DPR Minta Sistem Pengamanan Kilang Minyak Pertamina Diaudit
Pertamina dituntut memberi penjelasan kepada publik mengapa kilang minyaknya kerap kebakaran. Selain karena kebakaran menimbulkan kegelisahan publik, juga karena kebakaran memunculkan berbagai spekulasi.
Oleh
Rini Kustiasih
·3 menit baca
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Kebakaran di Pertamina Cilacap dinyatakan padam pada Minggu (14/11/2021) pukul 07.45.
JAKARTA, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat meminta agar PT Pertamina (persero) segera melakukan audit sistem pengamanan di kilang-kilang miliknya. Bahkan investigasi mesti cepat dilakukan untuk mencari penyebab kebakaran kilang di Cilacap, Jawa Tengah, karena ini bukan merupakan kejadian pertama kebakaran kilang Pertamina.
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, audit sistem pengamanan di kilang-kilang Pertamina harus segera dilakukan. Seringnya insiden kebakaran di kilang milik Pertamina memerlukan penanganan khusus. Ini adalah kejadian ketiga sepanjang tahun ini.
Pada 29 Maret 2021, terjadi kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang cukup besar sehingga pemadamannya memakan waktu hingga dua hari. Pada 11 Juni 2021, kebakaran kilang minyak milik Pertamina kembali terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Kebakaran kilang minyak di Cilacap yang terbaru terjadi pada Sabtu (13/11/2021), tepatnya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter.
”Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi,” ucap Puan, dalam keterangannya, Senin (15/11/2021) di Jakarta.
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Puan mendesak pula agar ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total dilakukan di lingkungan kerja Pertamina sehingga kejadian semacam ini tidak terulang. Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu pun meminta Pertamina untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.
”Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya,” katanya.
Puan juga meminta Pertamina untuk bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengapa sering terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya. Hal ini menimbulkan kegelisahan publik dan memunculkan berbagai spekulasi. Bahkan ada dugaan unsur kesengajaan di balik berulangnya kebakaran kilang minyak Pertamina ini. Polisi pun diminta mengusut tuntas kasus kebakaran tersebut.
”Usut tuntas penyebab kebakaran ini. Jika memang ditemukan ada oknum-oknum yang sengaja melakukan pembakaran, harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlalu,” ungkapnya.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Kondisi kebakaran kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021).
Alasan disambar petir
Secara terpisah, Fraksi PDI-P mendesak pula agar segera dilakukan investigasi terkait dengan penyebab kebakaran tersebut. Ketua Kelompok Fraksi PDI-P di Komisi VII DPR Dony Maryadi Oekon mengatakan, alasan disambar petir sebagai penyebab kebakaran di kilang minyak itu dirasakan tidak rasional.
Setiap kilang Pertamina juga telah memiliki sistem pengamanan yang cukup tinggi. Petir pun dipandang fenomena alam yang biasa terjadi, tetapi yang dipertanyakan mengapa tahun ini sampai ada tiga kali kebakaran kilang minyak karena petir.
”Jadi kita ini betul-betul konsen, apakah ini betul karena alam, atau karena human error, atau satu lagi, yaitu sabotase. Karena bertubi-tubi terjadi di tahun ini, kita harus betul-betul konsen soal ini,” katanya.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P, Adian Napitupulu, menambahkan, harus ada pihak yang bertanggung jawab dalam tiga peristiwa kebakaran di kilang minyak Pertamina ini. Baik PT Pertamina maupun Kementerian BUMN harus menentukan siapa yang mesti bertanggung jawab atas peristiwa ini.
”Yang bertanggung jawab tentunya bukan direksi bagian distribusi, misalnya. Bukan direksi bagian pengeboran. Tetapi ada yang secara spesifik bertanggung jawab terhadap keamanan kilang. Direksi kilangnya harus dituntut pertanggungjawabannya seperti apa,” ucapnya.
Kedua, Fraksi PDI-P DPR mendesak agar aparat yang berwenang segera bergerak menyelidiki dan mengaudit segala sesuatunya di balik kebakaran kilang minyak Pertamina ini. Harapannya agar tidak ada banyak spekulasi yang berkembang terkait dengan kebakaran ini. ”Semakin cepat investigasi itu menghasilkan informasi-informasi yang jauh lebih valid, maka semakin cepat juga kita bendung spekulasi-spekulasi ini, sehingga tidak liar,” ucapnya.