Cuaca Buruk Saat Mudik, Modifikasi Cuaca Disiapkan
Teknologi modifikasi cuaca disiapkan dengan menebar garam ke awan hujan untuk mencegah hujan di daratan Jawa Barat.
Oleh
RAP, AVE, GIO, JUD, IKI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Cuaca buruk berupa hujan sedang diperkirakan terjadi selama arus mudik pada 3-9 April di Jawa Barat. Angin kencang juga berpotensi mengganggu penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Cuaca diperkirakan membaik saat Idul Fitri hingga arus balik. Teknologi modifikasi cuaca disiapkan untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Guswanto, dalam dialog Forum Merdeka Barat 9, di Jakarta, Senin (1/4/2024), mengatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan melanda sejumlah wilayah di simpul arus mudik di Jawa Barat.
Hujan sedang dikategorikan sebagai cuaca ekstrem karena bisa menimbulkan banjir. Cuaca buruk ini juga mengganggu perjalanan mudik dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu-lintas. Hal itu karena daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan bisa hilang akibat genangan air hujan di jalan.
Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, BMKG sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Pada periode Lebaran 2024, wilayah Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang rencananya akan dilakukan modifikasi cuaca. Implementasi teknologi ini dilakukan dengan menebar natrium klorida (NaCl) ke awan hujan sebelum masuk ke wilayah daratan Jawa Barat.
“Kami berencana membendung awan lokal pembentuk hujan sebelum sampai ke Jawa Barat. Modifikasi cuaca disiagakan selama 24 jam,” ucap Guswanto.
Cuaca buruk lainnya yang perlu diwaspadai adalah angin kencang yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. Ombak setinggi 1,25 meter hingga 2 meter diprediksi terjadi di daerah Selat Sunda yang bisa mengganggu penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Selain di perbatasan Jawa-Sumatera, gelombang setinggi 2 meter juga berpotensi melanda penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur, ke Gilimanuk, Bali. Khusus di daerah Bali, banjir rob juga diperkirakan terjadi pada tanggal 3-4 Maret 2024 mendatang.
Arus mudik
Pantauan Kompas yang mencoba naik bus Jakarta-Yogyakarta, lalu-lintas di sepanjang Tol Trans Jawa masih lancar. Dua hari sebelum memasuki masa angkutan mudik, volume kendaraan di ruas Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan di Jawa Barat, hingga Tanjungmas-Srondol di Jawa Tengah masih tampak rendah.
Meski demikian, nuansa mudik sudah terasa di sepanjang perjalanan karena sudah dilakukan berbagai persiapan. Sejumlah posko mudik Lebaran telah didirikan di beberapa tempat istirahat (rest area).
Di Semarang, jalanan di tengah kota mulai tampak ramai oleh pendatang. Di Jakarta, Kepolisian Daerah Metro Jaya akan melaksanakan Operasi Ketupat Jaya 2024 selama 13 hari mulai dari 4 April hingga 16 April 2024. Sebanyak 4.105 personel gabungan akan diterjunkan untuk melaksanakan operasi ketupat untuk memperlancar mudik Lebaran tahun ini.
”Ini merupakan operasi kemanusiaan yang bertujuan memberikan rasa aman, nyaman, dan memperlancar lalu-lintas,” kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto.
Kepolisian juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas seperti sistem ganjil-genap yang akan berlaku mulai Jumat (5/4) pukul 14.00 dari titik kilometer nol Tol Cawang.
Masyarakat diminta berangkat pada tanggal genap atau ganjil sesuai nomor polisi kendaraannya. kepolisian juga akan menerapkan sistem satu arah atau one way dari Kilometer 72 Tol Cipali hingga Kilometer 414 Tol Semarang-Batang. Rekayasa itu akan berlaku pada 5 April 2024 pukul 14.00 sampai dengan 7 April 2024. Lalu, pada 8 April 2024 pukul 08.00 sampai dengan pukul 24.00. Pada 9 April 2024, one way akan berlaku selama 24 jam.
Pada arus balik, penerapan satu arah berlangsung dari 12 April 2024 yang akan diberlakukan pukul 14.00 sampai pukul 24.00, mulai dari Kilometer 414 Tol Semarang-Batang hingga Kilometer 72 Cipali. Selanjutnya, pada 13 April diberlakukan pukul 08.00 sampai pukul 24.00. Pada puncak arus balik, sistem satu arah akan diberlakukan mulai 14 April pukul 14.00 sampai 16 April pukul 08.00.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Haris Muhammadun menilai, penumpukan kendaraan di rest area jalan tol berpotensi menjadi masalah, khususnya saat puncak arus mudik maupun balik. “Belum ada instrumen untuk mengatur durasi maksimal pengendara di rest area. Selama ini, yang ada hanya imbauan,” ujarnya di Jakarta.
Untuk mengatasinya, dia mengusulkan adanya penalti bagi pengendara yang melebihi durasi maksimal di rest area. Durasi maksimal itu dapat disesuaikan dengan kapasitas atau daya tampung rest area serta kondisi jalan tol.
Pengenaan penalti itu dapat diterapkan dengan sistem tiket. Pengendara mengambil tiket sebelum masuk ke rest area. Apabila pengendara melebihi durasi waktu maksimal, dia mesti membayar penalti.
Di Cirebon, Korps Lalu Lintas Polri bersama Astra Tol Cipali mengoperasikan Command Center Kilometer 188 Tol Cipali pada arus mudik dan balik Lebaran 2024. Fasilitas yang terintegrasi dengan ratusan CCTV atau kamera pemantau itu diharapkan mengantisipasi kemacetan di ruas tol.