logo Kompas.id
EkonomiKeberpihakan Negara Atasi...
Iklan

Keberpihakan Negara Atasi Problem Garam Rakyat

Impor garam menunjukkan tren yang terus meningkat. Upaya mengurai persoalan garam rakyat yang terpuruk akibat gempuran garam impor membutuhkan solusi yang komprehensif, termasuk keberpihakan negara.

Oleh
BM Lukita Graahadyarini
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XjHjBprMx0MxYdAol5wHDteHRjA=/1024x672/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fb680e7f1-a0f0-4e83-b2eb-a0925983adf9_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petambak garam, Arifin Jami\'an, mengecek proses penuaan air laut di ladang garam prisma miliknya di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (3/7/2020). Pengolahan garam dengan metode rumah prisma tersebut memungkinkan Arifin panen sepanjang tahun. Garam hasil olahannya dijual Rp 900 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS — Para petambak garam rakyat menanti keberpihakan pemerintah untuk membantu mereka mengatasi keterpurukan akibat gempuran garam impor. Pemerintah diminta fokus memperbaiki kualitas garam rakyat guna mengerem impor garam yang merugikan petambak rakyat.

Impor garam menunjukkan tren terus meningkat setiap tahun. Pada 2015, impor garam mencapai sekitar 1,8 juta ton, lalu pada 2016 sekitar 2,1 juta ton, dan pada 2017 sebesar 2,5 juta ton. Pada 2020, realisasi impor garam sekitar 2,7 juta ton, sedangkan tahun 2021 kuota impor garam ditetapkan 3,07 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000