logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiRealitas Getir Benteng...
Iklan

Realitas Getir Benteng Terakhir

Hutan di tanah Papua sebagai benteng terakhir Tanah Air terus berkurang dan menyisakan realitas getir. Dalam dua dekade terakhir, Papua kehilangan hutan setara 42.000 lapangan sepak bola setiap tahun.

Oleh
TIM KOMPAS
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Qw8slyNNakQ6tAv4WJWjciyORts=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Facec82a2-fb86-4cc1-9b97-9364e2ff19e2_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Pembukaan hutan yang akan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit terlihat di Distrik Eligobel, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (9/3/2020). Deforestasi di Papua hingga kini masih terus terjadi yang salah satunya untuk perkebunan kelapa sawit.

NABIRE, KOMPAS — Gugusan rimba di Tanah Papua menjadi hutan alam terluas di Indonesia setelah belantara di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan kian menyusut. Namun, benteng terakhir itu pun mulai terdegradasi.

Padahal, hutan dianggap sebagai ibu bagi warga adat Papua karena  memberikan manfaat tak berujung bagi mereka. Alhasil, hutan yang mulai rusak membuat masyarakat adat menderita karena mereka menggantungkan hidup dari hutan beserta  keanekaragaman hayati di dalamnya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000