Pengamanan Berlapis Mengunjungi Pembangkit Nuklir Terapung Milik Rusia
Harus melewati serangkaian pengamanan berlapis sebelum memasuki pembangkit listrik nuklir terapung, Akademik Lomonosov, di Pevek, Rusia. Pengunjung dilarang mendokumentasikan tanpa seizin pihak keamanan.
Oleh
Budiawan Sidik A
·5 menit baca
ROSATOM
Pembangkit listrik tenaga nuklir terapung atau Floating Nuclear Power Plant (FNPP) Akademik Lomonosov tertambat di dermaganya di Pevek, Chaunskaya Bay, Laut Siberian Timur, Chukotka, Rusia. FNPP milik Rosatom ini merupakan fasilitas pembangkit energi nuklir pertama di dunia yang dapat bergerak dan menjadi pembangkit nuklir yang berlokasi di posisi paling utara dunia. Memiliki dua reaktor KLT-40S berkapasitas masing-masing 35 Megawatt untuk mengaliri listrik bagi kawasan "remote area" ini.
Pembangkit listrik tenaga nuklir beserta lingkungan di sekitarnya selalu di kelola dan di monitor dengan prosedur keamanan yang sangat ketat. Akses ke area itu sangat terbatas hanya diperuntukkan bagi personel yang terlatih dan terampil untuk mencegah munculnya potensi risiko bahaya radiasi.
Hal tersebut berlaku umum bagi semua pembangkit listrik tenaga nuklit (PLTN) di seluruh dunia. Oleh karena itu, berbagai prosedur keselamatan akan dilalui oleh siapapun yang akan mengunjungi reaktor energi atom itu. Sejumlah tahap pengecekan akan dilakukan saat mengunjungi fasilitas tersebut demi menjaga keamanan kawasan dari berbagai potensi ancaman dan bahaya keselamatan.
Pada pertengahan Mei 2023 ini, Kompas berkesempatan mengunjungi fasilitas pembangkit nuklir terapung atau Floating Nuclear Power Plant (FNPP), “Akademik Lomonosov” di Pevek, Chaunskaya Bay, Laut Siberian Timur, Chukotka, Rusia. Kunjungan itu merupakan undangan resmi dari BUMN nuklir milik Pemerintah Federasi Rusia, Rosatom bagi sejumlah tamu undangan dan wartawan dari beberapa negara. Dari kalangan jurnalis, hanya 14 orang wartawan saja yang mendapat undangan itu, di antaranya dari India, Indonesia, Namibia, Kirgiztan, dan sejumlah jurnalis dari kawasan Eropa.
Undangan tersebut termasuk invitasi yang langka karena ajakan mengunjungi FNPP itu jarang dilakukan oleh Rosatom. Salah satunya karena lokasi fasilitas yang sangat jauh berada di kawasan utara Rusia. Jadi, membutuhkan waktu tempuh perjalanan udara yang sangat panjang dan melelahkan. Selain itu, kawasan itu memiliki suhu udara yang ekstrem hingga minus di bawah nol derajat celcius. Perlu menyiapkan kondisi fisik yang prima dan juga baju hangat yang sesuai untuk suhu dingin tersebut.
Meskipun demikian, undangan itu tetap saja menarik untuk dihadiri. Pasalnya, “Akademik Lomonosov” merupakan FNPP pertama di dunia yang mampu bergerak dengan menggabungkan antara teknologi kapal dan juga teknologi pembangkit energi. Jadi, selain dapat bergerak layaknya kapal juga mampu menghasilkan elektrifikasi yang bersumber dari energi nuklir. Apalagi, FNPP ini sekarang sedang ditambatkan di wilayah Pevek, di mana lokasi ini termasuk kawasan remote area yang berada di Rusia utara. Jadi, bisa dikatakan invitasi ini merupakan kunjungan ke fasilitas pembangkit nuklir terapung di belahan dunia paling utara.
Pembangkit listrik tenaga nuklir terapung Akademik Lomonosov tertambat di dermaganya di Pevek, Chaunskaya Bay, Laut Siberian Timur, Chukotka, Rusia.
Namun, untuk mengunjungi fasilitas FNPP itu tentu saja tidaklah mudah. Ada sejumlah tahapan yang harus dipersiapkan oleh para tamu undangan sebelum press tour berlangsung. Salah satunya, adalah dengan mendaftarkan rincian alat-alat dokumentasi dan juga memory card yang akan digunakan saat mengunjungi fasilitas FNPP. Jadi, hanya alat-alat dokumentasi yang sudah terdaftar saja yang boleh masuk ke dalam kawasan pembangkit nuklir terapung itu.
Pengecekan berlapis
Setelah melakukan perjalanan panjang sekitar tiga hari dari Indonesia dengan tiga kali transit di Dubai, Moskwa, dan Novosibirsk, akhirnya pada Selasa (15/5/2023) pagi Kompas tiba di tempat tujuan, yakni di Pevek, Rusia. Suhu udara saat itu berkisar minus 12 derajat celcius dan sejauh mata memandang hanya hamparan putih salju yang mewarnai wilayah tersebut. Bahkan, laut di ekosistem ini pun juga tertutup salju dan membeku.
Setelah beristirahat sehari, rombongan press tour mengunjungi FNPP dengan dipandu oleh sejumlah pegawai Rosatom dari kantor pusat Moskwa, Rusia. Ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan para tamu undangan sebelum memasuki kawasan FNPP itu.
Setelah dibagi-bagi dalam kelompok kecil, para tamu undangan bergiliran masuk ke ruang pengamanan yang dijaga pasukan bersenjata. Setiap tamu diperiksa identitasnya disesuaikan dengan paspor dan visa yang dibawa. Hanya alat dokumentasi yang sudah didaftarkan yang boleh memasuki kawasan FNPP. Semua alat telekomunikasi seperti halnya smartphone dan semua peralatan lainnya yang tidak terdaftar dilarang dibawa masuk dan dititipkan di pos keamanan.
Semua yang sudah lolos screening itu berikutnya dikawal menuju ruangan diskusi untuk jumpa pers dengan sejumlah pimpinan pengelola FNPP. Kala itu hadir sejumlah penanggung jawab FNPP, di antaranya Andrey Zaslavskiy, Direktur Pelaksana FNPP; Victor Cherniy, Kepala Teknik/Insinyur Pelaksana FNPP, dan Tarasova Natalia, Wakil Direktur SDM FNPP. Sesaat setelah beramah tamah, pihak FNPP mengantarkan para jurnalis untuk melihat secara langsung FNPP “Akademik Lomonosov”. Namun, sebelumnya, pihak Rosatom memberikan panduan prosedur keamanan kepada para tamu undangan mengenai keselamatan di dalam kapal reaktor.
Selanjutnya, Para tamu undangan dan jurnalis yang dipandu oleh pimpinan FNPP itu berjalan sekitar 300-an meter dari gedung utama menuju perut kapal reaktor “Akademik Lomonosov”. Di sepanjang jalan ini pihak FNPP menjelaskan sejumlah hal terkait FNPP, mulai dari sistem pengamanan antitsunami dan juga mencegah es membeku di sekitar badan kapal.
Memasuki badan kapal, rombongan jurnalis terbagi dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok melihat rangkaian unit mesin dan reaktor yang berbeda. Maklum, “Akademik Lomonosov” ini memiliki dua sistem reaktor KLT-40S yang masing-masing berkapasitas 35 megawatt (MW). Jadi, dalam kapal ini terdapat dua rangkaian yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri kapal. Setiap sisi setidaknya terdiri dari unit turbin-generator, unit reaktor nuklir, dan penyimpanan limbah radiaoktif. Kedua sisi tersebut kemudian dikendalikan dan monitoring dalam ruang kontrol. Dalam ruang kendali ini, semua elektrifikasi dapat diatur sehingga suplai listrik yang dialirkan ke daerah Pevek dapat disuplai sesuai kebutuhan.
Ruang kontrol di pembangkit tenaga nuklir terapung Akademik Lomonosov
Tidak banyak area yang boleh diambil gambar nya sebagai dokumentasi meskipun para jurnalis sudah mendapat izin dan juga registasi pada alat-alat kerja miliknya. Hanya segelintir area saja yang boleh diambil sebagai dokumentasi. Misalnya saja, area istirahat para pegawai FNPP, ruang makan, ruang olah raga seperti kolam renang, sauna, lapangan basket, dan sasana tinju, serta geladak kapal tempat helipad. Di area geladak pun hanya area tertentu saja yang diperkenankan diambil gambarnya. Benar-benar sangat terbatas untuk mengambil sejumlah dokumentasi pada fasilitas FNPP ini.
Seleksi dokumen
Setelah usai melihat seluk-beluk FNPP, para wartawan dipandu keluar menuju gedung utama untuk sesi tanya-jawab. Sesampainya di ruangan jumpa pers, para wartawan diterima kembali oleh para pimpinan FNPP untuk berdiskusi tentang fasilitas nuklir terapung itu. Segala bentuk pertanyaan dan diskusi diperbolehkan untuk di foto ataupun direkam dengan alat dokumentasi yang sudah terdaftar sebelumnya. Banyak uraian yang disampaikan oleh perwakilan FNPP. Mulai dari sejarah hadirnya FNPP, teknologi FNPP, suplai elektrifikasi kota Pevek, antisipasi bencana alam, antisipasi militer, hingga pengembangan komunitas masyarakat kota Pevek yang diinisiasi oleh Rosatom.
Berbagai penjelasan tersebut sangat menarik bagi sebuah upaya memajukan peradaban daerah remote area di wilayah utara Rusia. Salah satu hal terpenting dalam diskusi dan paparan tersebut adalah hadirnya kemandirian energi melalui FNPP di wilayah terpencil dengan tingkat stabilitas yang tinggi dan juga emisi karbon yang sangat rendah.
(FNPP Akademik Lomonosov tertambat di dermaga di Pevek, Chaunskaya Bay, Laut Siberian Timur, Chukotka, Rusia, saat musim panas.
Setelah usai acara jumpa pers itu, para tamu undangan kembali di-screening oleh pihak keamanan. Setiap pengunjung dipindai, mengambil smartphone yang dititipkan, serta mengumpulkan alat dokumentasi yang sudah dibawa masuk ke fasilitas FNPP. Pihak keamanan akan menyeleksi foto dan video yang diperkenankan untuk dimiliki pengunjung sebagai bahan dokumentasi di fasilitas tersebut.
Untuk menambah dokumentasi yang lebih lengkap terkait fasilitas di FNPP, pihak Rosatom juga menyiapkan foto dan video yang dikeluarkan secara resmi dan dapat dimiliki oleh semua jurnalis yang hadir. Jadi, tidak ada kekhawatiran lagi bagi para tamu undangan yang kemungkinan tidak memiliki dokumentasi penting di area terbatas itu. Prosedur ketat pengamanan obyek vital ini bertujuan sebagai langkah mitigasi guna menjaga keselamatan operasi FNPP dari berbagai ancaman dan gangguan. (LITBANG KOMPAS)