Bagi-bagi Kursi KIB, Saling Klaim Paling Berjasa Menangkan Prabowo-Gibran
Jelang penetapan pemenang pemilu, saling klaim paling berjasa menangkan Prabowo-Gibran pasti muncul di antara parpol.
JAKARTA, KOMPAS — Partai politik koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saling mengklaim paling berjasa bagi pemenangan Prabowo-Gibran. Ini menyusul pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang meminta jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran kelak. Saling klaim diperkirakan bakal menguat menjelang penetapan pemenang pemilu dalam waktu dekat.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/3/2024), mengatakan, sebenarnya sampai hari ini belum ada pembicaraan khusus mengenai bagi-bagi kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran selama lima tahun mendatang. Demokrat masih menunggu penetapan hasil Pemilihan Presiden (Pilrpes) 2024 diputuskan Komisi Pemilihan Umum pada 20 Maret mendatang.
Jika hasil Pilpres 2024 sudah ditetapkan, tahap berikutnya barulah mempersiapkan pemerintah lima tahun ke depan. Ia menyebut, Demokrat sudah berpengalaman membicarakan hal-hal seperti ini sebanyak dua kali, 2004 dan 2009. Kala itu, dibentuk sekretariat gabungan (sekbar) untuk duduk bersama membicarakan pemerintahan ke depan.
Baca juga: Prabowo ke Makassar Disertai Dua Menteri
”Nah, sekarang ini, kan, ada empat partai di parlemen yang sama-sama bekerja dan ada juga partai nonparlemen yang sama-sama bekerja. Ini harus bicara bersama dan segera setelah penerapan hasil akan ada pertemuan intensif antara presiden-wakil presiden terpilih dan partai koalisi,” ucap Hinca.
Demokrat sudah berpengalaman membicarakan hal-hal seperti ini sebanyak dua kali, 2004 dan 2009. Kala itu, dibentuk sekretariat gabungan (sekbar) untuk duduk bersama membicarakan pemerintahan ke depan.
Hinca tak mempersoalkan Partai Golkar yang sampai sudah meminta jatah jumlah menteri ke Prabowo-Gibran. Menurut dia, dengan jumlah portofolio kementerian dan lembaga yang ada, ini tentu menjadi penting bagi setiap partai saling bernegosiasi untuk mendapatkan jumlah kursi terbanyak.
”Semua partai tentu punya kalkulasi dan masukan. Tentu semua ingin mendapat sebanyak-banyaknya,” katanya.
Sebelumnya, di Nusa Dua, Badung, Jumat (15/2/2024), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan meminta jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Airlangga mengatakan hal itu dikarenakan Golkar menang di 15 dari 38 provinsi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga menyebut kontribusi Golkar memenangkan Prabowo-Gibran sangat maksimal.
Menanggapi pernyataan itu, Hinca mengingatkan, setiap partai pengusung Prabowo-Gibran mengeluarkan keringat yang sama bagi pemenangan Prabowo-Gibran. Ia juga ingin tegaskan, Demokrat pun juga sudah sangat total mengampanyekan Prabowo-Gibran, bahkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ikut turun berkampanye.
Demokrat pun juga sudah sangat total mengampanyekan Prabowo-Gibran, bahkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ikut turun berkampanye.
”Ketika kami sekali memutuskan mendukung ke Prabowo-Gibran, itu kamiall out sampai habis, kami turun gunung baik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain. Jadi, kami betul-betul turun gunung,” tuturnya.
Untuk itu, dalam diskusi yang bakal dilakukan antara pimpinan partai dan presiden terpilih, Demokrat ingin mendapatkan tempat yang pantas dan cukup. Sebab, Demokrat sudah meneguhkan komitmen di pemerintahan selama lima tahun ke depan.
Ketika kami sekali memutuskan mendukung ke Prabowo-Gibran, itu kami all out sampai habis, kami turun gunung baik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain. Jadi, kami betul-betul turun gunung.
”Kalau semua orang lebih senang, makin banyak, makin bagus. Tetapi kami mengerti proporsional yang terjadi dan kewenangan penuh ada di Pak Prabowo dan Mas Gibran. Dan pastilah kami akan menjelaskan keinginan dan pikiran-pikiran besar ke depan dengan potensi dan talenta yang dimiliki Demokrat,” ucapnya.
Konsisten dukung Prabowo-Gibran
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno pun menyatakan, bagi PAN, pembahasan bagi-bagi kursi menteri akan dilakukan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Prabowo.
Ia enggan mengungkapkan jumlah menteri yang akan didapat oleh PAN. Menurut dia, susunan menteri merupakan hak prerogatif presiden, dan PAN menghormati apa pun keputusan Prabowo nantinya.
Eddy juga menjelaskan bahwa PAN telah ikut mengambil peran yang cukup besar dalam pemenangan Prabowo-Gibran. PAN secara konsisten dalam tiga ajang pilpres sejak 2014 sudah mendukung Prabowo.
”Saya yakini karena hubungan baik kami dengan Pak Prabowo sudah terjalin dalam tiga pilpres. Saya yakini Pak Zul dengan Pak Prabowo sudah melakukan pembahasan yang lebih luas tidak hanya sekadar masalah kabinet ke depannya,” katanya.
Saya yakini karena hubungan baik kami dengan Pak Prabowo sudah terjalin dalam tiga pilpres. Saya yakini Pak Zul dengan Pak Prabowo sudah melakukan pembahasan yang lebih luas tidak hanya sekadar masalah kabinet ke depannya.
Beri semangat
Wakil Ketua Umum Golkar Firman Soebagyo pun menegaskan, ada pertimbangan-pertimbangan Golkar sampai meminta lima jatah kursi di kabinet. Pertama, dalam proses pencalonan Prabowo-Gibran, Golkar merupakan partai pertama yang mengusung Gibran. ”Ini kepentingan politisnya, kan. Oleh karena itu, ini menjadi salah satu bagian penting yang jadi pertimbangan,” ucapnya.
Kemudian dari hasil survei sendiri, ia mengklaim dukungan partai ke Prabowo-Gibran cukup besar. Lebih dari itu, ke depan, Golkar juga mendapat posisi kursi yang cukup signifikan di parlemen.
”Oleh karena itu, ini ada kalkulasi politik tentunya. Kalkulasi politik ini yang mungkin direpresentasikan dalam bentuk bagaimana nanti portofolio di kementerian,” tutur Firman.
Pernyataan jatah lima kursi menteri yang sudah disampaikan Airlangga hanya untuk memberikan semangat kepada para ketua- DPD. Mereka telah bekerja maksimal dalam meningkatkan perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 2024. Bahkan, Golkar juga berperan signifikan dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Terlepas dari itu, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menambahkan, jumlah kursi menteri yang didapat Golkar akan diputuskan antara Airlangga dan Prabowo. Susunan menteri kabinet juga merupakan hak prerogatif presiden.
Saat ini, partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, pengusung pasangan Prabowo-Gibran berfokus menunggu hasil rekapitulasi suara nasional yang akan ditetapkan oleh KPU pada 20 Maret mendatang. Setelah penetapan presiden terpilih, Doli meyakini bahwa posisi menteri akan didiskusikan bersama dengan para ketua umum partai politik pengusung.
Baca juga: Pemerintahan Mendatang Jadi Momentum bagi Parpol Lain sebagai Oposisi
”Insya allah, kalau misalnya besok hari Rabu sudah diumumkan Pak Prabowo dinyatakan sebagai pemenang pilpres tentu Pak Prabowo yang nanti akan punya kewenangan itu,” kata Doli.
Menurut Doli, pernyataan jatah lima kursi menteri yang sudah disampaikan Airlangga hanya untuk memberikan semangat kepada para ketua DPD. Mereka telah bekerja maksimal dalam meningkatkan perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 2024. Bahkan, Golkar juga berperan signifikan dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
”Pernyataan itu kan disampaikan dalam forum internal, tetapi terkuak di media. Intinya hanya untuk memberikan semangat saja kepada kawan-kawan internal, kita semua jajaran bekerja secara maksimal, bekerja keras sama-sama sehingga kita mencapai perolehan baik pilpres dan pileg seperti yang kita lihat sekarang. Itu konteksnya,” ucap Doli.