logo Kompas.id
Tajuk RencanaEfek Bola Liar Krisis Ukraina ...
Iklan

Efek Bola Liar Krisis Ukraina di G-20

Saat jadi Ketua G-20, Indonesia sadar ada rivalitas negara-negara besar. Rivalitas itu kini jauh lebih keras. Perlu upaya level tinggi agar imbasnya ke G-20 diminimalkan.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
Presiden Joko Widodo (tampak di layar) menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
AFP/POOL/BAY ISMOYO

Presiden Joko Widodo (tampak di layar) menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Saat Presiden Joko Widodo menerima palu estafet keketuaan dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Roma, Italia, 31 Oktober 2021, Pemerintah Indonesia sadar akan tantangan di depan. Tak hanya kompleksitas upaya pemulihan dunia dari pandemi Covid-19, tetapi juga rivalitas negara kekuatan utama dunia. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pada November 2021 menyebut rivalitas itu menajam.

Namun, saat itu ada hawa optimisme, rivalitas itu dapat dikelola menjadi dorongan kerja sama. Hingga awal Februari 2022, situasinya tampak terkendali meski sudah ada ketegangan Rusia-Barat di Eropa, ditandai mobilisasi pasukan dan persenjataan oleh kedua pihak. Lalu, meletuslah peristiwa 24 Februari 2022, hari pertama Rusia melancarkan serangan militer—dalam bahasa Presiden Rusia Vladimir Putin disebut ”operasi militer khusus”—ke Ukraina.

Editor:
PAULUS TRI AGUNG KRISTANTO, MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000