Pertama Kali, Golkar Tanpa Anggota DPR dari Maluku
Partai Golkar di Maluku untuk pertama kalinya gagal meraih kursi di DPR. Ini dinilai sebagai pukulan telak bagi partai tersebut di Maluku. Golkar pun menyerukan evaluasi.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Partai Golkar di Maluku untuk pertama kalinya gagal meraih kursi di DPR. Ini dinilai sebagai pukulan telak bagi partai tersebut di Maluku. Golkar pun menyerukan evaluasi.
”Ini pukulan telak bagi Partai Golkar di Maluku. Baru pertama kali Golkar tidak mendapatkan kursi di DPR mewakili Maluku,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Maluku Haeruddin Tuarita menanggapi hasil pleno rekapitulasi Pemilu 2019 tingkat Provinsi Maluku di Ambon, Senin (20/5/2019).
Partai yang di Maluku dipimpin oleh mantan Gubernur Maluku Said Assagaff itu menempati urutan kelima untuk pemilihan DPR sehingga tak mendapat kursi. Alokasi empat kursi DPR dari Maluku itu menjadi milik PDI-P, Gerindra, PKS, dan Nasdem. Khusus Nasdem, ini merupakan pertama kalinya partai itu menduduki kursi tersebut dari Maluku.
PDI-P diwakili oleh petahana Mercy C Barends. Total suara partai dan calon di PDI-P mencapai 197.648 suara atau terbanyak dari Maluku. Sementara tiga calon lain yang mendampingi Mercy adalah Hendrik Lewerissa dari Gerindra dengan total 94.298 suara, Abdullah Tuasikal dari Nasdem dengan 118.307 suara, dan Saadiah Uluputty dari PKS dengan 97.765 suara.
Sementara itu, Golkar hanya mampu mengumpulkan 93.158 suara. ”Salah satu faktor penentu adalah figuritas. Beberapa caleg dari Golkar itu bukan pengumpul suara. Itu yang membuat akumulasi perolehan (suara) tidak maksimal,” kata Haerudin.
Dari empat calon anggota DPR dari Golkar, salah satunya adalah petahana, yakni Edison Betaubun, yang sudah dua periode menduduki kursi tersebut. Adapun tiga calon yang lain kurang populer. Edison mendapatkan 46.794 suara, sementara perolehan tiga calon yang lain di bawah 13.500 suara.
Kami akan melihat, masalahnya ada di mana? Ke depan masih ada banyak agenda politik.
Haerudin mengatakan, pencapaian Golkar itu suatu kemirisan. Di Maluku, Golkar dipimpin oleh mantan gubernur. Dari 11 kabupaten/kota di provinsi itu, tiga kepala daerah di antaranya adalah kader Golkar yang juga ketua dewan pimpinan daerah setempat. Tiga kabupaten/kota dimaksud adalah Kota Ambon, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Haerudin mengatakan, pihaknya segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pemilu, termasuk pergerakan mesin partai. ”Kami akan melihat, masalahnya ada di mana? Ke depan masih ada banyak agenda politik,” ujarnya seraya berharap Golkar harus bangkit dari keterpurukan ini.
Untuk pemilihan presiden-wakil presiden, calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, meraih 599.657 suara atau 60,40 persen, sedangkan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, memperoleh 392.940 suara atau 39,60 persen. Hasil rekapitulasi itu tidak diberi catatan apa pun oleh saksi dari kedua pasangan calon.
Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga pemilu di Maluku berjalan lancar. ”Kita sudah berhasil membuktikan bahwa Maluku bukan daerah yang rawan terhadap kekacauan pemilu. Semua ini berkat kerja keras kita sekalian,” katanya.