Survei Litbang ”Kompas”: Menakar Capres Idola Pemilih Muda
Anak muda disinyalir akan mendominasi komposisi pemilih di Pemilu 2024. Bagaimana arah pilihan mereka menjelang pemilu? Siapa calon presiden dan partai politik yang diidolakan?
Oleh
Arita Nugraheni
·5 menit baca
Distribusi pemilih muda relatif menyebar kepada semua sosok bakal calon presiden yang selama ini mendominasi ruang publik. Dengan potensi suara yang menguasai separuh lebih komposisi pemilih di Pemilu 2024 nanti, pemilih muda dan milenial tentu akan menarik perhatian para capres.
Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2022 merekam ada tiga nama yang paling diidolakan generasi muda sebagai calon presiden. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Sosok-sosok ini semakin menguat setelah konsisten muncul di peringkat teratas dari sejumlah survei yang digelar Litbang Kompas.
Dari kalangan Generasi Z, Prabowo dipilih oleh 28,9 persen responden. Dengan selisih yang cukup tipis, Ganjar berada di peringkat kedua dengan 23,1 persen. Sementara itu, Anies di peringkat ketiga berselisih jauh dengan suara 9,9 persen. Generasi centennial (gen Z) ini sendiri adalah responden yang berusia di bawah 26 tahun.
Dengan potensi suara yang menguasai separuh lebih komposisi pemilih di Pemilu 2024 nanti, pemilih muda dan milenial tentu akan menarik perhatian para capres.
Nampak adanya pergeseran keterpilihan di antara tiga sosok tersebut jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas periode Januari 2022. Keterpilihan Ganjar oleh gen Z meningkat sebesar 4,9 persen. Sementara itu, dua sosok lainnya justru cenderung menurun. Prabowo kehilangan 2,5 persen dan Anies 1,7 persen.
Meski demikian, menguatnya keterpilihan Ganjar oleh gen Z belum cukup membuat Gubernur Jawa Tengah ini berada di peringkat teratas. Sosok Prabowo masih cukup kuat dengan unggul 5,8 poin. Peningkatan keterpilihan Ganjar baru mampu mengungguli Prabowo pada pemilih dari kalangan generasi milenial muda.
Survei Litbang Kompas periode Juni 2022 merekam keterpilihan Ganjar oleh generasi milenial muda (gen Y muda) sebesar 23,1 persen. Di posisi kedua ada Prabowo dengan 18,9 persen dan Anies dengan 10,7 persen. Gen Y muda ini ialah responden yang kini berusia 26 hingga 33 tahun.
Menguatnya keterpilihan Ganjar mampu menggeser posisi Prabowo yang pada survei sebelumnya berada di peringkat teratas. Ganjar mendapatkan tambahan keterpilihan sebesar 4,5 persen. Sementara itu, Prabowo kehilangan 1,9 persen suara. Hilangnya suara pemilih ini juga dirasakan oleh Anies dengan kadar keterpurukan yang cukup dalam. Suara gen Y muda untuk Anies turun hingga 8,3 persen.
Hasil survei periodik ini menunjukkan adanya penguatan dukungan pada sosok Ganjar Pranowo. Jika pada survei Litbang Kompas Januari 2022 naiknya elektabilitas sosok disumbang oleh menurunnya jumlah responden yang belum menentukan pilihan (Kompas, 23/2/2022), pada survei periode Juni 2022 pertambahan dukungan pada Ganjar disumbang dari suara yang sebelumnya memilih Prabowo maupun Anies.
Hasil survei ini konsisten menunjukkan tiga sosok paling populer pilihan generasi muda. Kini, survei turut merekam babak awal pengerucutan dukungan ke salah satu sosok. Peta kontestasi calon presiden makin menarik di tengah sosok-sosok lain yang juga makin dilirik publik.
Survei nasional yang diadakan Litbang Kompas pada 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia ini turut memotret sosok lain yang diidamkan generasi muda untuk menjadi calon presiden.
Di jajaran 10 besar pilihan gen Z muncul nama Sandiaga S Uno, Ridwan Kamil, Basuki T Purnama (Ahok), Agus H Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Tri Risma Harini, dan Andika Perkasa.
Erick Thohir merupakan nama yang sebelumnya tidak muncul pada survei periode Januari 2022. Erick dipilih oleh 2,0 persen responden gen Z. Tidak hanya Ganjar, sosok di jajaran ini juga mendapatkan penambahan dukungan.
KOMPAS/SUSIE BERINDRA
Gadget dan anak muda.
Sandiaga S Uno, Ridwan Kamil, dan Ahok memperoleh tambahan suara mencapai 2 persen. Sementara itu, tokoh lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Tri Rismaharini, dan Andika Perkasa, justru kehilangan suara.
Pada gen Y muda, sosok yang dipilih hampir serupa. Hanya saja, ada dua temuan mencolok yang membedakan dengan preferensi gen Z. Keterpilihan AHY dan Risma cukup tinggi pada generasi ini, yakni masing-masing 5,3 persen dan 4,1 persen.
Partai politik besar tak urung muncul sebagai partai idaman generasi muda. Posisi tiga teratas ditempati oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
Tiga partai besar yang muncul sebagai top three ini sejalan dengan alasan generasi muda memilih partai politik. Popularitas menjadi alasan utama memilih partai bagi 11,6 persen kelompok centennial dan 13,1 persen kelompok milenial muda.
Pada gen Z, PDI-P dipilih oleh 20,4 responden. Menyusul Partai Demokrat dengan 15 persen dan Partai Gerindra dengan 12,9 persen. Dibandingkan dengan survei sebelumnya, keterpilihan PDI-P dan Partai Demokrat menguat.
Sementara itu, Partai Gerindra justru kehilangan suara. Hal ini membuat Demokrat naik ke peringkat dua sebagai parpol idaman generasi centennial.
DITJEN KEBUDAYAAN KEMDIKBUD UNTUK KOMPAS
Anak-anak muda peserta Kemah Budaya Kaum Muda 2019 mencoba bermain angklung di Bumi Perkemahan Prambanan, Sleman, DIY
Berbeda, ketiga partai justru menguat secara bersamaan dari landskap responden gen Y muda. Rinciannya, PDI-P dipilih oleh 28,4 persen responden, Partai Demokrat 16,6 persen, dan Partai Gerindra 16 persen. PDI-P menguat dengan tambahan 8 persen keterpilihan. Di posisi kedua, Partai Gerindra naik 5,6 persen dan di posisi ketiga Partai Demokrat naik 1,6 persen.
Dari hasil ini, ada keserupaan preferensi sosok dan parpol yang berubah pada generasi muda. Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus tokoh utama Partai Gerindra mengalami penurunan suara sama halnya dengan Partai Gerindra.
Temuan ini relevan dengan penelaahan data Litbang Kompas lainnya. Tokoh berpengaruh dalam partai menjadi alasan yang paling banyak dipilih gen Z ketika menentukan partai politik.
Data menunjukkan, sebanyak 22,5 persen gen Z dan 23,2 persen gen Y muda menyebut alasan memilih parpol dilandasi oleh kepopuleran tokoh dalam parpol itu sendiri.
Hasil dari meneropong preferensi pemilih muda ini sangat penting dalam kontestasi menjelang Pemilihan Presiden 2021 mendatang. Suara dari generasi centennial dan milenial ini berkontribusi besar dalam tingkat elektabilitas sosok secara umum.
Tidak hanya karena populasinya yang besar sebagai calon pemilih, namun kekuatan bermedia dan kepekaan pada isu politik generasi muda ini berkontribusi signifikan dalam memengaruhi pilihan mereka kelak. (LITBANG KOMPAS)