Lebaran Terakhir, Wapres Amin Akan Gelar ”Open House”
Kementerian Agama berencana gelar sidang isbat 1 Syawal 1445 H, Selasa depan. Presiden-Wapres juga akan ”open house”.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lebaran terakhir di masa jabatannya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berencana akan menggelar open house atau gelar griya di kediaman resminya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Gelar griya akan digelar sesudah shalat Idul Fitri hingga tengah hari. Inilah gelar griya yang dijabat Wapres Amin pertama kalinya. Pasalnya, sejak menjabat Oktober 2019, terjadi pandemi Covid-19 yang meniadakan lebaran bersama atau buka bersama.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Wapres Amim pun berencana akan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. ”Saya tidak bilang open, apa? Open house, tapi saya menerima kalau ada orang yang hadir di kediaman saya sampai dengan dzuhur, sampai dengan jam 1, kemudian jam 1 saya keluar kota. Saya kira itu,” ujar Wapres Amin di Menara Syariah, Banten, Selasa (2/4/2024).
Wapres Amin lantas menegaskan bahwa Lebaran tahun ini memang akan menjadi Lebaran terakhirnya sebagai Wapres. ”Bukan Lebaran terakhir saya, bukan. Kalau saya, kan, berarti sudah selesai saya. Tapi, Lebaran terakhir saya sebagai Wapres, itu betul itu. Oleh karena itu, sekalian pamit kepada masyarakat karena nanti saya kalau Allah umurkan panjang, panjangkan umur ya Lebaran yang akan datang tidak lagi sebagai wapres,” ucapnya.
Seandainya Presiden Joko Widodo berencana shalat Idul Fitri dan merayakan Lebaran di Ibu Kota, Wapres juga berencana akan bersilaturahmi ke Presiden. ”Saya kira nanti saya menunggu kalau nanti Presiden juga memang shalat Id di sini dan kemudian ada misalnya ada open house saya tentu akan berkunjung dulu ke Presiden. Kita menunggu beritanya dulu,” kata Wapres Amin.
Idul Fitri 1445 H akan menjadi tahun pertama gelar griya yang dilakukan oleh Wapres Amin. Pada 2023, Presiden Jokowi dan Wapres Amin sama-sama tidak membuat gelar griya atau open house. Pada Idul Fitri 1444 Hijriah, Presiden Jokowi bersama keluarga di Surakarta, Jawa Tengah, sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin merayakannya di DKI Jakarta dan Banten.
Saya tidak bilang open, apa? Open house, tapi saya menerima kalau ada orang yang hadir di kediaman saya sampai dengan dzuhur, sampai dengan jam 1, kemudian jam 1 saya keluar kota. Saya kira itu.
Sidang isbat
Secara terpisah, Kementerian Agama berencana akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa (9/4/2024). Sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Dalam keterangan tertulis di laman kemenag, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup dan dihadiri Komisi VIII DPR, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
”Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadhan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H/9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20.
Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).
”Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat), yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” imbuhnya.
Pantau hilal
Kementerian Agama juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi. ”Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," imbuhnya.
Hasil hisab dan rukyatulhilal ini akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat. ”Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” jelas Dirjen.
Kamaruddin menjelaskan, pelaksanaan sidang isbat merupakan penetapan secara formal sesuai undang-undang. Dijelaskannya, dasar hukum sidang isbat tercantum dalam Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.