Banyak warga ingin menerapkan prinsip syariah dalam setiap kegiatan dan kebutuhan ekonomi mereka. Sayangnya, baru sedikit produk keuangan syariah yang diketahui dan dimanfaatkan.
Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi per 1 Februari 2021. Bank beraset Rp 240 triliun ini diharapkan turut menggeliatkan pemulihan ekonomi nasional yang tengah terimbas pandemi Covid-19.
Daya tahan industri keuangan syariah telah teruji sepanjang 2020. Pada tahun ini, industri tersebut akan menjadi katalis pemulihan ekonomi bersama industri keuangan konvensional.
Ada bermacam tantangan yang menghadang pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia pada tahun ini. Salah satunya adalah literasi masyarakat yang masih rendah dengan skala yang masih kecil.
Porsi pembiayaan UMKM oleh perbankan syariah hanya 18 persen dari total portofolio pembiayaan.
Sejumlah pelaku industri asuransi memanfaatkan pertumbuhan sektor keuangan syariah Indonesia dengan menawarkan produk dan layanan baru untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen. Salah satunya ditempuh Prudential Indonesia.
Koperasi Syariah Potensial Pengembangan koperasi syariah dinilai potensial menjangkau masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan. Undang-Undang Cipta Kerja mempertegas kelembagaannya.
Ekonomi dan keuangan syariah, termasuk pasar modal syariah, Indonesia dikembangkan secara progresif sejak 2015. Langkah ini ditempuh untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kancah internasional.
Investor syariah Indonesia terus tumbuh selama pandemi Covid-19. Jumlah investor syariah per Oktober 2020 sebanyak 81.413 investor dengan pangsa pasar sekitar 5,7 persen terhadap total investor.
Konsistensi kebijakan jangka menengah hingga panjang di sektor ekonomi syariah dibutuhkan oleh Indonesia untuk mengatasi ketertinggalan dari negara-negara lain. Laporan terbaru menempatkan Indonesia di peringkat ke-4.