PT Bank BTPN Syariah Tbk membukukan laba bersih Rp 1,78 triliun tahun lalu. Sementara itu, aset perseroan tumbuh 10 persen menjadi Rp 11,5 triliun, dana pihak ketiga Rp 12 triliun, dan rasio kecukupan modal 53 persen.

BTPN Syariah Ventura memimpin pendanaan Pra-Seri B senilai 6,6 juta dollar AS untuk perusahaan rintisan (”startup”) e-dagang Dagangan. Platform lokapasar itu menyediakan kebutuhan rumah tangga dan pengantaran belanjaan.

BTN mencatat kinerja positif pada semester pertama tahun ini. Bertumbuhnya kredit pemilikan rumah subsidi mendorong kinerja BTN. Kinerja yang positif juga berhasil diwujudkan BTPN di periode yang sama.

Kondisi perekonomian yang mulai pulih membuat bank memasang strategi agar perbaikan kinerja perbankan berkelanjutan.

Kinerja perbankan syariah pada paruh pertama 2020 tidak semuanya babak belur di tengah hantaman pandemi Covid-19. Tantangan selanjutnya bagi perbankan syariah adalah mempertahankan performa positif tersebut.

Bank menjaga nasabah ultramikro agar aktivitas usahanya tetap berjalan.

BTPN Syariah akan tetap fokus melayani nasabah masyarakat ekonomi prasejahtera. Melalui kelompok-kelompok perempuan, BTPN Syariah menyakurkan modal usaha.

Pemberian kredit kepada perempuan lebih aman karena sebagian besar penerima kredit menggunakan uang pinjaman untuk keluarga, bukan untuk kepentingannya sendiri. Tingkat kredit macet hanya 3 persen.