Hasil pertandingan pekan ke-7 Liga Inggris musim ini menyajikan drama dan kejutan. Selayaknya drama serial satu musim, pekan ini tampak akan menjadi episode dengan rating tinggi.
Oleh
VINCENTIUS GITIYARKO
·5 menit baca
Tak ubahnya setiap klub sepak bola yang bisa kalah, demikian juga Manchester City. Setelah enam pertandingan awal berturut-turut selalu menang, Haaland dan kawan-kawan akhirnya tumbang pada pekan ke-7 Liga Inggris 2023/2024. Sabtu (30/9/2023) malam, secara mengejutkan, Manchester City ditaklukkan oleh Wolverhampton Wanderers alias Wolves dengan skor tipis 1-2.
Hasil pertandingan ini menjadi kejutan sebab Wolves merupakan penghuni papan tengah klasemen. Tak hanya itu, tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris, Wolves hanya berhasil meraup satu poin dari sekali hasil imbang. Sisanya tim berkostum kuning tua ini kalah.
Bahkan, Wolves juga baru saja tersingkir dari kompetisi Piala Liga Inggris atau EFL setelah kalah dari tim divisi kedua Liga Inggris, Ipswich Town. Dengan profil tak meyakinkan, memberikan kekalahan perdana musim ini bagi pemuncak klasemen, Manchester City, menjadi hal yang sangat mengejutkan bagi Wolves.
Padahal ketika becermin pada statistik pertandingan, ”The Citizens” unggul jauh di atas Wolves dari segala segi kecuali jumlah gol. Bagaimana tidak, penguasaan bola sepenuhnya menjadi milik Manchester City, yakni 69 persen.
Ancaman ke gawang Wolves dilakukan City sebanyak 23 kali dengan 8 potensi gol. Hanya satu dari sekian percobaan yang berbuah gol pada menit ke-58 yang dicetak oleh Julian Alvarez.
Sementara itu, ancaman ke gawang City hanya dilakukan Wolves sebanyak tiga kali dengan satu di antaranya mengarah ke gawang sekaligus berbuah gol pada menit ke-66 melalui sepakan Hwang Hee-chan. Gol pembuka Wolves terjadi dalam sebuah serangan yang berujung pada gol bunuh diri Ruben Dias pada menit ke-13.
Kejutan serupa terjadi di Old Trafford. Tim se kota City, Manchester United, takluk di kandang sendiri oleh Crystal Palace. Joachim Andersen mencetak gol pada menit ke-25 berawal dari tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Manchester United.
Setali tiga uang dengan apa yang dialami oleh Manchester City, klub ”Setan Merah” mendominasi permainan baik dari sisi penguasaan bola dan ancaman ke gawang lawan.
Selama pertandingan, 78 persen bola dikuasai oleh Manchester United. Dengan penguasaan lebih tinggi, United mencetak peluang lebih banyak, yakni 18 percobaan dengan empat di antaranya mengarah ke gawang.
Upaya United mengancam gawang lawan lebih banyak ketimbang ”The Eagles” yang hanya delapan kali dengan dua di antaranya mengarah ke gawang. Dari sisi pertahanan, kredit khusus layak diberikan untuk penjaga gawang Crystal Palace, Johnstone yang menggagalkan peluang emas Bruno Fernandes pada menit ke-60.
Hasil ini menambah catatan merah Manchester United dalam upayanya bangkit mengejar posisi di papan atas. Kekalahan pekan ini melengkapi catatan empat kekalahan dari tujuh pertandingan liga Inggris musim ini.
Padahal dari sisi susunan pemain, MU sudah turun dengan komposisi terbaiknya. Bruno Fernandes, Marcus Rashford dan Rasmus Holjund sudah tampil sejak menit pertama di lini serang United.
Namun, urusan mencetak gol tampak masih menjadi pekerjaan rumah bagi MU. Hingga pekan ke-7 ini, tim Setan Merah baru mencetak tujuh gol. Jumlah ini masih jauh dibandingkan penghuni empat besar yang rata-rata mencetak 16 gol.
Drama paling seru dalam panggung Liga Inggris pekan ini tersaji di Stadion Tottenham Hotspur. Sabtu malam, Spurs menumbangkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. Pertandingan ini diwarnai dua kartu merah dan satu gol yang dianulir secara kontroversial.
Memasuki pertandingan ke-26, Curtis Jones diganjar kartu kuning setelah melanggar Ivy Bissouma. Namun, setelah ada potensi pelanggaran keras, wasit kemudian memeriksa rekaman video melalui VAR. Kartu kuning Jones diganti dengan kartu merah.
Kartu merah kedua bagi Liverpool diterima oleh Diogo Jota. Jota mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-69 setelah melanggar Destiny Udogie. Dua puluh menit terakhir Liverpool bermain dengan sembilan pemain.
Liverpool sebenarnya mencetak gol terlebih dahulu melalui kaki Luis Diaz pada sekitar menit ke-34. Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit karena Diaz dianggap dalam posisi offside menerima umpan terobosan Mohamed Salah. Meskipun terlihat tipis posisinya, wasit tidak melakukan pengecekan VAR.
Pasca-pertandingan, Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) mengakui bahwa ada human error dalam keputusan tersebut. Gol Luis Diaz semestinya tidak dianulir karena posisinya masih sejajar dengan pemain bertahan Spurs.
Dengan situasi ini, PGMOL menyatakan akan bertemu dengan beberapa pihak dan melakukan pendalaman. Sejak 2022, sudah ada 14 daftar permintaan maaf PGMOL atas keputusan yang keliru.
Kembali ke dinamika pertandingan, tidak sahnya gol Diaz segera disambut dengan gol lewat build up cepat Tottenham melalui sisi kanan pertahanan Liverpool.
Richarlison memberikan umpan pendek ke Son Heung-min yang berhasil mengonversinya menjadi gol pada menit ke-36. Berikutnya, Liverpool sempat menyamakan kedudukan melalui Cody Gakpo pada akhir babak pertama.
Dalam pertandingan yang tampaknya akan berakhir imbang, drama kembali terjadi. Tepat 30 detik sebelum masa injury time babak kedua berakhir, Pedro Porro memberikan umpan silang ke jantung pertahanan Liverpool dari sisi kanan lini serang Tottenham.
Bola mengarah ke kaki Joel Matip yang apes ingin membuangnya malah masuk ke gawang sendiri. Genap sudah drama Sabtu malam di kandang Tottenham dengan kemenangan 2-1 bagi tuan rumah.
Kembali pada serangkaian episode pekan ke-7, pantas dicatat pula kemenangan besar Aston Villa atas Brighton & Hove Albion dengan skor 6-1. Ollie Watkins menjadi aktor penting dalam pertandingan ini yang mencetak tiga gol.
Kekalahan ini meredam upaya Brighton yang tampil sebagai kuda hitam dalam sejak musim lalu. Padahal dengan skenario kalahnya Manchester City sebagai pemuncak klasemen, Brighton bisa menyamai poin City, yakni 18. Namun, Mitoma dan kawan-kawan tampak harus menerima bahwa skenario tersebut tidak terjadi dalam episode pekan ini.
Hal terakhir yang tak kalah menarik untuk dicatat pekan kemarin adalah moncernya dua pemain Korea Selatan yang bermain di Liga Inggris. Son Heung-min berkontribusi pada kemenangan Spurs atas Liverpool dengan sebiji golnya.
Tambahan gol ini membuatnya berhasil mencatatkan diri pada posisi kedua pencetak gol terbanyak sementara Liga Inggris musim ini dengan enam gol alias dua gol di bawah Erling Haaland.
Sementara pemain Korsel lain yang layak dicatat adalah Hwang Hee-chan. Penyerang berusia 27 tahun ini mengunci kemenangan Wolves atas Manchester City dengan satu golnya.
Hal ini menguatkan bahwa sekalipun berlabel kompetisi paling ketat sejagat raya, Liga Inggris tidak hanya menjadi panggung pemain-pemain top Eropa.
Kembali pada drama dan kejutan yang terjadi dalam pekan ke-7 Premier League musim ini, tampak The Citizens yang harus berhati-hati. Meskipun kalah, Manchester City memang masih menjadi pemuncak klasemen. Namun, posisinya terancam pekan depan.
Manchester City harus bertandang ke markas Arsenal. Jika City kalah, posisi pertama harus direlakan. Posisi City tampak benar-benar aman jika mereka menang melawan ”The Gunners”.
Sebab, jika pertandingan ini imbang, Tottenham Hotspur sangat mungkin merebut posisi puncak jika mereka menang tim promosi, Luton Town. Akankah kembali terjadi drama dan kejutan pekan depan? (LITBANG KOMPAS)