logo Kompas.id
Bebas AksesBerburu Tiket PON Aceh-Sumut...
Iklan

Berburu Tiket PON Aceh-Sumut di Borobudur Marathon 2023

Untuk pertama kalinya, Borobudur Marathon menjadi ajang kualifikasi untuk Pekan Olahraga Nasional. Pelari siap berburu tiket.

Oleh
REBIYYAH SALASAH
· 4 menit baca
Para pelari putra melintasi gerbang penyemprot air pada Borobudur Marathon 2020 di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Para pelari putra melintasi gerbang penyemprot air pada Borobudur Marathon 2020 di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Empat pelari jarak jauh daerah siap berburu tiket menuju PON Aceh-Sumatera Utara 2024 melalui ajang Borobudur Marathon 2023 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 19 November mendatang. Mereka akan bergabung dengan ribuan peserta lain dan berusaha mencapai limit waktu dalam perlombaan yang kini ditetapkan sebagai ajang kualifikasi terakhir pesta olahraga empat tahunan itu.

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) telah menentukan syarat batas waktu pelari maraton untuk lolos kualifikasi PON Aceh-Sumut 2024. Pada kategori putra, pelari harus mencapai atau melebihi catatan waktu 2 jam 40 menit. Sementara limit untuk pelari putri adalah 3 jam 15 menit.

Pelari Bali, Amram N Opat, memantapkan diri untuk mengikuti kualifikasi PON di Borobudur Marathon lantaran melihat peluang lebih terbuka ketimbang ajang kualifikasi lain. Selain memiliki waktu persiapan lebih panjang, lebih kurang setahun, Amram juga optimistis semangatnya akan terlecut dengan kehadiran pelari-pelari elite nasional.

Baca juga : Tujuh Tahun Borobudur Marathon Merajut Harmoni

”Setahu saya, Borobudur Marathon selalu diikuti pelari-pelari elite nasional. Dengan berlari bersama mereka, saya yakin catatan waktu saya akan lebih bagus karena semangat saya lebih terpacu,” tutur Amram, dihubungi dari Jakarta, Senin (13/11/2023).

Pelari maraton putra yang membela Provinsi Bali, Amram N Opat, melakukan latihan untuk persiapan menuju Borobudur Marathon 2023, pertengahan Oktober, di Bali. Amram akan berburu tiket menuju PON Aceh-Sumatera Utara 2024 di Borobudur Marathon 2023.
ARSIP PRIBADI AMRAM

Pelari maraton putra yang membela Provinsi Bali, Amram N Opat, melakukan latihan untuk persiapan menuju Borobudur Marathon 2023, pertengahan Oktober, di Bali. Amram akan berburu tiket menuju PON Aceh-Sumatera Utara 2024 di Borobudur Marathon 2023.

Deretan pelari-pelari elite nasional memang kerap mewarnai gelaran Borobudur Marathon setiap tahun. Sebut saja Agus Prayogo yang merupakan pengoleksi tujuh medali emas SEA Games dan Odekta Elvina Naibaho, peraih medali emas maraton di SEA Games 2023. Bersama 16 pelari elite nasional lainnya, Agus dan Odekta sudah terdaftar sebagai peserta Borobudur Marathon 2023.

Terlepas dari kehadiran pelari-pelari elite, Amran meyakini keikutsertaan di Borobudur Marathon juga akan memberikan kesan berharga baginya. Sebab, ajang yang tahun ini bertema ”Voice of Unity” tersebut akan menjadi perlombaan pertamanya pada kategori maraton. Ia sebelumnya merupakan pelari kategori 10 kilometer dan setengah maraton.

Deretan pelari-pelari elite nasional memang kerap mewarnai gelaran Borobudur Marathon setiap tahun.

Meski kini beralih kategori dengan jarak lebih jauh, Amram optimistis bisa meraih tiket ke Aceh-Sumatera Utara. Kesiapan Amram sudah mencapai 100 persen. Selain itu, catatan waktu terbaiknya saat latihan juga sudah mampu melampaui limit PON untuk maraton putra dengan 2 jam 35 menit.

Baca juga : Borobudur Marathon, Inspirasi Kreasi Penuh Arti dari Lintasan Lari

Iklan

”Sekarang tinggal menjaga konsistensi dan fokus saja agar bisa mengeluarkan hasil terbaik saat latihan di perlombaan,” ucap pelari kelahiran Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, ini.

Juara elite putri, Odekta Elvina Naibaho, melaju sendirian di depan saat tampil di ajang Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/11/2021).
Kompas

Juara elite putri, Odekta Elvina Naibaho, melaju sendirian di depan saat tampil di ajang Borobudur Marathon 2021 Powered by Bank Jateng di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/11/2021).

Optimisme serupa disampaikan pelari Bali lainnya, Soliani Tse. Pelari putri yang kerap disapa Soli ini mengatakan, hasil yang diperoleh di Borobudur Marathon mendatang tidak akan mengkhianati usaha kerasnya dalam berlatih selama setahun penuh.

Soli pun tak sabar mencicipi jalur perlombaan yang tak hanya memutari pelataran Candi Borobudur, tetapi juga masuk ke jalanan dan perkampungan dengan tanjakan curam. ”Saya justru merasa tertantang untuk bisa melewati jalur tersebut,” ujar atlet kelahiran 2002 ini.

Sementara itu, Muhammad Ali bertekad tampil maksimal di Borobudur Marathon untuk bisa mewakili Sulawesi Tenggara di PON. Ali melewatkan beberapa ajang kualifikasi sebelumnya sehingga Borobudur Marathon menjadi kesempatan terakhir untuk meraih tiket ke Aceh-Sumatera Utara.

Kualifikasi terakhir

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Provinsi PB PASI Umaryono menuturkan, Borobudur Marathon memang menjadi ajang terakhir untuk kualifikasi PON kategori maraton. Pelaksanaan kualifikasi untuk cabang olahraga atletik telah digelar sejak 1 Januari 2023 dan akan selesai pada 30 November 2023. Kuota untuk cabang ini adalah 375 atlet dengan 30 di antaranya milik Aceh dan 45 milik Sumatera Utara sebagai tuan rumah.

Baca juga : Borobudur Marathon Jadi Perayaan Bersama

Umaryono menambahkan, empat pelari daerah mencoba kesempatan terakhir untuk tampil di perhelatan olahraga multicabang empat tahunan itu. Selain Muhammad Ali, Soliani Tse, dan Amram N Opat, pelari yang juga akan ikut kualifikasi di Borobudur Marathon ialah peraih medali perunggu maraton PON Jawa Barat 2017, Hamdan Sayuti.

Pelari Hamdan Sayuti mengikuti Borobudur Marathon 2021 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pelari Hamdan Sayuti mengikuti Borobudur Marathon 2021 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Babak Kualifikasi PON yang disusun KONI tahun 2022, ajang kualifikasi ditentukan oleh PB PASI berdasarkan kalender perlombaan tahun 2023. Borobudur Marathon awalnya tidak masuk dalam daftar perlombaan kualifikasi jika merujuk pada kalender tersebut. Meski demikian, dalam buku pedoman disebutkan pula bahwa ajang di luar daftar dapat menjadi babak kualifikasi asal diusulkan pengurus provinsi PASI dan disetujui PB PASI.

Borobudur Marathon akhirnya ditetapkan sebagai salah satu babak kualifikasi PON karena waktu pelaksanaan masih berada dalam masa kualifikasi. Para pelari yang belum lolos ke PON, kata Umar, memiliki waktu persiapan ataupun pemulihan yang cukup karena berselang tiga bulan dari perlombaan untuk kualifikasi sebelumnya.

”Di sisi lain, Borobudur Marathon sudah terpenuhi dari segi pelaksanaan teknis karena sudah sesuai dengan peraturan perlombaan World Athletics ataupun PB PASI edisi 2022-2023. Dengan demikian, ajang ini sudah mumpuni untuk ditetapkan sebagai babak kualifikasi,” tutur Umar.

Baca juga : Para Penyebar ”Virus” Lari di Nusantara

Borobudur Marathon akan diikuti sekitar 10.000 pelari yang terdiri dari pelari elite nasional, pelari umum, dan pelari muda (15-18 tahun). Mereka akan berlomba untuk kategori maraton, setengah maraton, atau 10 kilometer.

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000