BTPN Syariah Ventura memimpin pendanaan Pra-Seri B senilai 6,6 juta dollar AS untuk perusahaan rintisan (”startup”) e-dagang Dagangan. Platform lokapasar itu menyediakan kebutuhan rumah tangga dan pengantaran belanjaan.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT BTPN Syariah Tbk, melalui anak usahanya, yakni BTPN Syariah Ventura, turut serta dalam memberikan pendanaan kepada Dagangan. Dagangan merupakan usaha rintisan sektor e-dagang yang berupaya memberdayakan masyarakat perdesaan atau start up rural e-commerce.
Dagangan mendapatkan pendanaan Pra-Seri B dengan nilai total 6,6 juta dollar AS dipimpin BTPN Syariah Ventura, bersama dengan Monk’s Hill Ventures, dan Hendra Kwik CEO Payfazz. Payfazz adalah perusahaan teknologi finansial yang melayani usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat yang tidak memiliki akses ke perbankan atau unbanked.
”Pendanaan yang dipimpin oleh BPTN Syariah Ventura ini bukan sekadar investasi semata, tetapi ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depan,” kata CEO dan Co Founder Dagangan Ryan Manafe dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/6/2022).
Dagangan telah bermitra dengan BTPN Syariah sejak tahun 2020 dan melihat semangat yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di pelosok. Dagangan merupakan platform lokapasar yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari kebutuhan pokok, bahan makanan segar dan beku, hingga produk mode.
Dagangan juga memberikan layanan pengantaran barang belanjaan pada hari yang sama dan keesokan harinya. Dagangan membangun modal bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna melalui berbagai kanal, baik secara daring maupun jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan yang berbasis di Yogyakarta.
”Tujuan kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, di mana 80 persen penduduk Indonesia tinggal,” kata President dan Co Founder Dagangan Wilson Yanaprasetya.
Model operasional tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah.
Model operasional tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah. Model itu sekaligus diharapkan dapat membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.
”Kami sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentu disertai pengembangan teknologi yang inovatif untuk produk kami. Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh. Hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” kata Wilson.
Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar 11,5 juta dollar AS pada September 2021, Dagangan menyatakan telah mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.