Sulut memasuki bulan kedua 2023 dengan rekor buruk kekerasan terhadap anak. Pembunuhan bayi JV oleh ayahnya adalah satu dari empat kasus yang terungkap. Di balik itu bisa jadi jauh lebih banyak kasus yang terpendam.

Kekerasan berbasis jender di ranah daring menjadi keprihatinan bersama. Selain meningkatkan literasi digital, perempuan dan anak perlu terus didukung agar berani melawan dan melaporkan kasus kekerasan yang menimpanya.

Untuk memperkuat dan mendorong peran perempuan pembela HAM dan lingkungan hidup, diperlukan instrumen hukum yang mengarusutamakan serta sensitif jender.

Perlindungan perempuan pekerja dari berbagai praktik kekerasan dan pelecehan di tempat kerja terus disuarakan. Ratifikasi Konvensi ILO 190 diharapkan akan meningkatkan perlindungan pada perempuan pekerja.

Perusahaan aplikasi daring dengan mitra yang langsung berhubungan dengan konsumen, seperti Gojek, memerlukan upaya lebih untuk membentuk ekosistem yang seragam, termasuk pemahaman terkait kekerasan seksual.

Kompleksitas ancaman iklim dan isu perempuan membutuhkan solusi dan kemitraan multipihak dengan semangat inklusivitas. Perempuan pun harus menjadi subyek pembangunan berkelanjutan di semua aspek/sektor.

Perempuan kerap disalahkan dalam kasus kekerasan berbasis jender. Hal ini tidak lepas dari relasi kuasa yang timpang dan stereotip yang tidak memandang utuh perempuan sebagai manusia.

Apartheid sudah lama mati. Toh perempuan kulit hitam masih saja hidup menderita dan penuh ketakutan.