logo Kompas.id
RisetIdul Fitri, Gestapu, dan...
Iklan

Idul Fitri, Gestapu, dan Amanat Politik Orde Baru

Momentum Idul Fitri juga menjadi kesempatan yang digunakan para pemimpin negeri menyampaikan keputusan dan langkah politiknya. Hal ini dilakukan oleh Soekarno dan Soeharto dalam momen Lebaran.

Oleh
Dedy Afrianto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/C7VUbIrzUxBs_JQ7uowGF1zdr-M=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FPRESIDEN-SOEHARTO173-05-copy.jpg
Kompas

Presiden Indonesia ke-2 Soeharto bersama Ny Tien Soeharto sungkem kepada ibundanya pada hari Idul Fitri 1396 Hijriah, Jumat, 4 Agustus 1978.

”Di dalam masjid ini aku berkata, aku tidak bisa memberi saya punya political solution.” (Soekarno, 25 Januari 1966)

Kegundahan ini disampaikan oleh Presiden Soekarno saat shalat Idul Fitri di Masjid Baitul Rachim di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat itu, Selasa pagi, Soekarno menyampaikan banyak keluh kesah tentang situasi politik yang tak menentu, terutama setelah gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan sebutan Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu). Pada masa itu, gerakan ini juga disebut sebagai Gestok atau Gerakan Satu Oktober.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000