Total nilai transaksi Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI DE 2021) mencapai Rp 86,95 triliun. Nilai itu jauh melampaui target nilai transaksi TEI DE 2021 yang sebesar 1,5 miliar dollar AS.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Total nilai transaksi Trade Expo Indonesia Digital Edition atau TEI DE 2021 mencapai 6,06 miliar dollar AS atau Rp 86,95 triliun. Komoditas yang diminati para pembeli dalam pameran dagang tingkat internasional itu, antara lain, batubara, pertanian, kimia, dan minyak kelapa sawit mentah.
Nilai transaksi tersebut jauh melampaui target nilai transaksi TEI DE 2021 yang sebesar 1,5 miliar dollar AS. Nilai tersebut juga jauh di atas nilai transaksi TEI Virtual Exhibition 2020 yang sebesar 1,2 miliar dollar AS.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Selasa (21/12/2021), mengatakan, transaksi terbesar berasal dari kontrak penjualan batubara senilai 2,52 miliar dollar AS. Kemudian disusul transaksi produk pertanian senilai 792 juta dollar AS, kimia 316,7 juta dollar AS, serta minyak kelapa sawit mentah (CPO) 307,8 juta dollar AS.
Di samping itu, produk herbal dan suplemen Indonesia juga banyak diminati pembeli. Nilai transaksinya mencapai 300 juta dollar AS. ”Hal ini mungkin dipengaruhi kondisi pandemi Covid-19 sehingga banyak yang meminati produk-produk tersebut. Keanekaragaman hayati Indonesia ini bisa menjadi tonggak baru ekspor kita ke depan,” kata Lutfi dalam acara penutupan TEI DEI 2021 yang digelar secara virtual.
Keanekaragaman hayati Indonesia ini bisa menjadi tonggak baru ekspor kita ke depan.
TEI DE ke-36 yang mengusung tema ”Reviving Global Trade” itu berlangsung pada 21 Oktober-4 November 2021. Khusus untuk pameran produk-produk yang ditampilkan secara virtual berlanjut hingga 20 Desember 2021. Pameran itu dikunjungi secara virtual oleh 32.030 orang yang mencakup 8.220 pembeli dari 136 negara. Para pembeli dari luar negeri itu mencatatkan 3.720 transaksi pembelian.
Kementerian Perdagangan juga mencatat beberapa negara yang membukukan transaksi terbesar dalam TEI DE 2021. Beberapa di antaranya China yang nilai transaksinya sebesar 1,68 miliar dollar AS, Mesir 560 juta dollar AS, Brasil 285,8 juta dollar AS, dan India 204 juta dollar AS.
Menurut Lutfi, kesuksesan TEI DE 2021 itu sejalan dengan kinerja positif ekspor sepanjang Januari-November 2021. Nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut 209,16 miliar dollar AS, tertinggi sejak 2011 yang sebesar 203 miliar dollar AS.
”Surplus neraca perdagangan Indonesia juga mencapai 34,32 miliar dollar AS. Dan, yang paling penting adalah surplus neraca non-migasnya 45,29 miliar dollar AS,” ujarnya.
Dubai World Expo
Untuk mengenalkan keanekaragaman produk-produk ekspor Indonesia, pemerintah berupaya memamerkan produk-produk tersebut secara bergantian dalam Dubai World Expo 2020 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab. Dubai World Expo 2020 ini digelar pada 1 Oktober 2021-31 Maret 2022.
Pada minggu ke-12 pameran tingkat dunia tersebut, misalnya, Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) unggul hasil karya penyandang disabilitas. Produk-produk itu, antara lain, batik ciprat yang menjadi motif syal, songkok, dan tas; sikat yang terbuat dari limbah sabut dan batok kelapa; briket arang dari batok kelapa; serta produk herbal.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag dan Komisoner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi menuturkan, Paviliun Indonesia menghadirkan pameran produk UKM unggul yang berbeda setiap minggunya. Produk-produk itu, antara lain, makanan dan minuman, dekorasi rumah, kerajinan tangan, perhiasan, serta kain tradisional.
”Aneka produk yang ditampilkan itu memiliki cerita masing-masing. Ada produk yang dihasilkan dari pemberdayaan masyarakat desa dan produk yang berasal dari bahan daur ulang,” kata Didi melalui siaran pers.
Memasuki paruh pertama pelaksanaan Dubai World Expo 2020, Paviliun Indonesia telah menjadi wadah memperkenalkan 153 pertunjukan seni budaya serta 575 produk UKM yang berkualitas dan siap ekspor. Paviliun Indonesia juga berkolaborasi dengan Paviliun Vietnam menggelar pentas alat musik tradisional. Salah satunya mengolaborasikan kendang dan angklung asal Indonesia dengan trung Vietnam.
Keikutsertaan Indonesia dalam Dubai World Expo 2020 juga dalam rangka mempromosikan seluruh potensi perdagangan, investasi, dan pariwisata di kancah dunia. Di sektor investasi, misalnya, Indonesia akan menampilkan realisasi dan peluang investasi Industri 4.0, proyek strategis nasional, serta kawasan ekonomi khusus berbasis industri dan pariwisata.