Dunia Kerja Semakin Butuh Talenta Muda yang Siap Kerja
Kesiapan kerja mahasiswa di era teknologi digital terus mendapatkan dukungan dunia kerja. Kesempatan magang besertifikat dan beasiswa kuliah diberikan untuk talenta muda digital berkualitas.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Peserta menyiapkan presentasinya tentang produk yang akan dirintisnya sebagai usaha di Hetero Space, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/3/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Dunia kerja semakin membutuhkan banyak talenta muda yang siap kerja dengan kecakapan hardskills dan softskills yang relevan. Kesiapan para talenta muda untuk menjadi profesional ataupun wirausaha di dunia kerja semakin intensif mendapatkan dukungan dari para profesional di dunia kerja yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi.
Salah satu talenta muda yang dibutuhkan dan dipersiapkan serius adalah para talenta muda digital. Mereka dibutuhkan untuk mengisi peluang kerja sebagai profesional di dunia usaha dan industri yang menerapkan teknologi digital hingga didorong menjadi pendiri usaha rintisan atau startup bidang teknologi digital yang masih terbuka luas.
Dukungan untuk mengisi kebutuhan talenta muda digital Indonesia berkualitas tinggi salah satunya disiapkan lewat program Bangkit 2022 secara gratis yang digagas Google Indonesia. Kelas Bangkit bagi mahasiswa Indonesia mulai dibuka pada Senin (14/2/2022). Sebanyak 3.100 mahasiswa yang lolos dari seleksi ketat dan terpilih dari 63.000 pendaftar Bangkit 2022 ini akan mulai mengikuti program pelatihan digital selama 6 bulan ke depan. Untuk 15 tim peserta terbaik, nantinya akan mengikuti proses inkubasi proyek menuju startup yang dimulai sejak pertengahan tahun hingga Desember 2022.
Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi generasi muda penerima beasiswa guna menjembatani talent-gap pada industri digital di Indonesia.
Bagi 15 proyek terbaik akan diberikan pendanaan untuk menginisiasi startup dengan pendanaan bersama antara Google dan Kedaireka. Pada 2021, 15 tim terbaik sudah dipilih dan diberikan pendanaan masing-masing 15.000 dollar AS dari Google dan 15.000 dollar AS dari Kedaireka.
”Kami senang dapat kembali menghadirkan Bangkit pada tahun 2022. Kami melihat perbedaan signifikan dari peserta Bangkit yang tidak kami temukan di program lain, yaitu daya juang dan kegigihannya. Harapannya, mahasiswa lulusan Bangkit dapat memiliki kemampuan yang mumpuni untuk berkarier dan berinovasi di perusahaan kelas dunia maupun startup di Indonesia,” tutur Head of Brand Marketing Google Indonesia Muriel Makarim.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Antusiasme pengunjung mencari informasi di salah satu usaha rintisan atau startup dalam The NextDev Summit 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Program Bangkit yang menjadi salah satu pilihan program Kampus Merdeka memasuki tahun ketiga. Kali ini, Google Indonesia berkolaborasi dengan GoTo dan Traveloka. Jumlah pendaftar naik 60 persen dari tahun lalu. Dari 3.100 mahasiswa yang berhasil lolos, sebanyak 26 persen di antaranya perempuan.
Muriel menjelaskan, peserta Bangkit 2022 akan menempuh 900 jam pembelajaran untuk menguasai kurikulum Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing yang komprehensif sehingga mereka siap mengikuti ujian sertifikasi Google. Selain itu, peserta juga akan belajar soft skills dan bahasa Inggris untuk profesional yang dapat mendukung kebutuhan profesi mereka.
Di pengujung program, peserta yang berhasil lulus akan mendapatkan token mengikuti ujian sertifikasi global dari Google dan kesempatan kerja dari Bangkit Career Fair. Tahun lalu, 67 persen dari pengambil ujian Google dari 2.250 lulusan Bangkit 2021 berhasil lulus sertifikasi. Sebanyak 44 persen lulusan Bangkit juga meraih pekerjaan setelah mengikuti program. Dan, dari lulusan yang telah bekerja, 87 persen di antaranya mengonfirmasi bahwa Bangkit membantu mereka untuk meraih karier.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudirstek Nizam mengatakan, program Bangkit ini benar-benar lengkap mulai dari teori kemudian dimentori oleh mentor profesional, baik itu dari industri maupun perguruan tinggi, dan diakhiri dengan proyek yang konkret atau nyata. ”Semoga program Bangkit tahun ini berjalan sukses dan menghasilkan lebih banyak lulusan, lebih banyak lagi sertifikasi global dan pekerjaan yang diraih. Harapan kami, semoga proyek inkubasi berikutnya bisa membawa dampak lebih luas lagi untuk dunia pendidikan tinggi dan ekosistem digital di Indonesia,” tutur Nizam.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kiki Yuliati mengatakan, Kemendikbudristek berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi anak bangsa dalam mengembangkan minat, potensi, dan bakatnya melalui program Kampus Merdeka. Ia pun mengapresiasi Google sebagai mitra kementerian yang turut mendidik anak bangsa melalui Bangkit sehingga menjadi anak-anak bangsa yang unggul dan calon pemimpin masa depan.
Beasiswa kuliah
Kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan kualitas global juga mendapat dukungan dari salah satu perusahaan industri digital Sea (pengembang gim Garena, e-commerce Shopee, dan jasa keungan digital SeaMoney). Perusahaan Sea sejak 2018 memberikan beasiswa prestasi unggulan Sea Scholarship 2022. Beasiswa untuk menyiapkan talenta muda digital yang dibutuhkan industri teknologi digital untuk tahun ini bekerja sama dengan Universitas Indonesia, BINUS University, IPB University, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Del.
”Meningkatkan talenta yang siap kerja di era digital merupakan bagian dari komitmen Sea. Kami selalu berusaha untuk meningkatkan taraf hidup konsumen dan dunia usaha melalui teknologi. Di tahun ini, kami menggandeng enam universitas ternama di Indonesia dan kembali menawarkan beasiswa penuh selama perkuliahan. Memasuki tahun kelima Sea Scholarship, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi generasi muda penerima beasiswa guna menjembatani talent-gappada industri digital di Indonesia,” papar Country Head Garena Indonesia Hans Saleh.
DOKUMENTASI SEA SCHOLARSHIPS
Peluncuran Sea Scholarship 2022 dari perusahaan internet Sea. Beasiswa kuliah untuk mahasiswa Indonesia ini untuk mendukung kesiapan kerja di dunia industri digital.
Sea Scholarship 2022 dirancang sesuai dengan aspirasi anak muda Asia Tenggara yang membutuhkan peningkatan kemampuan dan karakter pascapandemi. Sebab, talenta era digital tidak hanya fokus pada hardskill, tetapi juga softskill untuk beradaptasi pada dunia kerja masa depan.
Riset Sea dan World Economic Forum tahun 2021 berjudul ”ASEAN Digital Generation Report 2021” menunjukkan bahwa 47 persen masyarakat Indonesia menganggap kreativitas dan inovasi menjadi keahlian/kemampuan (skill) paling penting di dunia pascapandemi. Selanjutnya, kemampuan penggunaan teknologi (40 persen), disiplin diri (31 persen), serta ketahanan dan kemampuan adaptasi (30 persen).
Lead People Team & Sea Scholarship Committee Fathimah Prajna Iswari mengatakan, hingga saat ini sudah ada 90 penerima beasiswa. Data internal Sea menunjukkan, alumni lulusan Sea Scholarship dapat berkontribusi secara maksimal ketika bekerja di Sea. Untuk itu, Sea Scholarship menghadirkan berbagai keuntungan yang kompetitif, baik finansial maupun nonfinansial, agar program ini dapat menjadi sarana bagi penerima beasiswa menggali potensi diri lebih dalam.
Beasiswa Sea Scholarship 2022 ditawarkan bagi mahasiswa Indonesia di tahun pertama, kedua, dan ketiga yang berkomitmen untuk konsisten menjaga prestasi akademiknya semasa perkuliahan. Penerima beasiswa akan dibekali dengan tunjangan bulanan sepanjang perkuliahan, serta rangkaian program peningkatan kapasitas (capacity building) berupa pelatihan, seminar, dan diskusi bersama tokoh-tokoh inspiratif ataupun sesi khusus bersama manajemen Sea. Penerima beasiswa Sea Scholarship juga berkesempatan untuk magang dan bekerja di salah satu perusahaan naungan Sea.