PAN Yakin Prabowo Mumpuni Menavigasi ”Kapal” Koalisi yang Kian Besar
Kabinet Prabowo harus diisi oleh orang-orang yang berkompeten, berintegritas, dan loyal.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Amanat Nasional meyakini calon presiden peraih suara terbanyak di Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto, mampu menghadapi tantangan dunia ke depan bersama kabinet yang akan dipimpinnya. Prabowo diyakini bisa menavigasi koalisinya yang akan bertambah besar dalam pembagian tugas di kabinet.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan, Prabowo telah mengantisipasi tantangan dunia ke depan—seperti krisis akibat perang dan bencana alam—serta memasukkannya dalam delapan tantangan strategis Indonesia 2024-2029.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”(Tantangan) Yang paling atas adalah perubahan iklim, lalu konflik bersenjata Ukraina dan Palestina, potensi konflik bersenjata di Laut China Selatan, dan seterusnya,” kata Dradjad saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/4/2024).
Menurut dia, visi-misi Prabowo bersama dengan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka disusun untuk menghadapi dan mengatasi tantangan strategis tersebut. Jadi, Prabowo sudah mempunyai program dan peta jalan yang jelas.
Pembagian tugas dalam koalisi di kabinet Prabowo setelah dirinya dilantik sebagai presiden menjadi hak prerogatif yang bersangkutan. ”Pengalaman kepemimpinan Pak Prabowo sudah sangat panjang, baik di militer, politik, maupun pemerintah. Jadi, saya yakin Pak Prabowo sangat mumpuni menavigasi kapal koalisi yang akan bertambah besar ini,” kata Dradjad.
Koalisi pendukung Prabowo akan semakin besar seiring dengan pendekatan Prabowo yang ingin merangkul lawan politiknya. Pendekatan Prabowo dilakukan, antara lain, dengan telah menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri juga terus diupayakan.
Secara terpisah, melalui keterangan tertulis, Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan arti penting kabinet mendatang diisi oleh orang-orang yang berkompeten, berintegritas, dan loyal. Sebab, berbagai krisis akibat perang dan bencana alam menjadi tantangan dunia ke depan yang akan memengaruhi kondusivitas dalam negeri.
”Para pembantu presiden nanti harus mampu bekerja satu kali 24 jam selama 365 hari dalam lima tahun sepanjang 2024-2029 mendatang. Baik itu yang Prabowo pilih dari partai politik maupun profesional,” kata Bambang seusai menghadiri buka pintu (open house) dan halalbihalal di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jakarta, Kamis (11/4/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Selain itu, ada Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani; Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung; politikus senior Partai Golkar, Theo L Sambuaga; dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Menurut Bambang, anggota kabinet mendatang harus bisa mengawal dan mengeksekusi kebijakan Prabowo dengan baik. Ia menjelaskan, saat ini ada ancaman depresi ekonomi dunia yang akan memengaruhi situasi pertahanan dan keamanan Indonesia. Setiap kegaduhan politik berkepanjangan akan memperburuk stabilitas ekonomi dan sosial.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut mendukung rencana pemisahan beberapa kementerian yang selama ini merangkap tugas. Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjadi kementerian yang terpisah. Selain itu, ada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Bambang, para pembantu presiden nanti harus memiliki semangat, kerja kolektif, dan nomenklatur kementerian yang baru karena tantangan yang juga baru. Meskipun demikian, semua itu mesti tetap dibalut dengan kedalaman strategis kombinatif sebagai penerus kebijakan kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Para pembantu presiden nanti harus mampu bekerja satu kali 24 jam selama 365 hari dalam lima tahun sepanjang 2024-2029 mendatang.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pembahasan soal kabinet masih dilakukan secara informal dalam beberapa waktu ini. Pembahasan kabinet, termasuk perihal posisi Presiden Jokowi di kabinet Prabowo, akan banyak dibicarakan setelah proses gugatan hasil sengketa Pemilihan Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi selesai.