Bantuan terus mengalir bagi korban bencana di Adonara. Kepala BNPB Doni Monardo mengingatkan agar barang bantuan jangan ditimbun agar tak memicu kekacauan dalam distribusi.
Alur banjir bandang dan longsoran material batu dari lereng Gunung Ile Boleng di Desa Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (8/4/2021).
Di tengah segala keterbatasan akibat bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur, warga bahu-membahu membantu pencarian korban dan mengantar makanan bagi para penyintas bencana.
Presiden memerintahkan pemulihan jaringan telekomunikasi dan listrik secepatnya. Selain itu, meminta bantuan dimobilisir, juga pemulihan infrastruktur publik.
Pencarian korban bencana di Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan peralatan seadanya. Solidaritas untuk membantu para korban bencana itu terus tumbuh di sejumlah daerah.
Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur menimbulkan longsor dan banjir bandang beberapa hari lalu.
Lokasi bencana di Pulau Adonara sulit ditembus. Gelombang laut dan hancurnya infrastrukstur menjadi kendala. Listrik padam, bahan bakar menipis. Perlu penanganan secara holistik agar daerah itu segera bangkit.
Pencarian korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur masih terus berlangsung. Hingga Selasa malam, jumlah korban meninggal mencapai 117 orang, sementara 76 orang belum ditemukan.
Terdapat tiga titik bencana di Pulau Adonara, yakni Kecamatan Wotan Ulumado, Adonara Timur, dan Ile Boleng.
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur terus bertambah. Hingga Selasa ini, BNPB mencatat, 86 orang meninggal dunia.