logo Kompas.id
SastraKuda Panandang Kajar
Iklan

Kuda Panandang Kajar

Kendati Kuda Panandang Kajar segera bangkit dari duduknya dan berkemas untuk menjalankan tugas yang diberikan, Dalem Tarukan dapat menangkap rona kebimbangan membayang di wajah putranya.

Oleh
Ketut Sugiartha
· 7 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Dalem Tarukan resah mendengar berita tentang situasi keraton. Semakin banyak saja patih yang kecewa karena sulit menghadap guna melaporkan dan memusyawarahkan hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas mereka. Mereka jadi menyia-nyiakan banyak waktu hanya untuk menunggu Dalem Samprangan yang tak kunjung muncul ke pendapa. Itu bisa berbahaya bila dibiarkan. Bisa menjadi sesuatu yang sangat buruk dan merugikan rakyat.

Meski ia telah memilih jalan hidup yang berbeda, menekuni laku spiritual dan tinggal di luar keraton, ia tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab. Tanggung jawab menjaga nama keluarga besar Dalem Kresna Kepakisan yang telah diberi kepercayaan oleh Majapahit untuk mengemban tugas sebagai Adipati Bali. Dalem Samprangan, kakaknya yang pesolek itu, yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan para istrinya daripada menjalankan roda pemerintahan, mau tidak mau harus dilengserkan—tetapi dengan cara yang sedapat mungkin tidak menimbulkan gejolak—demi menjaga kepercayaan rakyat yang belum sepenuhnya pulih sejak Majapahit melakukan serangan besar-besaran ke Bali dengan segala tipu dayanya.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000