Setelah menanti selama 56 tahun, Stadion Wembley akhirnya bergemuruh dan menghadirkan sejarah baru bagi warga Inggris. Leah Williamson (25) menjadi kapten Inggris kedua yang mengangkat trofi mayor sepak bola.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Setelah menanti selama 56 tahun atau sejak Piala Dunia 1966, Stadion Wembley akhirnya bergemuruh dan menghadirkan sejarah baru bagi warga Inggris. Sebanyak 87.192 penonton yang hadir pada duel pamungkas Piala Eropa Putri 2022 antara ”Singa Betina” kontra Jerman, Minggu (31/7/2022), menyaksikan Leah Williamson (25) menjadi kapten timnas sepak bola putri Inggris pertama yang mengangkat trofi juara.
Jika disejajarkan dengan tim putra, Williamson adalah kapten Inggris kedua yang mengangkat trofi mayor sepak bola. Ia menyamai capaian Bobby Moore yang menjadi kapten timnas Inggris ketika mengangkat trofi Piala Dunia 1966 di Wembley. Alhasil, Williamson menjadi wajah baru bagi kejayaan terkini Inggris di Wembley.
Williamson adalah wajah generasi baru tim nasional putri Inggris yang digagas Sarina Wiegman yang mengisi kursi pelatih sejak 1 September 2021. Bek tengah Arsenal itu pun secara resmi diangkat sebagai kapten tim Singa Betina pada April lalu. Ia menggantikan tanggung jawab yang sebelumnya dipegang Steph Houghton, bek senior yang telah menginjak usia 34 tahun, dalam delapan tahun terakhir.
Keputusan Wiegman itu tepat. Williamson bermain apik sekaligus menunjukkan karismanya sebagai pemimpin dalam enam laga Inggris di Piala Eropa Putri 2022.
Pemain kelahiran Milton Keynes, Inggris, itu memang tidak mampu mencetak gol di tengah performa Inggris yang menampilkan parade gol di turnamen antarnegara Eropa itu. Tetapi, Williamson adalah poros utama permainan Inggris yang menjelma sebagai tim produktif dan memiliki pertahanan kokoh.
Dalam turnamen senior keduanya membela Inggris setelah Piala Dunia Putri 2019, Williamson mewujudkan performa bek modern yang menjadi impian setiap pelatih saat ini. Ia adalah pemain yang paling banyak melakukan pemulihan penguasaan bola, nihil blunder, serta piawai mendistribusikan bola.
Williamson mengoleksi 56 kali perebutan bola dari pemain lawan, termasuk 10 kali dilakukan pada laga final kontra Jerman. Hebatnya lagi, ia merebut bola lawan tanpa melakukan satu pun tekel.
Meski tampil sebagai bek yang bertugas mengantisipasi serangan lawan, Williamson bermain sangat bersih. Ia hanya melakukan satu pelanggaran sehingga tidak mendapat satu pun kartu kuning.
Tak ayal, aksi Williamson membantu Inggris sebagai tim dengan pertahanan paling kokoh di Piala Eropa Putri 2022. Singa Betina hanya kemasukan dua gol dari enam laga. Gol itu masing-masing dicetak Spanyol pada perempat final serta Jerman. Pada dua laga itu, Inggris mengalahkan dua raksasa Eropa itu dengan skor, 2-1.
Kemudian, dalam sisi distribusi bola, Williamson juga tak tertandingi di Piala Eropa 2022. Sebagai tim yang membangun serangan dari lini belakang, Inggris menjadikan Williamson sebagai poros utama dalam memulai awal serangan.
Ia menciptakan 472 operan sukses dalam enam laga. Tidak ada pemain lain yang bisa menghasilkan operan sukses lebih dari 400 operan di turnamen itu.
Dengan dua catatan statistik kunci itu, tidak heran jika Williamson menjadi sosok yang tak tergantikan bagi Singa Betina menuju trofi mayor perdana. Ia bermain penuh dalam enam laga Inggris dengan koleksi 600 menit. Hanya kiper Inggris, Mary Earps, yang menyamai jumlah menit bermain itu.
”Bukan hanya saya, semua pemain (Inggris) menikmati dan menyukai setiap menit yang kami lalui di turnamen ini. Itu yang membuat kami bisa memenuhi mimpi (juara),” ujar Williamson kepada Sky Sports.
Secara total, Williamson telah menjalani 15 laga terakhir bersama Singa Betina dengan ban kapten di lengan kirinya. Dalam total pertandingan itu, Inggris meraup 14 kemenangan dan sekali imbang.
Ellen White, penyerang senior Inggris, tidak memungkiri peran besar Williamson di Piala Eropa Putri 2022. Menurut pemain berusia 33 tahun itu, Williamson adalah salah satu alasan Singa Betina bisa mengangkat trofi di Wembley.
”Leah (Williamson) tampil luar biasa di musim panas ini. Operannya luar biasa, ia adalah yang membantu kami mencatatkan empat pertandingan tak kebobolan. Ia benar-benar memberikan contoh dengan tindakan, kami sangat bangga ia adalah kapten kami,” ujar White, yang mencetak dua gol di Piala Eropa Putri 2022, dilansir The Guardian.
Menjalani mimpi
Perjalanan karier Williamson di dunia sepak bola ibarat jejak untuk menjalani mimpi-mimpi masa kecilnya. Ia besar di keluarga yang mendukung Arsenal sehingga membela ”Si Meriam” menjadi dambaannya sejak anak-anak.
Ia pun mengidolakan penyerang legendaris Arsenal dan Inggris putri, Kelly Smith. Sebuah foto bertanda tangan Smith tertempel di kamar tidurnya.
Ketika berusia sembilan tahun, Williamson mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi Akademi Arsenal. Peluang itu tak disia-siakan pemain berpostur 1,7 meter itu. Ia pun terdaftar sebagai pemain Akademi Arsenal sejak 2006 sebagai penyerang.
Leah (Williamson) tampil luar biasa di musim panas ini. Operannya luar biasa, ia adalah yang membantu kami mencatatkan empat pertandingan tak kebobolan. Ia benar-benar memberikan contoh dengan tindakan, kami sangat bangga ia adalah kapten kami.
Williamson menjalani tujuh tahun di tim yunior Arsenal dan bertranformasi menjadi pemain bertahan yang bisa tampil sebagai bek tengah dan gelandang bertahan. Ia mendapat promosi ke tim senior Arsenal Putri pada 2014. Laga pertamanya membela tim utama Arsenal tercipta pada babak perempat final Liga Champions Putri melawan Birmingham City. Kala itu, Si Meriam tumbang 0-2.
Hingga musim 2021-2022, Williamson telah menjalani 186 laga bersama tim favoritnya itu dengan torehan 12 gol. Ia pun telah mempersembahkan lima trofi domestik yang terdiri dari satu Liga Inggris, dua Piala FA, dan dua Piala Liga Inggris.
”Kedewasaan Leah, pemahamannya terhadap permainan, dan penempatan posisinya seperti seorang pemain yang telah berusia 30 tahun,” kata Joseph Montemurro, Pelatih Arsenal Putri periode 2017-2021.
Performa apik Williamson berbuah kesempatan tampil di timnas Inggris senior pada 2018. Sebelumnya, Williamson telah membela seluruh kelompok umur timnas Inggris putri, mulai dari U-15, U-17, U-19, U-20, dan U-23.
Sebanyak 37 cap dan dua gol telah dicatatkan pemain kelahiran 29 Maret 1997 itu untuk Singa Betina. Setelah memenuhi satu lagi mimpinya, yaitu membawa Inggris juara, Williamson ingin mewujudkan mimpi lainnya bagi perkembangan sepak bola putri di negaranya.
”Juara Piala Eropa ini adalah momen paling membanggakan bagi hidup saya. Warisan dari turnamen ini adalah mengubah pandangan masyarakat terhadap sepak bola putri. Kami telah menyatukan orang, kami membawa orang menyaksikan laga (sepak bola putri) sehingga semoga antusiasme ini juga terlihat di pertandingan liga,” ujar Williamson kepada BBC One.