Survei Litbang “Kompas”: Ganjar di Puncak, Anies Menanjak
Pilihan masyarakat kepada sosok capres menunjukkan pergerakan sangat dinamis. Seperti apa peta dukungan dan peringkat perolehan suara kandidat capres saat ini?
Oleh
BAMBANG SETIAWAN
·3 menit baca
Setahun menjelang masa pendaftaran calon presiden, pergerakan pilihan masyarakat terhadap tokoh semakin dinamis. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik secara konstan, kini memuncaki angka keterpilihan. Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai menanjak mengimbangi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Di luar tiga besar itu, suara untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melonjak dua kali lipat dari sebelumnya.
Hasil Survei Nasional Kompas yang dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 menyebutkan, potensi keterpilihan Ganjar ada di 23,2 persen, Prabowo 17,6 persen, dan Anies 16,5 persen.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Hasil ini membuat peta dukungan dan peringkat perolehan suara berubah. Dalam survei Juni 2022, Prabowo di puncak perolehan suara dengan 25,3 persen, disusul Ganjar 22 persen, dan Anies 12,6 persen.
Pada figur-figur papan tengah, elektabilitas Ridwan Kamil berada di puncak papan tengah dengan 8,5 persen suara, menggeser Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan 2,5 persen. Dalam survei Juni 2022, suara untuk Ridwan Kamil 3,4 persen dan Sandiaga 4,4 persen.
Di luar kedua nama itu, elektabilitas sejumlah figur yang menunjukkan tren menguat meski belum signifikan adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sebaliknya, beberapa tokoh lain cenderung mengalami penurunan dukungan, seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Tri Rismaharini, Basuki Tjahaja Purnama, Erick Thohir, Hary Tanoesoedibjo, dan Muhaimin Iskandar.
Demografi pemilih
Ganjar unggul atas calon lain dalam perolehan dukungan dari laki-laki. Namun, suaranya cenderung stagnan di kisaran 25 persen. Sementara Ridwan Kamil mendulang kenaikan suara yang signifikan, terutama dari perempuan yang naik lebih dari 6 persen.
Dari segi kewilayahan, Ganjar unggul terutama di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Di gugus Maluku-Papua, Ganjar juga menguat mengimbangi Prabowo, terutama di Papua Barat.
Sementara itu, Prabowo lebih unggul khususnya di Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Di Jawa, Prabowo masih unggul di Banten, tetapi di Jawa Barat kini tergerus oleh Ridwan Kamil.
Adapun Anies lebih unggul di gugus Maluku-Papua, khususnya di Maluku Utara. Di Jawa, kekuatan Anies menonjol di DKI Jakarta. Ia juga kuat di Aceh, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Di Sumatera Barat, Anies mulai mengimbangi Prabowo.
Kenaikan suara Ganjar terutama didongkrak oleh pemilih perkotaan. Pun demikian dengan Anies, sementara pemilih perdesaan juga sedikit naik. Adapun Prabowo kehilangan suara cukup signifikan di perkotaan dan perdesaan. Ridwan Kamil cukup menyedot pemilih dari perdesaan meski masih di bawah Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Ganjar mendapat dukungan yang semakin luas dari kalangan generasi muda, terutama generasi Z (< 26 tahun) dan generasi Y muda (26-33 tahun). Ganjar juga mempertahankan dominasi dukungan dari generasi Baby Boomers (56-74 tahun). Sementara generasi Y madya (34-41 tahun) dan generasi X (42-55 tahun) diperebutkan cukup ketat oleh tiga tokoh papan atas.
Dukungan bagi Ganjar menguat signifikan pada kelompok dengan status sosial ekonomi (SSE) atas. Hal serupa terjadi pada Anies. Ia juga mendapat tambahan dukungan dari kalangan dengan SSE bawah. Sementara suara untuk Prabowo cukup kuat di level kelas sosial bawah, bersaing ketat dengan Ganjar.
Prabowo dan Ganjar juga bersaing ketat di kelompok pemilih berpendidikan dasar (SD-SMP). Kenaikan suara Ganjar terutama disumbang kalangan berpendidikan tinggi meski proporsinya masih di bawah Anies. Selain dari pemilih berpendidikan tinggi, suara Anies juga naik sedikit di kalangan berpendidikan dasar dan menengah.
Dukungan partai
Modal suara Ganjar diperoleh dari simpatisan yang berencana memilih PDI-P, besarnya 46,6 persen. Namun, Ganjar juga mendulang suara dari simpatisan partai-partai lain. Sementara Prabowo mendapat dukungan suara yang cukup solid dari calon pemilih Partai Gerindra, dukungannya sebesar 49,5 persen.
Dukungan dari simpatisan partai terhadap tokoh paling solid terlihat pada Partai Keadilan Sejahtera yang saat ini memberikan 52,7 persen suaranya kepada Anies. Dukungan dari simpatisan Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional juga meningkat terhadap Anies. Jika Prabowo dan Anies sama-sama maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024, besaran suara yang saat Pemilu 2019 diraih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan terbelah.
Mereka yang pada pemilu lalu memilih Prabowo-Sandiaga saat ini sebesar 31,6 persen memilih Anies dan 30,3 persen memilih Prabowo. Sementara itu, suara dari pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin cukup solid menopang suara Ganjar.
Ke depan, peta dukungan masih sangat mungkin berubah mengingat sebagian besar partai belum mendeklarasikan dukungannya dan koalisi masih sangat cair. Kekuatan narasi dari tokoh juga sangat mungkin menggerakkan massa bimbang, yang saat ini berjumlah 18,4 persen. (LITBANG KOMPAS)