Harapan di Momen Transisi Kepemimpinan DKI Jakarta
Hari ini kepemimpinan di DKI Jakarta akan beralih Gubernur Anies Baswedan ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Keberhasilan program kerja di masa kepemimpinan Anies diharapkan dapat dilanjutkan.
Oleh
Arita Nugraheni/Litbang Kompas
·5 menit baca
IVAN DWI KURNIA PUTRA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah merapikan berkas miliknya menjelang purnatugas menjadi Gubernur pada 16 Oktober mendatang. Sejak awal Oktober lalu, ia sudah mulai membereskan barang-barang pribadinya yang ada di ruang kantornya, Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Warga metropolitan DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria selama menjabat. Sebanyak 65,9 persen responden warga Jakarta menyatakan puas dengan kinerja Gubernur Anies Baswedan selama lima tahun memegang tampuk pemerintahan di Ibu Kota. Penilaian baik ini didasari pada kepuasan terhadap program kerja yang berhasil diimplementasikan. Meski demikian, sejumlah pekerjaan rumah masih membutuhkan perhatian.
Jika mengacu latar belakang responden, semakin muda responden, kepuasan pada Anies terekam semakin tinggi. Pada kelompok usia 17 tahun hingga 24 tahun, apresiasi datang dari 73,8 persen responden. Sementara itu, hanya 53,1 persen responden pada kelompok usia 56 tahun ke atas yang memberikan apresiasi positif. Artinya, lebih banyak generasi Z yang puas pada kinerja Anies dibandingkan generasi lainnya.
Sementara itu, dari latar belakang ekonomi sosial, apresiasi pada kinerja Anies terekam kuat pada masyarakat bawah maupun masyarakat berpendidikan rendah. Misalnya saja, kepuasan disampaikan 96 persen masyarakat dengan latar ekonomi bawah dan hanya 45,7 persen dari kalangan ekonomi atas.
Artinya di kalangan masyarakat atas, kinerja pemerintahan Anies masih dipandang belum maksimal. Penilaian baik pada Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria tidak dapat dilepaskan dari implementasi program kerja yang berhasil. Sebanyak 78,4 persen responden merasakan ada program kerja Anies yang terbukti berhasil mengatasi persoalan-persoalan di Jakarta.
IVAN DWI KURNIA PUTRA
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tengah merapikan buku-buku koleksinya yang tersimpan di ruang kantornya, Balai Kota, Jumat (14/10/2022). Ia menyampaikan bahwasanya sudah sejak tiga hari lalu ia sudah mulai membereskan ruang kantornya di Balai Kota.
Sejumlah hal dirasa memiliki dampak baik adalah JakLingko, Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), penyelenggaraan Formula E, dan pembangunan fasilitas umum. JakLingko merupakan program yang paling banyak disebut oleh responden sebagai program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berhasil.
JakLingko sendiri telah berjalan selama dua tahun sejak dicanangkan pada 15 Juli 2020 sebagai sistem yang mengintegrasi pembayaran dan rute antarmoda transportasi. Dengan konektivitas dan kemudahan akses transportasi publik melalui JakLingko, ditargetkan penggunaan transportasi pribadi akan menurun menjadi 40 persen pada 2029 dari 75 persen pada 2019.
Kritik
Selain apresiasi, warga Jakarta juga menyisipkan kritik pada implementasi program yang dianggap masih belum berhasil. Setidaknya 3 dari 5 responden menilai ada progam kerja Anies yang kurang maksimal. Beberapa di antaranya adalah terkait pengendalian banjir, program hunian terjangkau, dan kemacetan.
Banjir menjadi muara dari persoalan klasik seperti sampah dan kondisi saluran air yang buruk. Begitu pula kemacetan yang masih menjadi persoalan harian yang semakin parah di tengah cuaca ekstrem. Divisi Data dan Analitis Jakarta Smart City mencatat masih tingginya aduan terkait hal di atas. Pada 2022, aduan terkait sampah mencapai 4.018, aduan terkait saluran air, kali, atau sungai sebanyak 2.279, dan terkait arus lalu lintas tercatat 2.379.
IVAN DWI KURNIA PUTRA
Seorang warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, tengah menyelamatkan beberapa dokumen penting miliknya, Senin (10/10/2022). Akibat debit air di Kali Ciliwung naik, kampung Kebon Pala, terendam banjir sejak dini hari tadi. ketinggian, air pada pukul 08.00 masih sekitar 150 sentimeter.
Meski masih tinggi, jumlah aduan pada ketiga kategori di atas sudah menunjukkan penurunan yang konsisten dalam lima tahun terakhir. Misalnya saja, aduan terkait sampah pada 2017 tercatat sebanyak 46,375. Menurun lebih dari 10 kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah pada tahun ini.
Pada masa peralihan kepemimpinan, penjabat kepala daerah diharapkan dapat memprioritaskan masalah-masalah laten yang masih menghambat kegiatan ekonomi ataupun sosial masyarakat DKI Jakarta.
Penjabat gubernur
Selama dua tahun ke depan, tampuk kepemimpinan pemerintahan Provinsi DKI Jakarta akan diisi seorang penjabat gubernur yang diangkat oleh presiden. Masa jabatan ini lebih lama dibandingkan dengan masa transisi umumnya karena adanya penataan jadwal pilkada di Indonesia.
Pada 7 Oktober 2022, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ditetapkan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dalam Rapat Tim Penilai Akhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Heru dinilai memiliki banyak kelebihan dibandingkan dua calon lainnya (Kompas, 7/10/2022).
Terkait proses transisi ini, 7 dari 10 warga Jakarta mengetahui bahwa masa jabatan Gubernur Anies Baswedan telah seusai dan akan digantikan oleh penjabat kepala daerah. Tingginya pengetahuan pada informasi ini menandakan warga DKI Jakarta dekat dengan isu terkait kepemimpinan Ibu Kota.
Meski demikian, hanya 4 dari 10 responden yang mengetahui bahwa penjabat gubernur yang ditunjuk adalah Heru Budi Hartono. Masih sedikitnya pengetahuan warga ini tak dapat dilepaskan dari keterpilihan Heru yang tak lebih dari seminggu saat jajak pendapat ini diselenggarakan.
HELENA FRANSISCA NABABAN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono melakukan jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2022). Dalam kesempatan itu, Heru menjelaskan, ia datang ke Balai Kota DKI Jakarta atas undangan Anies Baswedan sekaligus sebagai silaturahmi.
Terlepas dari kedekatan warga dengan sosok pengisi jabatan kepala daerah, harapan agar kondisi Jakarta membaik tetap disematkan publik. Publik merasa program-program kerja di bawah kepemimpinan Anies perlu untuk dilanjutkan. Tiga program yang paling utama untuk dilanjutkan sekaligus diperbaiki adalah sinergitas Jak Lingko, pengendalian banjir, dan juga program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
Jak Lingko dirasa menjadi program yang perlu terus disemai karena manfaat langsung yang dirasakan warga. Pengendalian banjir juga perlu diprioritaskan di tengah anomali cuaca. Sementara KJP Plus menjadi program yang memberikan dampak nyata dalam hal akses pendidikan minimal hingga tamat SMA/SMK sederajat.
Banjir
Dalam 2 tahun memimpin DKI Jakarta, Heru Budi Hartono diharapkan memprioritaskan masalah banjir dan kemacetan. Dua persoalan ini masih terus menghantui mobilitas warga metropolitan. Urgensi penyelesaian masalah klasik perkotaan ini disuarakan oleh lebih dari separuh warga Jakarta.
Prioritas lapis kedua kemudian dapat diarahkan pada pemberian subsidi pada warga miskin, peningkatan layanan transportasi publik, pendidikan, dan kesehatan. Persoalan ini disuarakan oleh setidaknya tiga dari 10 responden untuk juga diperhatikan oleh penjabat gubernur DKI Jakarta.
Di luar masalah pembangunan kota Jakarta, Heru Budi Hartono juga perlu membuktikan integritasnya di tengah situasi politik menjelang pemilu dan pemilihan kepala daerah serentak 2024. Bagian terbesar responden (47 persen) yakin bahwa Heru dapat membuktikan harapan tersebut. Keyakinan publik tersebut menjadi modal harmonisasi transisi kepemimpinan di Jakarta untuk melanjutkan capaian program kerja di masa kepemimpinan Anies serta mengakselerasi kebijakan yang masih terhambat.