logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKorban Penipuan Cinta Butuh...
Iklan

Korban Penipuan Cinta Butuh Pendampingan

Korban penipuan berkedok cinta membutuhkan pendampingan agar dapat menghadapi kasus ini dengan obyektif, baik untuk pelaporan maupun pemulihan psikologis.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 3 menit baca
Penipu berkedok cinta atau <i>love scammer </i>mengintai korban. Memanfaatkan aplikasi kencan atau media sosial untuk menjaring korban, para pelaku menawarkan hubungan cinta yang manis di awal kebersamaan saja. Selanjutnya, mereka mengeksploitasi korban terus-menerus. Investigasi <i>Kompas </i>mengungkap adanya eksploitasi finansial hingga eksploitasi seksual bertopeng cinta.
KOMPAS

Penipu berkedok cinta atau love scammer mengintai korban. Memanfaatkan aplikasi kencan atau media sosial untuk menjaring korban, para pelaku menawarkan hubungan cinta yang manis di awal kebersamaan saja. Selanjutnya, mereka mengeksploitasi korban terus-menerus. Investigasi Kompas mengungkap adanya eksploitasi finansial hingga eksploitasi seksual bertopeng cinta.

JAKARTA, KOMPAS — Selain mengalami kerugian finansial, korban penipuan berkedok cinta juga ada yang dieksploitasi secara seksual. Pendampingan korban pun dibutuhkan, baik untuk pelaporan maupun pemulihan psikologis.

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, Jumat (22/4/2022), mengatakan, Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) baru disetujui DPR dan belum berlaku. Itu sebabnya UU TPKS belum bisa melindungi korban penipuan berkedok cinta.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000