Dukungan untuk Airlangga dan Prasyarat bagi Jokowi di Bursa Ketua Umum Golkar
MKGR menegaskan, pintu bagi tokoh eksternal untuk memimpin Golkar sudah tertutup. Semua kader kompak dukung Airlangga.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
Bursa calon ketua umum Partai Golkar 2024-2029 mulai menjadi perhatian publik meski musyawarah nasional partai politik berlambang pohon beringin itu masih sembilan bulan lagi. Maklum saja, nama Presiden Joko Widodo dan putra sulungnya yang kini adalah Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, juga disebut-sebut layak memimpin Golkar, selain empat kader internal.
Salah satu kader internal yang digadang-gadang memimpin Golkar ke depan adalah Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tiga lainnya adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Usulan agar Jokowi menjadi ketua umum Golkar mulai disuarakan di kalangan internal. Adalah Ridwan Hisjam, anggota Dewan Pakar Partai Golkar, salah satu kader yang mengusulkan agar nama Jokowi masuk dalam bursa calon ketua umum Golkar. Rekam jejak kader PDI Perjuangan itu menjadi pertimbangannya.
Ridwan menyebut Jokowi bukan orang lain bagi Golkar. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah memimpin asosiasi pengusaha yang terafiliasi dengan Golkar pada masa Orde Baru.
Meski demikian, sejauh ini belum ada suara lain di internal Golkar yang mendukung wacana Jokowi pimpin Golkar. Sementara itu, dukungan untuk Airlangga kembali menjadi ketua umum terus mengalir.
Minggu (17/3/2024) malam, misalnya, organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), menyatakan dukungannya terhadap Airlangga untuk kembali memimpin partai tersebut lima tahun ke depan. Pada Jumat (15/3/2024), para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia menyatakan dukungan kepada Airlangga untuk kembali memegang tampuk pimpinan partai yang tahun ini berusia 60 tahun itu.
Para pengurus daerah itu menilai Airlangga berprestasi, telah membawa Golkar mendapatkan suara terbanyak kedua dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Tak hanya itu, Golkar juga diklaim menang di 15 dari 38 provinsi di Indonesia.
”Hampir semua ketua dan anggota Dewan Pakar MKGR mengapresiasi kinerja Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang telah berhasil menaikkan perolehan suara Partai Golkar secara nasional dan kursi di DPR secara signifikan,” ujar Ketua Umum MKGR Adies Kadir saat konferensi pers seusai Silaturahmi DPP Ormas MKGR bersama Dewan Pakar Ormas MKGR/Sesepuh Partai Golkar, Minggu (17/3/2024) malam.
Prestasi Airlangga itulah yang, menurut Adies, membuat para sesepuh Golkar menginginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinan di Golkar. MKGR pun akan membahas usulan itu pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Permusyawaratan Organisasi MKGR pada Juli mendatang.
Ketua Dewan Pakar DPP MKGR Azwar Dainy mengakui, prestasi Airlangga cukup membanggakan. Tak hanya di pileg, Airlangga juga dinilainya telah berhasil mengantar pasangan presiden dan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perolehan suara sementara penghitungan di Komisi Pemilihan Umum.
”Kesuksesan ini terutama menyangkut perolehan kursi di DPR dari 85 kursi bertambah menjadi 102 kursi. Tidak mudah dalam situasi sekarang, tetapi strategi Airlangga sangat tepat,” katanya.
Sesuai AD/ART
Sampai saat ini, MKGR tak punya nama lain untuk didukung menjadi Ketua Umum Golkar lima tahun ke depan. Meski usulan nama Jokowi dan Gibran mengemuka, MKGR tetap tegak lurus pada Airlangga.
Pintu bagi tokoh eksternal Golkar untuk menjadi ketua umum sudah tertutup. Hampir semua kader kompak mendukung Airlangga untuk kembali memimpin Golkar.
Bagi MKGR, siapa pun yang akan maju sebagai ketua umum harus menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar. Oleh sebab itu, Adies mengingatkan bahwa Golkar memiliki aturan main, salah satunya seseorang yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua umum harus aktif sebagai anggota Partai Golkar setidaknya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota parpol lain. Calon ketua umum juga disyaratkan pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kader Golkar.
”Terkait dengan kemungkinan-kemungkinan Gibran atau siapa dan lain-lain, di Golkar kami punya aturan main, kami punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” tuturnya.
Karena itu, Adies menegaskan, pintu bagi tokoh eksternal Golkar untuk menjadi ketua umum sudah tertutup. Hampir semua kader kompak mendukung Airlangga untuk kembali memimpin Golkar.
Menurut Adies, Airlangga sudah menciptakan hattrick. Pertama pada Pilkada 2020, Golkar menang di 60 persen daerah. Kedua adalah menang Pilpres 2024, karena pasangan kandidat yang didukung Golkar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas dua calon lain. Keberhasilan ketiga adalah menaikkan suara Golkar pada Pileg 2024 sehingga perolehan kursi Golkar di DPR diprediksi meningkat dari 85 menjadi 102. ”Sudah tiga kali (hattrick), apa lagi yang diperdebatkan?” ujarnya.