logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (Bagian 25)

Manusia bisa kejam terhadap kehidupan dan menyia-nyiakannya. Alam tidaklah demikian, alam memberi kehidupan dan memelihara kehidupan.

Oleh
Sindhunata
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jh57o9Yfoqbzj1-qSxKTxeRrVSc=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FIlustrasi-Anak-Bajang-5_1634304452.jpg

”Anakku, apa yang harus kuberikan sebagai kenanganku padamu? Ya dewa, tunjukkanlah kemurahanmu padaku, agar aku dapat memberikan tanda cintaku pada anakku,” pinta Dewi Sokawati. Alam mendengarkan permohonan Dewi Sokawati. Cahaya bulan menyibak lembar-lembar malam. Secercah cahayanya cukup memberi terang bagi Dewi Sokawati untuk melihat bunga-bunga campaka yang sedang berguguran. Dan eloknya, bersamaan dengan gugurnya bunga campaka itu, selembar cahaya malam tiba-tiba mengular, dan jatuh di hadapan Dewi Sokawati, menjadi sehelai benang. Dengan sehelai benang malam itu diuntainya bunga-bunga campaka yang berguguran tadi. Jadilah sebentar campakamala, untaian kalung bunga campaka.

Ikuti Cerita Bersambung di Rubrik Sastra

Editor:
marcellushernowo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000