupakan salah satu pencapaian perusahaan yang ingin meningkatkan cadangan dan mempertahankan produksi minyak dan gas. PT Pertamina Hulu Indonesia-Regional 3 Kalimantan, sejauh ini, melakukan aneka upaya yang agresif untuk mencari sumber baru, memperluas sinergi saat aktivitas eksplorasi, dan penerapan inovasi teknologi.
Pada Juni 2021, Pertamina Hulu Mahakam menerima surat persetujuan insentif fiskal dari pemerintah untuk Wilayah Kerja Mahakam. Persetujuan insentif ini diberikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP No 79/2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakukan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, hingga November 2021 kinerja lifting minyak mencapai 657.000 barel per hari atau 93,2 persen dari target sebesar 705.000 barel per hari. Sementara lifting gas mencapai 5.492 MMSCFD atau 97,4 persen dari target 5.638 MMSCFD. Dia memperkirakan, hingga akhir tahun 2021, lifting minyak bumi mencapai 660.000 barel per hari atau 93,6 persen untuk minyak dan gas bumi sebanyak 5.505 MMSCFD atau sebesar 97,5 persen dari target.
Terkait penerimaan negara, Dwi pernah menyebutkan, hingga November 2021 telah mencapai 12,55 miliar dollar AS setara Rp 182 triliun atau 172 persen dari target sebanyak 7,28 milar dollar AS, cost recovery sebanyak 6,55 miliar dollar AS, serta rasio pemulihan cadangan mencapai 102,3 persen dari target.