BMKG memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang masa Lebaran 2024.
Oleh
YOESEP BUDIANTO
·4 menit baca
Selama masa Lebaran, masyarakat Indonesia perlu mewaspadai cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang periode arus mudik dan arus balikLebaran 2024. Ancaman cuaca ini dipicu oleh periode musim pancaroba yang tengah melanda Indonesia.
Periode peralihan dari musim hujan ke kemarau akan berlangsung hingga April 2024. Ciri khusus pancaroba adalah pola hujan pada sore hingga malam hari yang didahului udara hangat dan terik matahari pada pagi hingga siang hari. Risiko cuaca ekstrem sangat beragam, mulai dari hujan lebat berdurasi singkat, hujan lebat disertai angin dan petir, hujan es, hingga angin puting beliung.
Selama pancaroba, kondisi atmosfer menjadi labil atau tidak stabil. Hal tersebut menyebabkan pembentukan awan konvektif kumulonimbus meningkat pesat. Awan konventif sangat berbahaya karena erat kaitannya dengan kilat atau petir, angin kencang, dan kondisi ekstrem lainnya. Perubahan cuaca ini dapat terjadi sangat cepat di berbagai wilayah Indonesia.
Usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Ketupat 2024, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi harus mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik dan balik. Dwikorita memperingatkan, cuaca dapat tiba-tiba berubah.
Seluruh pihak yang terlibat arus mudik dan balik Lebaran 2024 perlu secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca secara berkala sebelum melakukan perjalanan darat, laut, dan udara. Apabila kondisi cuaca sedang buruk, Dwikorita meminta seluruh pihak jangan memaksakan diri dan mempertimbangkan menunda perjalanan.
Berdasarkan survei angkutan Lebaran tahun 2024 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran mencapai 193,6 juta orang. Setidaknya ada tiga alasan yang mendorong mobilitas tersebut. Sekitar 52 persen responden mengatakan akan mudik untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman; sebesar 35,2 persen akan mengunjungi orangtua atau saudaranya, dan 10,6 persen lainnya akan memanfaatkan waktu liburan Lebaran untuk berwisata. Pergerakan masyarakat pada Lebaran 2024 ini meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan tahun 2022 dan 2023.
Pergerakan masyarakat pada masa hari raya ini sebagian besar menggunakan moda transportasi antarkota hingga sebanyak 20,3 persen. Selanjutnya, disusul menggunakan bus sebesar 19,37 persen; mobil pribadi 18,29 persen; dan sepeda motor 16,07 persen. Moda transportasi lainnya, seperti pesawat terbang, kemungkinan akan diakses pelaku perjalanan hingga 10,97 juta orang dan 13,55 juta orang sisanya lagi memilih kapal penyeberangan ASPD atau Pelni.
Prediksi cuaca
BMKG membagi prediksi cuaca selama Lebaran 2024 ke dalam tiga periode, yakni pada H-7 sebelum Idul Fitri, selama perayaan Idul Fitri, dan H+7 Idul Fitri. Periode H-7 sebelum Idul Fitri (3-9 April 2024) diprediksi seluruh wilayah Indonesia berpotensi hujan dalam kategori ringan hingga sedang. Curah hujan dalam kategori ringan-sedang berkisar 20-300 milimeter.
Periode kedua berlangsung para rentang 10-16 April 2024. Kondisi cuaca Indonesia diprediksi secara umum cerah hingga cerah berawan. Kondisi tersebut tak lepas dari pergeseran musim yang sudah mulai memasuki kemarau.
Adapun periode ketiga terjadi pada 17-23 April 2024 dengan diprediksi terdapat dua pola cuaca secara geografis. Indonesia bagian utara dan tengah akan mengalami hujan kategori ringan hingga sedang. Sementara bagian selatan akan lebih kering. BMKG juga memperkirakan potensi tumbuhnya bibit siklon tropis di Samudra Hindia sehingga menyebabkan sejumlah kejadian cuaca ekstrem, khususnya sisi selatan Indonesia.
Pemerintah daerah perlu menyiapkan opsi dengan melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam arus mudik dan arus balik dapat memantau perkembangan info cuaca. Salah satu caranya memonitor peringatan dini cuaca, gelombang tinggi, pasang air laut, tsunami, dan gempa bumi melalui aplikasi InfoBMKG dan InaWIS.
Tiga periode peringatan cuaca BMKG itu penting untuk diketahui publik. Kemenhub memprediksi ada tiga puncak arus mudik Lebaran 2024 kali ini yang terjadi pada rentang H-4 hingga H-2 Idul Fitri. Pada H-4 (Sabtu, 6/4/2024), jumlah pemudik mencapai 23,2 juta; H-3 (Minggu, 7/4/2024) masyarakat yang mudik sebanyak 23,1 juta jiwa; dan H-2 (Senin, 8/4/2024) mencapai jumlah terbanyak, yakni 26,6 juta jiwa. Empat daerah tujuan utama pemudik di Indonesia mengarah ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi juga terjadi dalam tiga periode, yaitu H+3, H+4, dan H+8 Idul Fitri. Arus balik tertinggi akan terjadi pada 14 April 2024 (H+3 Lebaran) dengan 40,99 juta orang akan kembali ke kota tempat asalnya. Arus balik pada H+4 dan H+8 akan melayani perjalanan sebesar 23,24 juta jiwa dan 33,56 juta jiwa pada masing-masing waktu itu.
Persiapan mudik
Dalam rangka menyambut arus mudik, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan. Persiapan ini berkaitan dengan upaya pengendalian, pengaturan transportasi, serta penanganan secara komprehensif bersama sejumlah kementerian dan lembaga.
Pemerintah juga akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. Kebijakan tersebut adalah pengaturan waktu mudik, penetapan diskon tarif transportasi massal, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif tol, dan pengaturan lalu lintas terutama daerah berisiko terjadi kepadatan tinggi.
Selain itu, pemudik pun perlu menyiapkan secara matang mulai dari jadwal mudik, moda transportasi, perbekalan, dan biaya perjalanan yang cukup. Pemudik yang mengendarai kendaraan pribadi perlu memastikan juga kesehatan fisik dan kesiapan mesin kendaraan untuk menempuh perjalanan cukup jauh.
Dengan persiapan yang matang, baik dari pemerintah maupun para pelaku perjalanan, diharapkan Lebaran tahun ini menjadi hari raya berkesan yang menambah semangat dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. (LITBANG KOMPAS)