Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap Diduga akibat Sambaran Petir
Sebanyak enam saksi telah diperiksa dalam kasus kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah. Kebakaran diduga terjadi akibat sambaran petir. Belum ditemukan unsur sabotase.
Oleh
WILLIBORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi menyampaikan hasil sementara penyelidikan kebakaran Kilang Pertamina Cilacap diduga akibat sambaran petir. Sebanyak enam saksi telah diperiksa dalam kasus ini. Sejauh ini, belum ditemukan unsur kesengajaan ataupun sabotase.
”Kami, dalam hal ini penyidik Polda Jawa Tengah, untuk sementara menduga, dari persesuaian keterangan saksi dengan CCTV (kamera pemantau) dan keterangan dalam hal ini BMKG, diduga kebakaran itu akibat adanya induksi akibat sambaran petir,” kata Luthfi, di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/11/2021).
Luthfi menyampaikan, dari enam saksi yang diperiksa, lima orang menyatakan benar adanya hujan dan petir di tempat kejadian perkara pada Sabtu pukul 19.00. Lima saksi berasal dari saksi eksternal dan 1 saksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
”Hal ini diperkuat dari pemeriksaan satu saksi dari BMKG yang mengatakan bahwa (pada) hari-H ada dua titik petir dengan jarak yang satu 45 kilometer dan yang satunya 12 kilometer (dari kilang yang terbakar),” katanya.
Menurut Luthfi, data itu akan diperkuat dengan keterangan ahli terkait bagaimana petir dengan jarak jauh dapat menimbulkan induksi sehingga menyebabkan adanya kilatan cahaya.
”Krimum (direktorat kriminal umum) telah memeriksa 7 CCTV. Dua CCTV telah kita lihat bahwa pukul 19.10.40 didapat adanya kilatan cahaya dalam hal ini petir, kemudian selang beberapa lama kemudian timbul kebakaran,” katanya.
Penyelidikan dan penyidikan ini, kata Luthfi, dilakukan Badan Reserse Kriminal Polri juga dibantu Polda Jateng dan Polres Cilacap. ”Untuk sementara hasil penyelidikan masalah lalai atau sabotase belum kita dapatkan dan tidak ada. Untuk labfor hari ini sudah bisa masuk ke TKP untuk melakukan pendalaman bukti-bukti untuk menguatkan terkait temuan bukti awal,” katanya.
Untuk sementara hasil penyelidikan masalah lalai atau sabotase belum kita dapatkan dan tidak ada. (Irjen Ahmad Luthfi)
Luthfi juga menegaskan, kebakaran di kilang ini pada Juni lalu juga disebabkan oleh sambaran petir. ”Juni kemarin sama, jadi sudah kami periksa ahli, Profesor Zoro dari ITB terkait dengan kekuatan petir yang menyambar dari antena penangkal yang tidak kuat sehingga membuatnya kebakaran. Sama dan di sini kan juga daerah petir,” katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Taruna Mona Rachman menambahkan, berdasarkan data alat deteksi petir di Banjarnegara, diperoleh analisis pada Sabtu (13/11/2021) pukul 18.00-19.30 WIB, terdapat dua sambaran petir. ”Yang pertama pada pukul 18.47 WIB dan yang kedua pada 19.23 WIB. Yang terdekat dengan area kilang terjadi pada pukul 18.47 detik ke-27,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan, Pertamina secara terbuka mendukung dan menghormati proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh aparat berwajib.
”Kami tentu siap membantu aparat berwajib dalam proses ini hingga tuntas dengan memberikan keterangan ataupun data yang diperlukan. Untuk memastikan penyebab insiden, kami akan menunggu hasil investigasi,” kata Cecep
Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas.id, 14/11/2021), tangki berisi komponen produk pertalite dengan kapasitas sekitar 31.000 kiloliter di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10. Pihak Pertamina menyatakan, api sudah padam total pada Minggu pagi pukul 07.45. Akibat kebakaran ini, sejumlah sumur warga tercemar
Atas pencemaran itu, Cecep dalam siaran pers menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyalurkan dua tangki atau 10.000 liter air bersih kepada warga di RT 004 RW 020 Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, dan satu tangki berikutnya didistribusikan untuk RW 005 Kelurahan Karang Talun, Kecamatan Cilacap Utara.
Sebelumnya bantuan logistik juga kembali disalurkan di Balai Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, di antaranya 1.700 nasi boks, 30 boks snack, dan 20 boks air mineral.
”Kami tentu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas apa yang menimpa tangki Pertamina. Bantuan ini menjadi komitmen dan tanggung jawab kami,” kata Cecep.