Iklan

Kampungan

Kesulitan mengubah atau menambah makna positif pada kata ”kampungan” membuat sebagian orang menabukan penggunaannya. Mengapa kata ”kampungan” selalu berkonotasi negatif di masyarakat?

Oleh
Tendy K Somantri
· 3 menit baca
Keseharian aktivitas warga di RT 003 Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Keseharian aktivitas warga di RT 003 Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (12/3/2020).

Seorang senior di grup Facebook Pustaka Sunda, Aki Aristono, mengungkapkan rasa kesal tentang penggunaan kata kampungan yang berkonotasi negatif di masyarakat. Aki menulis cukup panjang dalam bahasa Sunda yang pada intinya berkeberatan atas penggunaan kata kampungan. Seolah-olah, kata Aki, semua kebiasaan jelek masyarakat ditimpakan kepada orang kampung.

Mengapa kata kampungan berkonotasi negatif?

Editor:
ICHWAN SUSANTO, ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000