logo Kompas.id
EkonomiMasa Depan Garam
Iklan

Masa Depan Garam

Keberpihakan terhadap usaha garam rakyat perlu dibuktikan tidak hanya untuk menyelamatkan nasib puluhan ribu petambak dan keluarganya, tetapi sekaligus memastikan masa depan produksi garam nasional di masa depan.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ASPinneETpQ2ttyJJ8XbyZiWl4I=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Ff818e6e9-ece1-4a26-a070-a34bfff61c94_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani memanen garam di lahan yang dilindungi plastik di Desa Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/8/2019). Teknologi tunnel dengan plastik dan geomembran itu diklaim dapat meningkatkan kualitas garam dengan NaCl hingga 97 persen. Selama ini, kadar NaCl sebagian besar garam rakyat di Cirebon jauh di bawah 94 persen.

Kegundahan menghantui petambak garam rakyat. Menjelang musim produksi garam pada pertengahan tahun ini, stok garam sisa panen tahun lalu masih menumpuk. Penumpukan tersebar hampir di seluruh sentra produksi garam nasional.

Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, stok garam per tanggal 20 Maret 2021 masih mencapai 701.097 ton. Sementara 24 gudang garam nasional untuk penyimpanan garam rakyat tidak berperan optimal karena ongkos angkut ke gudang membebani petambak dan harga serapan garam yang rendah.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000