logo Kompas.id
Artikel OpiniDiskursus Ketahanan Pangan...
Iklan

Diskursus Ketahanan Pangan Versus ”Biofuel”

Ketahanan pangan dan hak atas pangan harus tetap menjadi prioritas utama dalam desain kebijakan ”biofuel”. Pemerintah jangan melupakan prinsip bahwa ”biofuel” tidak boleh membahayakan ketahanan pangan.

Oleh
TOTO SUBANDRIYO
· 7 menit baca
Heryunanto

Semua negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini tengah dihadapkan pada krisis energi bersumber dari fosil. Menurut catatan Trading Economic, hingga Jumat (4/3/2022), harga beberapa komoditas energi, seperti minyak mentah, gas alam, dan batubara, masih bertahan tinggi. Harga minyak mentah jenis Brent mencapai 112 dollar AS per barel, gas alam 4,8 dollar AS per MMBTU (million british thermal unit), dan batubara 400 dollar AS per ton. Selain permintaan dunia yang memang tinggi, konflik bersenjata Rusia-Ukraina juga menjadi penyebab tingginya harga komoditas tersebut.

Krisis energi fosil telah memicu beberapa negara produsen pangan utama dunia untuk memproduksi bahan bakar nabati (biofuel) secara besar-besaran. Kondisi ini pernah menjadi bahasan utama pada pertemuan High Level Panel of Experts on Food Security and Nutrition of the Committee on World Food Securityyang diselenggarakan di Roma pada 2013.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000