logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (Bagian 146)

Dari jauh Prabu Arjunasasrabahu memandang, laut menjadi maut yang menelan mereka, tanpa bekas dan sisa sedikit pun. Ia tak mengira, Dewi Citrawati dan putri-putri Maespati serta Patih Suroto sirna dalam sekejap mata.

Oleh
Sindhunata
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MHMjhDcIukc7IZW54EDt3NE-hTA=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F02%2F21%2F2f32ab78-a95e-4a86-8fc7-6a6ff0b20391_jpg.jpg

Patih Suroto lalu berteriak keras, membangunkan Sang Prabu. Tapi teriakannya terpantul kembali menjadi gema yang justru memekakkan telinganya. Andaikan ia boleh naik ke tubuh Sang Prabu dan menginjak-injaknya sekali pun, itu hanya akan seperti seekor semut yang merambati gunung, dan tak memberikan rasa apa-apa pada tubuh junjungannya. Patih Suroto putus asa, dan tak tahu, harus mencari pertolongan ke siapa. Ia menyerah, dan dengan perasaan pasrah, ia mendekati telinga Prabu Arjunasasrabahu, lalu berbisik dengan lemah, “Sang Prabu, Raden Sumantri telah gugur.” Patih Suroto terkejut, justru dengan bisikan lemah yang menyebutkan nama Sumantri itu tiba-tiba terlihat Prabu Arjunasasrabahu menggeliat.

Ikuti Cerita Bersambung di Rubrik Sastra:

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000