Kampanye penyerahan SPT Pajak Penghasilan oleh Presiden dan Wapres jadi ajang saling goda. Kegayengan terasa kental.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
Kendati baru saling beradu strategi dalam memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden jagoan masing-masing, guyonan di antara anggota Kabinet Indonesia Maju "enggak ada matinya". Urusan pelaporan pajak jadi bahan olok-olok antarkolega.
Saat acara pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan 2023, lebih dari 20 menteri dan kepala lembaga hadir di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Beberapa, di antaranya, ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Dalam acara itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin melaporkan SPT Pajak Penghasilan 2023. Presiden didampingi Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, sedangkan Wapres Amin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
Saat tiba di ruang utama Istana Negara untuk melapor SPT, Jokowi sudah menggoda para pembantunya. ”Ini paling tinggi (pajaknya) siapa ini?” selorohnya.
”Yang pake jas, Pak,” jawab para menteri hampir secara bersamaan.
Kebetulan, hanya Luhut yang mengenakan jas. Sisanya menggunakan kemeja batik atau tenun. Bahlil dan Zulkifli pun kompak menunjuk Luhut.
Kalau ’udah pake’ jas, bayar pajak paling banyak.
”Yang paling banyak yang pake jas,” ujar Zulhas, singkatan akrab Zulkifli Hasan.
Para menteri pun tertawa. ”Kalau udah pake jas, bayar pajak paling banyak,” kata Bahlil menimpali.
Bahlil sempat melontarkan peluru guyonnya kepada Sandiaga. ”Kalau Pak Sandi pura-pura miskin, Pak,” ujarnya.
Setelah Presiden dan Wapres melaporkan SPT, para menteri yang hadir menunjukkan bukti bahwa sudah menunaikan kewajiban pelaporan SPT dan berfoto bersama. Ada bukti yang dicetak di kertas, ada pula yang menunjukkan bukti dari gawainya masing-masing.
Kalau Pak Sandi pura-pura miskin, Pak.
Bahlil ”ditegur” Sri Mulyani
Sembari berfoto, Bahlil kembali menggoda Sandiaga. ”Pak, Sandi tadi mau bayar pajak lebih Pak, tapi PPP belum lolos,” candanya seakan mengadu kepada Presiden Jokowi.
Pak, Sandi tadi mau bayar pajak lebih Pak, tapi PPP belum lolos.
Azwar Anas pun tertawa sembari mendorong halus Bahlil. Sri Mulyani pun mengingatkan dengan menggerakkan tangan di depan mulut seakan memasang ruitsleting di mulut.
Ketika Bahlil tak kunjung diam, Sri Mulyani pun menggapaikan tangannya sembari membunyikan desis dengan mulutnya seakan menyuruh anak kecil berhenti berceloteh. Bahlil seperti ditegur oleh Sri Mulyani.
Sandiaga hanya tertawa dan Presiden Jokowi pun berseloroh, ”Ini pajak, lho.”
Asal tahu saja, Sandiaga yang anggota PPP mengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Adapun Bahlil, Luhut, dan Zulkifli berada di tim capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai pemenang Pemilu Presiden 2024 oleh KPU, Rabu (22/3/2024) lalu.
Seusai acara, wartawan sempat menanyakan perasaannya atas guyon Bahlil tersebut. Sandiaga mengaku tak tersinggung. ”Enggaaak, orang kita teman dari kecil, jadi Pak Presiden juga ketawa, terus bilang, ’Banyakin doa, Pak Sandi. Upayanya udah, doanya tambahin’,” seloroh Sandi.
Enggaaak, orang kita teman dari kecil, jadi Pak Presiden juga ketawa, terus bilang, ’Banyakin doa, Pak Sandi’. Upayanya ’udah’, doanya ’tambahin’.
Dia pun menambahkan akan tetap bersama PPP kendati partai ini ditetapkan KPU tidak memenuhi ambang batas parlemen.
Acara penyerahan SPT Pajak Penghasilan 2023 ini, menurut Sri Mulyani seusai acara, sekaligus menjadi imbauan kepada wajib pajak untuk segera mengisi SPT 2023-nya. Wajib pajak ini adalah masyarakat yang berpendapatan di atas pendapatan tidak kena pajak, yaitu di atas Rp 54 juta per tahun. Adapun batas akhir penyerahan SPT adalah 31 Maret 2024.