"Secuil" Rindu di Kemeriahan Hari Raya dari Pegawai Istana
Rindu dan dedikasi pada tugas berkelindan di sekitar orang nomor satu dan dua di negeri ini.
Oleh
NINA SUSILO, MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·5 menit baca
Lebaran tahun ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo kembali membuka pintu Istana Negara untuk open house atau buka pintu bagi masyarakat umum. Tradisi buka pintu ini sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19. Namun, di tengah kemeriahan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah, tetap terselip secuil rindu bagi mereka yang tetap bertugas di Hari Raya. Di antara mereka, ada yang sudah berpuluh tahun selalu merayakan Lebaran sembari bertugas, jauh dari keluarga.
Presiden Jokowi menyambut masyarakat di buka pintu pada momen Idulfitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (10/4/2024). Antusiasme masyarakat tampak dari antrean masyarakat yang mengular panjang hingga Jalan Juanda dari sejak usai Shalat Id. Ketika pintu Istana Negara dibuka, kehangatan kekeluargaan di momentum hari raya segera menyeruak ketika perangkat terdekat Presiden menghaturkan ucapan selamat Lebaran.
Pada urutan terdepan, tampak Asisten Ajudan Presiden Jokowi, Komisaris Polisi Syarif Muhammad Fitriansyah yang segera menyalami dan mencium tangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi. Syarif yang selalu melekat bertugas dengan Presiden Jokowi sejak 2016 itu, kali ini membawa sang istri Widya Ariska Sudrajat serta dua anaknya yang masih kecil, Syarif Muhammad Nawacita Arsenio atau Arsen (7) dan Syarifah Mounira Calluella atau Kayla (4).
Syarif yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, ini pun segera berdiri di sisi Ibu Iriana untuk memperkenalkan keluarga besarnya yang ikut dalam antrean yang mengular. Ibu Iriana tampak gembira hingga berjongkok untuk memuji kelucuan anak-anak hingga keponakan Syarif yang masih kecil-kecil. Usai keluarga Syarif, silaturahmi diikuti oleh para duta besar negara sahabat lalu menteri-menteri, kemudian masyarakat umum.
Puluhan tahun tak pulang
Jika kali ini, Syarif bisa bersama keluarganya untuk bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi yang setiap hari didampinginya, beda lagi dengan mereka yang melekat bekerja di Istana Kepresidenan maupuan kediaman Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang selama berpuluh tahun tak bisa berkumpul bersama keluarga di hari H Lebaran. Salah satunya, Aep Syaefullah asal Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sejak periode pertama Wakil Presiden Jusuf Kalla mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau sekitar tahun 2004, Aep selalu melayani di kediaman Wapres sebagai pramusaji, Ditemui di sela kesibukan menghidangkan aneka suguhan bagi Wapres Ma'ruf Amin dan Nyonya Wury Ma'ruf Amin pada gelaran buka pintu terbatas di kediaman resmi Wapres, Aep menyebut sudah puluhan tahun tak pernah pulang kala Lebaran.
Setiap tahun tidak mudik. Dari zaman Pak JK awal sama Pak SBY.
“Setiap tahun tidak mudik. Dari zaman Pak JK awal sama Pak SBY. Lalu Pak Boediono. Keluarga sudah tahu, jarang mudik ke Tasikmalaya dan Bandung. Anak istri, pertamanya saja mengeluh, tapi sudah berjalan waktu memaklumi (saya) jarang mudik,” ujar Aep yang tetap tersenyum gembira ketika bekerja di Hari Raya.
Bahkan, di kala pandemi Covid-19, Aep pun tetap tak mudik karena Lebaran tanpa buka pintu di kediaman Wapres tetap membutuhkan layanan jasanya. Pada masa pandemi, ia bahkan harus selalu tes usap sesaat sebelum bekerja di kediaaman wapres. Pada Lebaran kali ini, ia bekerja sebagai pramusaji bersama 5 orang lainnya yang merupakan pramusaji kediaman wapres plus tambahan 5 pramusaji yang biasa bekerja di Istana Wapres.
Salah satu hiburannya adalah bisa berfoto bersama Wapres usai gelaran buka pintu Lebaran. Setiap hari bekerja di kediaman wapres, ia pun sudah akrab dan terbiasa melayani kebutuhan Wapres Amin dan keluarga. Aep dan teman-temannya baru akan bergiliran pulang mudik setelah Lebaran usai. “Sibuk, yang penting gantian di sini nggak benar-benar kosong,” ucapnya.
Momentum kedekatan antara para pramusaji dengan keluarga wapres pun terekam kala mereka mulai berfoto bersama wapres. Ibu Wury segera menyambut hangat para pramu saji hingga pegawai tidak tetap yang bekerja di kediaman sembari berkata: “ini yang dari kemarin direpotin (sampai) enggak pulang-pulang.”
Memelototi alat pindai
Di Kompleks Istana Kepresidenan, di hari pertama Idul Fitri 2024, Rohadi bersama rekan-rekannya anggota Pasukan Pengamanan Presiden serta tim Keamanan Istana, juga betul-betul bersiaga. Dia mengatur alur warga yang masuk ke Kompleks Istana Kepresidenan bersama teman-temannya. Sebagai salah satu tim di bagian deteksi, dia juga harus memelototi alat pindai untuk memastikan warga yang masuk untuk bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana tidak membawa barang-barang berbahaya. Bila di hari biasa saja semua hal harus diwaspadai, apalagi ketika gelar griya (open house) diadakan. Seribuan warga masuk ring satu karenanya semua hal tetap harus diantisipas.
Istri tinggal di Padang, jadi cuma bertemu empat bulan sekali. Gaji habis di ongkos deh.
Kendati demikian, Rohadi tetap merindukan istri dan keluarganya. “Istri tinggal di Padang, jadi cuma bertemu empat bulan sekali. Gaji habis di ongkos deh,” selorohnya sebelum bertugas.
Untuk silaturahmi Lebaran kali ini, dia akan menuju Bengkulu, ke rumah keluarga mertuanya dan berkumpul di sana. “Kebagian libur setelah Lebaran, mungkin Jumat (12/4/2024) baru (berangkat) ke Bengkulu. Minggu depan sudah masuk lagi,” ujarnya.
Rohadi menyadari penuh tugasnya. Karenanya, kendati memendam rindu, tugas tetap nomor satu.
Tidur di ruangan "editing"
Anggota Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden Ahmad Izuddin juga tak bisa libur. Dia harus memastikan kegiatan Presiden Jokowi terdokumentasi dengan baik. Karena itu, sejak malam takbiran, dia sudah menginap di kantor bersama beberapa anggota BPMI lain. Salah satu ruang edit dimanfaatkan buat melepas lelah. Beberapa kasur lipat tersedia di antara alat-alat kerja.
Tapi kebanyakan staf BPMI yang perempuan pulang, salat di tempat masing-masing dan mulai bertugas lagi saat open house.
Izud dan teman-temannya meliput salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin menunaikan salat Idul Fitri di sini. Karena itu, kata Kepala BPMI Sekretariat Presiden Erlin Suastini, sebagian personil menginap di kantor supaya tak ada alasan terlambat.
“Jangan sampai ada yang bilang tertahan karena jalan (digunakan) jadi (lokasi) salat (Idul Fitri). Tapi kebanyakan staf BPMI yang perempuan pulang, salat di tempat masing-masing dan mulai bertugas lagi saat open house,” ujarnya, Selasa (9/4/2024).
Mereka yang berada di sekitar Presiden, Wapres, maupun lingkungan Istana memang tak mudah untuk menikmati liburan panjang, kumpul keluarga, serta makan opor ayam dan ketupat seperti karyawan lainnya.
Cuti bersama boleh saja ditetapkan mulai 8 April 2024 dan sebagian aparatur sipil negara secara umum sudah bisa mulai mudik Jumat (5/4/2024) sore. Tapi, petugas pengamanan dan perangkat yang mendukung orang nomor satu dan nomor dua di Republik ini tetap tak bisa berhenti.
Di luar Iyan, Rohadi dan Izud masih banyak pegawai Istana yang mengabdi dan melayani tanpa kenal waktu karena kecintaan dan kebanggaan bekerja di Istana demi orang nomor satu dan nomor dua di Republik Indonesia ini. Mereka merelakan diri harus bergiliran libur setelah Idul Fitri dan memendam rindu karena memang tugas menjadi nomor satu.