Ke Borobudur Kukejar David Beckham dan Barack Obama
Sejumlah pesohor dan tokoh dunia pernah berkunjung ke Candi Borobudur dalam rangka berlibur. Sebut saja, David Beckham, Maria Sharapova, hingga Barack Obama. Privasi sangat dijaga. Bagaimana kiat wartawan meliputnya?
Ditempatkan di Magelang dengan Candi Borobudur dalam area liputan, menempatkan saya dalam ”risiko” harus siap meliput tamu-tamu sangat penting, pesohor, dan tokoh-tokoh dunia internasional.
Tamu-tamu prominent people ini bisa muncul di Borobudur kapan saja ”tanpa terduga”. Tentu, karena mereka pasti menyembunyikan rencana kedatangannya demi menjaga privasi. Apalagi, kalau kedatangannya untuk berlibur.
Di satu sisi, membayangkan bisa bertemu mereka sungguh membanggakan. Namun di sisi lain, sikap tertutup sebagian besar di antaranya, membuat tugas liputan butuh perjuangan tersendiri. Sungguh tidak mudah dan tidak jarang terasa absurd.
Baca juga: Hutan, Penawar Jenuh Liputan
”Perjuangan aneh” pertama saya adalah mengejar kehadiran David Beckham pada tahun 2007. Bintang sepakbola ini bersama keluarganya kemudian dikabarkan sudah mendarat dengan jet pribadi di Yogyakarta pada Selasa (19/6/2020) malam.
Namun, tidak ada informasi pasti apakah kabar tersebut valid atau tidak. Rekan-rekan di Yogyakarta pun bahkan kesulitan memverifikasi kabar tersebut karena informasi yang sangat minim.
Kabar yang kabur itu membuat saya santai saja menanggapi kabar kedatangan sang bintang. Namun, turunnya tugas meliput dari kantor serta sikap teman-teman wartawan di Magelang yang mulai heboh dengan rencana kedatangan Beckham di Magelang, membuat saya akhirnya tak bisa untuk tak acuh.
Setelah mendapat kabar bahwa Beckham akan ke Candi Borobudur dan menginap di Resor Amanjiwo, keesokan paginya saya dan rekan-rekan wartawan memutuskan untuk memburu mantan gelandang Manchester United tersebut ke Candi Borobudur.
Kendati sudah tiba di lokasi pukul 08.00, rupanya upaya menemukan Beckham tidak semudah yang dibayangkan. Saat bertemu pihak Unit Taman Wisata Candi Borobudur, tak seorang petugas pun mau memberi keterangan dengan jelas.
”Mungkin yang bersangkutan (David Beckham) menjadi pengunjung wisata sunrise pagi tadi,” ujar salah seorang petugas saat itu.
Baca juga: "Saya Jakob Oetama"
Setelah mempertimbangkan keterangan petugas tersebut, saya dan sejumlah rekan wartawan kemudian bergeser ke Hotel Amanjiwo. Namun, karena hotel ini dikenal sangat menjaga privasi tamu dan melarang orang masuk tanpa tujuan atau undangan yang jelas, maka kami yang sekadar ”iseng” mencari-cari David Beckham jelas tidak diizinkan masuk.
Meski lesu karena tidak mendapatkan akses masuk, kami belum mau menyerah begitu saja. Salah seorang rekan kemudian mengusulkan untuk berjaga-jaga di luar hotel. ”Siapa tahu nanti Beckham lewat saat akan jalan-jalan keluar hotel,” ujarnya.
Pada detik itu juga, saya merasa liputan tersebut sungguh aneh dan ”absurd”. Kenapa kami harus bersusah payah menunggu Beckham lewat, padahal tidak ada dari kami yang tahu pasti apakah Beckham benar sudah datang ke Magelang atau belum? Kalau sudah datang, apakah benar ia menginap di Amanjiwo?
Lalu, mengapa kami harus melanjutkan liputan jika dasar untuk memburu berita hanyalah informasi dari orang, isu, gosip, yang tak jelas sumbernya. Namun, pada akhirnya saya menyadari tidak punya pilihan lain. Karena banyak wartawan juga memilih menunggu, saya pun akhirnya mengikuti juga usulan tersebut.
Setelah hampir 1 jam menanti, kami menyerah. Selain karena putus asa tak kunjung melihat ada mobil tamu yang meluncur keluar, kami pun mulai merasa tidak nyaman.
Baca juga: "Your Excellency" Tommy Suryopratomo
Petugas keamanan hotel kerap melirik kami dengan pandangan curiga. Walhasil, hari itu berakhir dengan tangan kosong, tanpa mengantongi informasi sedikit pun perihal keberadaan Beckham.
Kedatangan tokoh lainnya yang sungguh membuat kami merasa kecele adalah Maria Sharapova. Berkunjung ke Candi Borobudur pada tahun 2012, kedatangan petenis dunia asal Rusia itu baru terungkap keesokan harinya setelah yang bersangkutan mengunggah foto-fotonya di media sosial.
Terkejut? Tentu saja. Kami, para wartawan, ketika itu sempat protes kenapa pihak Unit Taman Wisata Candi Borobudur tidak memberi kabar. Namun, para petugas berdalih bahwa mereka pun tidak tahu sebelumnya.
Kunjungan David Beckham dan Maria Sharapova termasuk kategori sulit diliput karena agenda kedatangannya yang sengaja ditutup rapat demi menjaga privasi. Namun, kunjungan resmi tamu negara yang jelas agendanya pun tidak kalah memberikan tantangan dan kesulitan tersendiri.
Misalnya, liputan kunjungan Presiden Ke-44 Amerika Serikat Barack Obama pada tahun 2017. Sebelumnya, kami sempat mendapatkan informasi bahwa Obama akan mendarat di Yogyakarta pukul 12.00.
Baca juga: Jakob Oetama dalam Kenangan Wartawan "Kompas"
Demi mengantisipasi terjadinya perubahan jadwal dan kemungkinan ketatnya penjagaan, para wartawan memutuskan datang lebih awal. Sekitar pukul 11.00, kami sudah berkumpul di Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur.
Sambil menunggu, kami bertukar informasi dengan rekan-rekan wartawan di Yogyakarta. Beberapa kali mereka mengabarkan bahwa jadwal kedatangan mundur.
Sekitar pukul 15.30, para petugas dari Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur meminta kami berpindah lokasi menunggu, yakni di depan gerbang masuk Candi Borobudur.
Saat tiba di gerbang, kami kemudian dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan sejenak bahwa yang dibolehkan memotret dibatasi jumlahnya. Jarak memotret pun diatur dalam radius tertentu.
Adapun sisa wartawan lainnya diminta tetap berada di depan gerbang alias di depan jalan masuk menuju Candi Borobudur. Walhasil, kami yang tidak mendapat kuota memotret dari dekat, hanya sekadar melihat kedatangan rombongan mobil pada pukul 16.35 yang kemudian pergi pada pukul 17.20.
Baca juga: Jakob Oetama yang Peduli Isu Perekonomian
Yakin ada Obama dalam rombongan tersebut? Bisa melihat Obama melambaikan tangan dari salah satu mobil di antaranya? Jawabannya, tidak. Kami hanya melihat rombongan mobil datang dan pergi. Itu saja.
Keterangan tentang kedatangan Obama kami peroleh dari hasil mewawancarai pemandu dan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono. Kepastian tentang kedatangan Obama pun diperoleh dengan melihat hasil foto rekan-rekan fotografer.
Meliput kedatangan orang-orang terkenal ternyata bukan lantas berarti sebuah kesempatan langka bertemu mereka. Namun, keharusan menyajikan fakta kedatangan tokoh-tokoh penting tersebut, pada akhirnya membuat jurnalis, termasuk saya, harus tetap mencari cara agar bisa menuliskan laporannya.
Segala cara harus ditempuh walaupun kegiatan yang serba tertutup itu terasa aneh dan ”absurd”. Yah, setidaknya pengalaman unik itu menjadi sesuatu yang tidak mudah dilupakan begitu saja.