logo Kompas.id
Bebas AksesDua Sisi Jalur Trans-Papua
Iklan

Dua Sisi Jalur Trans-Papua

Jalur Trans-Papua yang masih dibangun pemerintah seperti dua sisi mata uang. Pembangunan jalan itu membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi di sisi lain memicu dampak ekologis.

Oleh
HARRY SUSILO
· 5 menit baca
Jalan Trans Papua di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (3/12/2021). Jalan ini menghubungkan Jayapura menuju daerah di kawasan pegunungan tengah.
Kompas/Hendra A Setyawan

Jalan Trans Papua di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (3/12/2021). Jalan ini menghubungkan Jayapura menuju daerah di kawasan pegunungan tengah.

KEEROM, KOMPAS — Jalur Trans-Papua yang direncanakan membentang sepanjang 3.462 kilometer dari utara hingga selatan Tanah Papua mengubah bentang alam dan memengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Setelah beberapa ruas dibangun, Trans-Papua telah memberikan manfaat ekonomi. Namun, di sisi lain, juga membawa dampak ekologi seperti perambahan ilegal yang semakin marak.

Ketika tim Ekspedisi Tanah Papua melihat langsung sejumlah daerah yang dilintasi jalur Trans-Papua di Provinsi Papua dan Papua Barat sepanjang 2021, terbukanya akses dengan keberadaan Trans-Papua telah memicu perambahan hutan ilegal yang kian marak. Meskipun di sisi lain, warga terbantu karena Trans-Papua membuat satu wilayah dengan wilayah lain terkoneksi sehingga memudahkan distribusi logistik.

Editor:
HARRY SUSILO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000