Pelari Kenya, Kelvin Kiptum, memecahkan rekor dunia di Chicago Marathon 2023 dengan catatan waktu 2 jam 35 detik.
Oleh
GIANIE
·5 menit baca
Pecahnya rekor dunia baru di ajang Chicago Marathon 2023 sudah diperkirakan sebelumnya. Hal itu sejak atlet maraton muda asal Kenya, Kelvin Kiptum, diumumkan akan mengikuti ajang maraton utama dunia (World Major Marathon/WMM) tersebut. Selain terciptanya rekor dunia baru, Chicago Marathon 2023 juga mencatat penamat lebih dari sejuta pelari.
Kelvin Kiptum, pelari asal Kenya berusia 23 tahun, memecahkan rekor dunia di Chicago Marathon dengan catatan waktu 2 jam 35 detik (2:00:35). Catatan waktu ini mengalahkan rekor dunia terdahulu atas nama Eliud Kipchoge dengan waktu 2 jam 1 menit 9 detik yang tercipta di Berlin Marathon tahun lalu.
Kiptum berlari lebih cepat pada separuh terakhir lintasan dibandingkan yang separuh pertama. Separuh pertama lintasan maraton diselesaikannya dalam waktu 1 jam 48 detik. Sementara paruh kedua lintasan selesai dalam waktu 59 menit 47 detik.
Chicago Marathon merupakan maraton Kiptum yang ketiga. Pada saat memulai karier, bayangan rekor dunia sudah ada dalam jangkauannya.
Ia memenangkan debut maratonnya di Valencia pada Desember 2022 dalam waktu 2 jam 1 menit 53 detik. Catatan waktu itu menempatkannya sebagai pelari tercepat kelima sepanjang sejarah maraton.
Empat bulan kemudian, Kiptum memenangi London Marathon, ajang maraton utama dunia lainnya dalam waktu 2 jam 1 menit 25 detik.
Catatan waktu itu menjadi waktu tercepat kedua dalam sejarah dunia saat itu, hanya tertinggal dari Eliud Kipchoge, pelari senegaranya. Hanya butuh waktu enam bulan Kiptum berhasil mengalahkan Kipchoge dan menjadi pemegang rekor dunia baru.
Tidak seperti lintasan lari di Berlin Marathon, lintasan Chicago Marathon jarang melahirkan rekor dunia. Artikel di laman worldmarathonmajors pun menyebutkan rekor dunia maraton kelompok pria diperkirakan belum akan tercipta di Chicago pada abad ini.
Terakhir rekor dunia maraton yang tercipta di Chicago terjadi pada tahun 1999 oleh Khalid Khannouchi dengan catatan waktu 2 jam 5 menit 42 detik.
Namun, perkiraan itu terpatahkan. Pada laman nbcchicago.com, Jumat (6/10/2023), Kiptum menyatakan percaya diri dapat memecahkan rekor dunia baru di Chicago Marathon dan hal itu terbukti.
Pencapaian Kiptum ini tidak bisa dikatakan mudah. Dalam ajang Chicago tahun ini, ia berkompetisi dengan para pemenang edisi sebelumnya.
Mereka adalah Benson Kipruto yang menang tahun lalu, Seifu Tura yang menang tahun 2021, dan Galen Rupp yang menang tahun 2017. Kipchoge pernah memenangi Chicago Marathon pada tahun 2014 dengan catatan waktu 2 jam 4 menit 11 detik.
Pemenang Chicago Marathon tahun lalu, yakni Benson Kipruto, juga pelari Kenya, tahun ini harus puas di tempat kedua. Kipruto menyelesaikan maraton dalam 2 jam 4 menit 2 detik.
Dengan kemampuan dan usia yang masih muda, Kelvin Kiptum berpeluang memecahkan rekornya sendiri dengan catatan waktu kurang dari 2 jam di ajang maraton utama dunia lainnya, terutama di Berlin Marathon yang lintasannya terkenal datar (flat).
Adapun di kelompok perempuan, Sifan Hassan, pelari asal Belanda, memenangi Chicago Marathon dengan waktu 2 jam 13 menit 44 detik. Hassan menggagalkan upaya Ruth Chepngetich (Kenya) untuk menang tiga kali berturut-turut di Chicago.
Ruth Chepngetich menyelesaikan maratonnya dengan catatan waktu 2 jam 15 menit 37 detik, lebih lama 1 menit 19 detik dibandingkan ketika ia memenangi Chicago Marathon tahun 2022.
Kemenangan Sifan Hassan seolah mengulangi prestasi Ruth Chepngetich yang menahan Brigid Kosgei (Kenya) untuk menang yang ketiga kalinya pada tahun 2021.
Dengan demikian, Brigid Kosgei memenangi Chicago Marathon pada 2018 dan 2019. Sementara Ruth Chepngetich memenangi Chicago Marathon pada 2021 dan 2022. Tahun 2020, semua ajang maraton utama dunia absen terselenggara akibat pandemi Covid-19.
Brigid Kosgei menjadi pemegang rekor dunia pelari perempuan maraton tercepat pada tahun 2019 dengan catatan waktu 2 jam 14 menit 4 detik.
Sampai akhirnya rekor baru ditorehkan Tigst Assefa (Etiopia) di ajang Berlin Marathon 24 September lalu dengan catatan waktu 2 jam 11 menit 53 detik. Assefa mampu lebih cepat 2 menit 21 detik dibandingkan Kosgei. Sifan Hassan kini menjadi pelari perempuan maraton tercepat kedua di dunia.
Pelari yang paling banyak memenangi Chicago Marathon pada kelompok pria adalah Khalid Khannouchi. Pelari asal Maroko yang kemudian menjadi warga AS ini menaklukkan lintasan Chicago yang juga tergolong datar sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1997, 1999, 2000, dan 2002. Catatan waktu terbaiknya adalah 2 jam 5 menit 42 detik (1999).
Di kelompok pelari perempuan terdapat pelari asal Rusia, Liliya Shobukhova, yang memenangi Chicago Marathon sebanyak tiga kali. Itu dilakukannya secara berturut-turut tahun 2009-2011. Catatan waktu terbaiknya adalah 2 jam 18 menit 20 detik (2011).
Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 1977, sampai tahun 2022 telah lebih dari 960.000 pelari yang mencapai garis finis di Chicago Marathon. Pada penyelenggaraan yang ke-45 tahun ini, jumlah penamat di Chicago Marathon akan lebih dari sejuta pelari.
Tahun ini, Chicago Marathon yang digelar pada 8 Oktober 2023 diikuti oleh sekitar 47.000 pelari dari seluruh dunia. Pada tahun pertama penyelenggaraannya, lomba lari 42,2 kilometer ini hanya diikuti oleh 4.200 peserta yang merupakan masyarakat lokal Amerika Serikat.
Adalah Allison Naval, pelari yang berasal dari Evanston, daerah pinggiran Chicago yang beruntung menjadi penamat kesatu juta di Chicago Marathon kali ini. Allison berhasil menyelesaikan debut maratonnya dalam waktu 4 jam 23 menit 13 detik.
Gelaran olahraga besar selalu membawa berkah. Begitu pula pada penyelenggaraan maraton tahunan di Chicago.
Hasil penelitian mengenai dampak ekonomi dari Chicago Marathon oleh lembaga penelitian dari University of Illinois menyebutkan penyelenggaraan Chicago Marathon yang ke-44 tahun 2022 menghasilkan perputaran uang sebanyak 386 juta dollar AS. Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp 15.000 per dollar AS menjadi setara dengan Rp 5,8 triliun.
Angka ini meningkat 25 persen dibandingkan tahun 2021. Bahkan dikatakan, pencapaian ini menjadi rekor baru karena melampaui perputaran uang di masa sebelum pandemi Covid-19. Chicago Marathon tahun 2022 menciptakan lapangan kerja sebanyak 2.848 pekerjaan dengan total upah sebesar 136,6 juta dollar AS.
Peserta maraton pada tahun 2022 tersebut sekitar 43.000 pelari, di mana sepertiga bagiannya merupakan pelari internasional atau pelari dari luar AS. Rata-rata pelari dari luar AS menghabiskan biaya 664 dollar AS per hari untuk akomodasi, belanja, makanan dan minuman, transportasi, dan hiburan.
Pada penyelenggaraan tahun 2023, dampak ekonominya bisa diperkirakan lebih besar. Hal itu dilihat dari jumlah peserta yang lebih banyak dibandingkan tahun 2022. (LITBANG KOMPAS)